Potret Pemimpin yang Dirindukan Surga
Potret-Pemimpin-yang-Dirindukan-Surga
02/09/2025 | Penulis: Humas | Akate
Potret Pemimpin yang Dirindukan Surga
Bayangkan, sebuah parfum mewah mampu memikat banyak orang hanya karena aromanya yang khas. Jika wewangian dunia saja sudah begitu memesona, maka bagaimana dengan keharuman surga? Tentu setiap insan Muslim mendambakannya, sebab siapa pun yang merasakan bau surga berarti ia berada sangat dekat, bahkan mungkin sudah menjadi penghuni surga itu sendiri.
Namun, keharuman surga bukanlah sesuatu yang bisa diraih sembarangan. Terutama bagi mereka yang diberi amanah sebagai pemimpin. Posisi kepemimpinan adalah tugas berat, sebab selain dituntut untuk mengatur urusan manusia, ia juga akan dimintai pertanggungjawaban langsung di hadapan Allah Swt.
Rasulullah SAW telah menegaskan dalam hadis riwayat Bukhari:
"Tidaklah seorang hamba yang Allah jadikan pemimpin, kemudian ia tidak mengurus rakyatnya dengan baik, melainkan ia tidak akan mencium bau surga." (HR. Bukhari)
Hadis ini menjadi peringatan sekaligus nasihat agung. Seorang pemimpin tidak hanya dituntut untuk sekadar mengatur, tetapi juga harus menegakkan keadilan, menindaklanjuti setiap urusan dengan amanah, dan memberikan yang terbaik bagi orang-orang yang dipimpinnya.
Dalam Islam, kepemimpinan bukan sekadar jabatan, melainkan amanah besar. Pertanggungjawabannya bukan hanya secara horizontal kepada rakyat atau orang-orang yang dipimpin, melainkan juga bersifat vertikal, langsung kepada Allah Swt. Karena itu, setiap keputusan yang diambil, setiap kebijakan yang dijalankan, semuanya akan dicatat dan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.
Allah SWT pun memberikan pedoman jelas dalam Al-Qur’an, Surah An-Nisa ayat 58:
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaklah kamu menetapkannya dengan adil. Sesungguhnya Allah memberikan pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.”
Ayat ini menegaskan bahwa seorang pemimpin harus mampu menjaga amanah dan menegakkan keadilan. Dua hal inilah yang menjadi kunci sehingga kepemimpinan bernilai ibadah, bukan sekadar kekuasaan.
Kesimpulannya, Pemimpin yang akan merasakan harum surga adalah mereka yang benar-benar menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab dan menindaklanjuti setiap perkara dengan adil. Pemimpin dalam konteks ini tidak hanya sebatas kepala negara atau pemimpin umat, tetapi juga berlaku dalam lingkup kecil, bahkan kepemimpinan atas diri sendiri.
Maka, siapa pun yang mampu menjaga amanah, berlaku adil, dan melaksanakan tanggung jawab dengan baik, ia sedang berjalan menuju ganjaran terindah dari Allah SWT, yaitu keharuman surga yang dirindukan setiap insan beriman.
Berita Lainnya
Bersama Mensos RI, BAZNAS Resmikan Bantuan Masjid Cahaya Zakat dan ZCorner di Kampung Nelayan Indramayu
30/09/2025 | Humas
BAZNAS Kota Cirebon Berbagi Hidangan Gratis untuk Peserta Pawai Ta’aruf MTQ Ke-57
23/09/2025 | Humas
Sedekah Jumat: Keutamaan, Doa Mustajab, dan Pintu Rezeki Berkah
26/09/2025 | Humas | Akate
BAZNAS RI Sukses Raih IHYA Award 2025, Bukti Komitmen Dorong UMKM Halal
25/09/2025 | Humas
Beasiswa Kemitraan BAZNAS 2025 Resmi Dibuka, Daftar dan Link Pendaftaran
26/09/2025 | Humas
BAZNAS RI Kirim 14 Truk Bantuan Logistik untuk Masyarakat Palestina
25/09/2025 | Humas

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS