3 Golongan Hamba yang Dibenci Allah Menurut Hadis dan Penjelasan Ulama

3 Golongan Hamba yang Dibenci Allah Menurut Hadis dan Penjelasan Ulama

25/09/2025 | Humas | Akate

Sahabat, Setiap Muslim tentu berharap menjadi hamba yang dicintai Allah Swt. Namun, ada golongan tertentu yang justru disebutkan dalam hadis sebagai hamba yang dibenci Allah. Mengetahui siapa saja golongan tersebut sangat penting, agar kita bisa menghindari sifat-sifat tercela yang membuat Allah murka.

Artikel ini akan membahas tiga golongan hamba yang dibenci Allah berdasarkan hadis sahih dan penjelasan para ulama, termasuk tafsir Quraish Shihab dan nasihat dari Abu Laist Samarqandi dalam kitab Tanbihul Ghafilin.

 

Hadis Tentang Hamba yang Dibenci Allah

Dalam hadis riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah ra, Rasulullah Saw bersabda:

“Apabila Allah membenci seorang hamba, maka Allah memanggil Jibril dan berfirman, ‘Sesungguhnya Aku membenci si fulan, maka bencilah dia.’ Lalu Jibril pun membencinya. Setelah itu Jibril menyeru penduduk langit, ‘Sesungguhnya Allah membenci si fulan, maka bencilah dia.’ Maka para penghuni langit membencinya, kemudian kebencian itu juga turun ke bumi hingga ia dibenci oleh manusia.”

Hadis ini menegaskan bahwa ketika seseorang telah terhalang dari kasih sayang Allah, maka kehormatannya runtuh, baik di langit maupun di bumi.

 

Penjelasan Profesor Quraish Shihab Tentang Orang yang Dibenci Allah

Profesor Quraish Shihab dalam tafsirnya menjelaskan, siapa pun yang dijauhkan dari rahmat Allah, maka tidak ada seorang pun yang bisa mengangkat derajatnya. Hal ini sejalan dengan firman Allah Swt dalam QS. Al-Hajj ayat 18:

“Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorang pun yang dapat memuliakannya. Sungguh, Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.”

Ayat ini menegaskan bahwa kemuliaan sejati hanya datang dari Allah. Jika seseorang berbuat dosa besar, sombong, atau fasik, maka ia bisa termasuk ke dalam golongan yang dibenci Allah.

 

Tiga Golongan Hamba yang Dibenci Allah

Abu Laist Samarqandi dalam kitab Tanbihul Ghafilin menyebutkan bahwa ada tiga golongan hamba yang paling Allah benci, bahkan kebencian itu semakin besar jika mereka terus melakukan keburukan. Berikut penjelasannya:

1. Orang Fasik, terlebih yang Sudah Tua

Allah membenci orang fasik, yaitu mereka yang terus-menerus berbuat dosa. Namun kebencian Allah lebih besar lagi ketika orang yang sudah lanjut usia tetap hidup dalam kefasikan. Padahal, usia senja seharusnya menjadi waktu untuk bertaubat, bukan justru menambah dosa.

2. Orang Kaya Tapi Pelit

Allah membenci orang yang pelit. Lebih buruk lagi jika sifat kikir itu dimiliki oleh orang kaya yang diberi rezeki berlimpah. Harta adalah titipan dari Allah yang bisa diambil kapan saja. Maka, sifat pelit hanya akan menjadikan pemiliknya semakin jauh dari rahmat Allah.

3. Orang Miskin yang Sombong

Sombong adalah sifat yang sangat dibenci Allah. Ironisnya, ada orang miskin yang tetap bersikap sombong, padahal tidak memiliki apa-apa untuk dibanggakan. Kesombongan semacam ini menunjukkan hati yang tertutup dari kebenaran.

 

Hikmah dari Hadis Tentang Hamba yang Dibenci Allah

Mengetahui sifat-sifat yang membuat Allah murka memberikan kita pelajaran penting, yaitu:

  • Menjauhi kefasikan dan segera bertaubat, terutama di usia tua.
  • Menggunakan harta untuk berbagi dan bersedekah, bukan menimbun dengan pelit.
  • Merendahkan hati dan menghindari kesombongan, baik dalam keadaan miskin maupun kaya.

Dengan menjauhi sifat-sifat tersebut, insyaAllah kita bisa terhindar dari golongan yang dibenci Allah dan termasuk hamba yang dirahmati-Nya.

 

Kesimpulan

Ada tiga golongan hamba yang dibenci Allah, yaitu:

1. Orang fasik yang sudah tua,

2. Orang kaya tapi pelit,

3. Orang miskin yang sombong.

 

Hadis dan penjelasan ulama menunjukkan bahwa sifat fasik, kikir, dan sombong adalah penyakit hati yang membuat seseorang terhalang dari rahmat Allah. Semoga kita dijauhkan dari sifat-sifat tercela ini dan diberi kekuatan untuk menjadi hamba yang dicintai Allah Swt.

Wallahu a‘lam.

KOTA CIREBON

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ  |   2.2.12