Cara Merayakan Bulan Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Cara Merayakan Bulan Kelahiran Nabi Muhammad SAW
26/08/2025 | AkateBulan Rabiul Awal senantiasa menjadi momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Bulan ini merupakan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW, sosok teladan agung yang membawa cahaya Islam. Banyak tradisi dan amalan dilakukan oleh umat Muslim untuk mengekspresikan rasa cinta serta penghormatan kepada Rasulullah.
Salah satu ulama, KH Muhammad Faiz atau yang akrab disapa Gus Faiz, menyampaikan beberapa cara dalam merayakan bulan mulia ini. Dalam pengajian rutin Kitab Al-Hikam di Pondok Pesantren Daarur Rahman, Cipedak, Jakarta Selatan (Ahad, 24 Agustus 2025), beliau menguraikan bahwa memperbanyak shalawat dan mengenalkan Nabi Muhammad SAW merupakan bentuk amalan yang dapat dilakukan di bulan Rabiul Awal.
Membaca Shalawat 6.230 Kali
Menurut Gus Faiz, salah satu amalan yang dianjurkan adalah membaca shalawat sebanyak 6.230 kali. Angka ini selaras dengan jumlah ayat dalam Al-Qur’an. Bukan sekadar kesesuaian angka tanpa makna, tetapi sebuah simbol yang memperkuat doa agar terasa lebih dalam di hati.
“Ini bukan sekadar cocokologi, melainkan sebuah cara untuk menghadirkan makna dengan simbol yang bisa dirasakan oleh indera,” jelasnya di hadapan jamaah yang terdiri dari para alumni, wali santri, serta masyarakat sekitar.
Penyelarasan jumlah bacaan shalawat dengan jumlah ayat Al-Qur’an juga dimaknai sebagai pengingat jasa Rasulullah SAW. Dengan perjuangan beliau, umat Islam kini mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
Mengenalkan Nabi kepada Generasi Muda
Selain memperbanyak shalawat, Gus Faiz juga menekankan pentingnya memperkenalkan sosok Nabi Muhammad kepada anak-anak. Hal ini bisa dilakukan dengan cara sederhana namun menyenangkan, seperti menonton animasi tentang kehidupan Rasulullah bersama keluarga.
“Bagi para orang tua yang memiliki ponsel, ajaklah anak-anak menyaksikan kisah Nabi melalui film atau animasi Islami. Dengan begitu, mereka bisa lebih mengenal Rasulullah sejak dini,” pesannya.
Beliau menambahkan, bentuk penghormatan terhadap Rasulullah tidak hanya terbatas pada doa dan bacaan shalawat. Tindakan sederhana yang dilakukan dengan penuh cinta, seperti berbagi kebahagiaan di bulan Rabiul Awal, juga termasuk bagian dari bentuk penghormatan. Ia mencontohkan gurunya di Mesir yang memiliki kebiasaan membagikan cokelat kepada murid-murid setiap memasuki bulan ini sebagai simbol kegembiraan.
Bulan Penuh Berkah
Rabiul Awal bukan hanya momentum sejarah kelahiran Nabi Muhammad, tetapi juga kesempatan untuk mempertebal rasa cinta umat kepada beliau. Dengan memperbanyak shalawat, mengenalkan sejarah Nabi kepada anak-anak, serta mengisi bulan ini dengan amal kebaikan, umat Islam diharapkan dapat merasakan keberkahan dan semakin dekat dengan ajaran Rasulullah SAW.
Pada tahun 1447 H ini, 1 Rabiul Awal jatuh pada Senin, 25 Agustus 2025. Sementara peringatan 12 Rabiul Awal, yang dikenal sebagai hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, bertepatan dengan Jumat, 5 September 2025.
