Pengertian Zakat
08/09/2025 | Penulis: Humas | Akate
Pengertian Zakat
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang memiliki kedudukan penting dalam kehidupan umat Muslim. Ibadah ini bukan hanya sekadar kewajiban individu, tetapi juga menjadi instrumen sosial untuk menciptakan keadilan, kebersamaan, serta kesejahteraan umat.
Zakat dalam Tinjauan Bahasa
Secara bahasa, kata zakat berasal dari kata dasar zaka yang berarti berkah, tumbuh, bersih, dan baik. Apabila dikatakan sesuatu itu zaka, artinya ia tumbuh dan berkembang. Seseorang yang zaka berarti orang tersebut memiliki kebaikan.
Menurut Lisan al-‘Arab, makna zakat mencakup suci, tumbuh, berkah, dan terpuji—semuanya ditemukan dalam Al-Qur’an maupun Hadis. Al-Wahidi dan ulama lain menegaskan bahwa makna dasar zaka adalah “bertambah dan tumbuh”. Sebagai contoh, tanaman yang tumbuh dengan baik disebut zaka, sedangkan bila tumbuh tanpa cacat berarti zaka dalam arti bersih.
Dengan demikian, zakat dari sisi bahasa mengandung nilai pertumbuhan, kebersihan, dan keberkahan yang melekat pada harta maupun jiwa seseorang.
Zakat dalam Tinjauan Istilah
Dalam istilah fiqih, zakat adalah sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah SWT untuk diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (mustahik). Ulama besar, seperti Imam al-Nawawi yang mengutip pendapat al-Wahidi, menjelaskan bahwa zakat disebut demikian karena harta yang dikeluarkan akan menambah banyak, memberi makna, serta melindungi harta itu dari kebinasaan.
Artinya, zakat tidak hanya membersihkan harta, tetapi juga membawa keberkahan bagi pemiliknya sekaligus manfaat besar bagi penerimanya.
Landasan Al-Qur’an tentang Zakat
Kewajiban zakat ditegaskan Allah SWT dalam banyak ayat Al-Qur’an, salah satunya terdapat pada QS. Al-Baqarah ayat 43:
Artinya: “Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat, dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’.” (QS. Al-Baqarah: 43)
Ayat ini menegaskan bahwa seorang Muslim yang menegakkan salat dengan benar dan menunaikan zakat termasuk ke dalam golongan umat Nabi Muhammad SAW yang senantiasa tunduk dan patuh kepada perintah Allah SWT.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa zakat mengandung dua dimensi penting: ibadah kepada Allah SWT sekaligus tanggung jawab sosial terhadap sesama. Dengan menunaikan zakat, seorang Muslim bukan hanya membersihkan hartanya, tetapi juga menumbuhkan keberkahan hidup serta berkontribusi dalam menciptakan kesejahteraan bersama.
Berita Lainnya
BAZNAS RI Kirim 14 Truk Bantuan Logistik untuk Masyarakat Palestina
8 Keutamaan Sabar dalam Islam: Balasan Surga dan Pahala Tanpa Batas dari Allah
BAZNAS Buka Program Kemitraan Khusus Pendidikan dan Dakwah bagi Disabilitas, 3T, Komunitas Adat, dan Mualaf 2025
BAZNAS RI Salurkan 14 Truk Bantuan Logistik untuk Warga Gaza
Tata Cara Pendaftaran Beasiswa Kemitraan BAZNAS 2025
Beasiswa Kemitraan BAZNAS 2025 Resmi Dibuka, Daftar dan Link Pendaftaran

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS
