WhatsApp Icon
BAZNAS RI Luncurkan Program Balai Ternak, Zmart, dan Ambulance Madani di Banyuwangi

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI kembali menghadirkan inovasi pemberdayaan masyarakat dengan meluncurkan tiga program unggulan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Kegiatan berlangsung di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi, Senin (22/09/2025).

Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., Bupati Kabupaten Banyuwangi Hj. Opuk Fiestiandani Azwar Anas, S.Pd., M.KP., Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusan dan Pendayagunaan Saidah Sakwan, MA, Kepala Unit Usaha Syariah PT PNM Tunas Haryanto, Managing Director PT Sumber Trijaya Lestari - Aksesmu Viendra Primadia l, Ketua BAZNAS Kabupaten Banyuwangi Dr. H. Lukman Hakim, M.HI, beserta jajaran. 

Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini. Beliau menegaskan bahwa program yang diluncurkan di Banyuwangi adalah wujud nyata kehadiran zakat yang dikelola secara profesional untuk menjawab kebutuhan masyarakat. 

“Alhamdulillah, hari ini kita bersama-sama meluncurkan Balai Ternak, Zmart, dan Ambulance Madani. Semua ini adalah bukti konkret bahwa zakat mampu memberikan manfaat nyata, meningkatkan kemandirian mustahik, bahkan insyaAllah menjadikan mereka suatu saat menjadi muzaki,” ungkap Kiai Noor. 

Lebih lanjut, Kiai Noor menekankan, Banyuwangi dipilih bukan tanpa alasan. Dengan wilayah yang luas dan potensi ekonomi rakyat yang besar, Banyuwangi dinilai strategis untuk mengembangkan program pemberdayaan.

“Kami ingin Banyuwangi menjadi contoh bagaimana zakat bisa bertransformasi menjadi kekuatan ekonomi umat, sekaligus menghadirkan layanan sosial kemanusiaan yang lebih mudah dijangkau,” tambahnya.

“BAZNAS hadir untuk negeri. Melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah, PT PNM, serta mitra lainnya, insyaAllah program-program ini membawa keberkahan, manfaat berkelanjutan, dan menjadikan Banyuwangi semakin maju serta masyarakatnya lebih sejahtera.” tutup Prof. Noor Achmad.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Hj. Ipuk Fiestiandani Azwar Anas menyampaikan apresiasi tinggi atas perhatian dan dukungan BAZNAS RI bersama mitra kepada masyarakat Banyuwangi.

“Banyuwangi ini kabupaten terluas di Jawa Timur, dengan segala tantangan pelayanan masyarakat yang kompleks. Kehadiran program Balai Ternak, Zmart, dan Ambulance Madani sangat berarti bagi kami. Ini adalah bukti nyata kolaborasi yang dapat mempercepat pengentasan kemiskinan dan mendorong ekonomi kerakyatan di Banyuwangi,” ucapnya.

Harapan serupa disampaikan Kepala Unit Usaha Syariah PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Tunas Haryanto, yang menegaskan akan pentingnya sinergi antara lembaga untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

“Kolaborasi ini bukan sekadar penyaluran bantuan, melainkan ikhtiar bersama untuk meningkatkan kemandirian masyarakat. Ambulance Madani, misalnya, akan membantu memperluas akses layanan kesehatan bagi warga, sementara program Zmart dapat memperkuat daya saing warung mikro di era digital,” jelasnya.

Peluncuran ini menghadirkan tiga program strategis BAZNAS RI untuk masyarakat Banyuwangi. Balai Ternak diperuntukkan bagi 20 peternak mustahik yang akan mendapatkan pendampingan intensif melalui pola pembibitan dan penggemukan, sehingga mereka bisa lebih mandiri secara ekonomi.

Program Zmart diberikan kepada 50 pemilik warung kecil dengan dukungan renovasi, branding, permodalan, hingga digitalisasi rantai pasok agar lebih berdaya saing. Sementara itu, Ambulance Madani Gratis (AMBUMANIS) akan melayani masyarakat yang membutuhkan akses kesehatan darurat tanpa biaya, terutama di wilayah pelosok.

Peluncuran program ini menandai babak baru sinergi antara BAZNAS RI, pemerintah daerah, dan mitra strategis. Dengan mengusung semangat “Zakat untuk Negeri”, kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mengembangkan potensi zakat sebagai instrumen pemberdayaan umat.

23/09/2025 | Kontributor: Humas
Tingkatkan Kualitas Pendidikan, BAZNAS Luncurkan Beasiswa Cendekia BAZNAS Rusia Tahun 2025

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI resmi meluncurkan Program Beasiswa Cendekia BAZNAS (BCB) Rusia Tahun 2025 sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan generasi muda Indonesia di luar negeri, menguatkan program Asta Cita Presiden RI dan Indonesia Emas 2045.

Acara yang digelar secara daring pada Senin (22/9/2025) ini dihadiri Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Moskow, Prof. Dr. Khoirul Rosyadi, S.S., M.Si., Ph.D., serta Deputi II BAZNAS RI, Dr. HM. Imdadun Rahmat, M.Si. Turut hadir Duta Besar Rusia untuk Indonesia, H.E. Sergei Gennadievich Tolchenov, serta para penerima Beasiswa Cendekia BAZNAS Rusia.

Dalam sambutannya, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menyampaikan bahwa beasiswa ini merupakan bagian dari upaya BAZNAS dalam meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia, sekaligus memajukan umat.

“Apa yang kita lakukan adalah dalam rangka untuk meningkatkan kualitas masyarakat kita Indonesia yang bertujuan untuk memajukan umat ke depan. Jadi jelas bahwa yang kita lakukan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat luas, bagi umat,” ujar Kiai Noor.

Kiai Noor menegaskan, BAZNAS berkomitmen menjaga keberlanjutan program ini agar terus berjalan di tahun-tahun mendatang. Kiai Noor mengungkapkan bahwa mahasiswa Indonesia di Rusia memiliki potensi besar yang perlu terus didukung.

“Artinya ada keberlanjutan. Tadi kami sudah berdiskusi dengan Bu Saidah Sakwan bahwa ini tidak akan berhenti di sini, tapi akan terus, kita akan menggali lebih banyak lagi, karena ternyata anak-anak kita di Rusia ini hebat-hebat semua,” jelasnya.

Lebih jauh, ia berharap mahasiswa maupun alumni penerima BCB Rusia dapat membentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di Rusia. Menurutnya, hal itu bisa menjadi sarana berkelanjutan untuk mendukung generasi penerima beasiswa berikutnya.

“Jadi itu saya kira akan terus berlanjut, di samping kami juga akan terus memberikan beasiswa ini, tetapi juga lulusan-lulusan yang sudah bekerja dan sudah bisa memberikan zakat, infak, dan sedekah, bisa dimanfaatkan untuk mahasiswa di Rusia,” tambahnya.

Sementara itu, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Moskow, Prof. Dr. Khoirul Rosyadi, menjelaskan bahwa saat ini terdapat sekitar 500–700 mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di Rusia dalam berbagai disiplin ilmu. Tahun ini, sekitar 299 mahasiswa baru Indonesia akan berangkat ke Rusia untuk melanjutkan studi.

Ia menerangkan bahwa mayoritas mahasiswa tersebut mendapatkan beasiswa dari Pusat Kebudayaan Rusia (PKR) yang mencakup biaya kuliah dan tunjangan bulanan. Namun, dukungan tersebut belum sepenuhnya mampu menutup kebutuhan hidup sehari-hari mahasiswa.

“Karena itu, hadirnya Beasiswa BAZNAS mulai tahun kemarin dan tahun kedua ini saya kira menjadi harapan yang sangat membantu bagi mahasiswa-mahasiswa kita yang berada di Rusia. Beasiswa ini betul-betul memberikan optimisme bagi mahasiswa kita di Rusia untuk lebih fokus meningkatkan studinya,” ujarnya.

Khoirul juga menyampaikan apresiasi kepada BAZNAS atas kepeduliannya terhadap mahasiswa Indonesia di Rusia, seraya berharap jumlah penerima maupun nilai beasiswa dapat terus meningkat di tahun-tahun mendatang.

Pada kesempatan yang sama, Deputi II BAZNAS RI, Dr. H. M. Imdadun Rahmat, M.Si., menambahkan program BCB Rusia bukan hanya memberikan bantuan biaya pendidikan, tetapi juga memiliki tujuan strategis. Program ini, katanya, dirancang agar penerimanya kelak bisa keluar dari status mustahik dan menjadi muzaki, sekaligus memberi dampak sosial yang luas.

“Program BCB Rusia merupakan salah satu program beasiswa BAZNAS yang bertujuan untuk mengeluarkan mustahik dari kemiskinan dan menjadi muzaki. Selain itu, nilai lebih dari BCB Rusia adalah bahwa para penerima itu kami yakini mereka adalah orang istimewa yang akan memiliki high social impact yang setelah mereka lulus akan membawa kemanfaatan bagi publik,” jelasnya.

23/09/2025 | Kontributor: Humas
BAZNAS Distribusikan Kaki Prostetik untuk Penyandang Disabilitas

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menyalurkan bantuan kaki prostetik untuk penyandang disabilitas di Brebes, Jawa Tengah. Sebanyak 17 kaki prostetik dan empat tangan prostetik diberikan kepada masyarakat yang mengalami keterbatasan fisik.

Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan MA. mengatakan, pendistribusian alat bantu ini merupakan kepedulian BAZNAS terhadap mereka yang membutuhkan bantuan, serta untuk membantu mereka lebih mandiri dalam menjalani aktivitas setiap harinya.

“Semoga pendistribusian alat bantu disabilitas ini dapat membantu mempermudah aktivitas sehari-hari bagi para penyandang disabilitas ini,” kata Saidah dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Senin (22/9/2025).

Saidah mengatakan, bantuan ini merupakan bagian dari program pendistribusian dan pendayagunaan zakat yang menyasar kelompok rentan, masyarakat kurang mampu, termasuk penyandang disabilitas. Tujuannya untuk mengembalikan semangat hidup para penerima manfaat ini.

Dalam pelaksanaan program ini, BAZNAS RI menggandeng BAZNAS Kabupaten Brebes dan Dinas Sosial Kabupaten Brebes dalam upaya menyalurkan bantuan kaki dan tangan prostetik kepada 21 orang penyandang disabilitas.

“BAZNAS berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan bantuan serupa ke berbagai wilayah di Indonesia. BAZNAS juga memastikan  penyaluran bantuan ini tepat sasaran. Mudah-mudahan berkah untuk para mustahik, dan juga bagi para muzaki yang sudah menyalurkan ZIS (Zakat, Infak, Sedekah) melalui BAZNAS, ” ujar Saidah.

Salah satu penerima manfaat kaki prostetik adalah Pak Ginanjar warga dari Desa Karangbale, Kecamatan Larangan. Pak Ginanjar harus kehilangan salah satu kakinya akibat kecelakaan motor yang dialami beberapa tahun silam. 

Sebagai kepala rumah tangga, keterbatasan fisik tidak membuatnya patah semangat. Dengan susah payah, pak Ginanjar kembali bangkit bermodalkan alat bantu berupa tongkat untuk membantunya beraktivitas. 

Ginanjar membuka sebuah tempat fotocopy dan menjual alat tulis untuk membantu perekonomian keluarganya.

Setelah mendapatkan kaki prostetik ini, Ginanjar mengaku bersyukur karena memudahkannya dalam bekerja. Jujur saja kata dia, jika harus membeli kaki prostetik sendiri, ia merasa belum mampu.  

“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dan terima kasih kepada BAZNAS karena bisa mendapatkan bantuan kaki palsu ini. Saya tak bisa membayangkan karena harganya yang cukup mahal,” kata Ginanjar.

23/09/2025 | Kontributor: Humas
BAZNAS Bersama BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Kerja Sama Program Perlindungan Pekerja Rentan

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Republik Indonesia bersama BPJS Ketenagakerjaan kembali memperkuat sinergi dalam melindungi para pekerja rentan melalui kegiatan re-launching program perlindungan pekerja rentan. 

Sebagai langkah awal, BPJS Ketenagakerjaan dan BAZNAS menargetkan mampu melindungi sekitar 2 juta pekerja rentan yang juga berhak menerima zakat (mustahik). Jumlah tersebut merupakan 10 persen dari jumlah pekerja rentan yang belum memiliki perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan yakni mencapai 27 juta pekerja. 

Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Achmad Subianto, Gedung BAZNAS RI, Jakarta, Jumat (19/9/2025). Hal Ini menjadi momentum penting untuk melanjutkan kerja sama yang telah terjalin sejak 2018. Turut hadir Deputi 1 BAZNAS RI, M. Arifin Purwakananta, Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Eko Nugriyanto, beserta jajaran. 

Deputi 1 BAZNAS RI, M. Arifin Purwakananta, mengingatkan kembali tentang latar belakang program ini yang hadir dari keprihatinan terhadap jutaan pekerja rentan yang tidak memiliki jaminan sosial ketika mengalami sakit maupun kehilangan penghasilan. 

“Kami ingat sekali sejak 2018 BAZNAS bersama BPJS Ketenagakerjaan ingin membantu para pekerja yang kalau musim hujan tidak punya penghasilan, atau kalau sakit dan cedera sama sekali tidak terlindungi. Alhamdulillah kerja sama ini terus berjalan dan memberi manfaat nyata,” ujarnya.

Lebih lanjut, Arifin menuturkan, pandemi Covid-19 semakin mempertegas urgensi perlindungan pekerja rentan, karena kelompok inilah yang paling terdampak dari sisi ekonomi maupun kesehatan. 

“Waktu itu kami bersama Satgas Covid-19 membantu pekerja yang siang malam berjibaku, meski saat itu kita belum tahu pandemi akan berlangsung berapa lama. Kini kita kembali pada masalah utama, jutaan pekerja rentan yang memang harus dilindungi,” jelasnya.

Arifin juga menegaskan, upaya perlindungan tidak bisa hanya dilakukan oleh lembaga semata, melainkan perlu partisipasi luas dari masyarakat. “Jumlah pekerja rentan mencapai jutaan orang. Tidak semuanya bisa langsung kita bantu, tapi sebagian dari mereka pasti membutuhkan. Melalui zakat, infak, dan sedekah, kita bisa ikut melindungi mereka,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Eko Nugriyanto menjelaskan, perlindungan BPJS Ketenagakerjaan tidak hanya menyasar pekerja formal, tetapi juga pekerja informal atau rentan yang jumlahnya sangat besar dan justru membutuhkan perhatian khusus. 

“Dari 144 juta angkatan kerja Indonesia, sekitar 60 juta adalah pekerja informal. Mereka ini justru yang paling rentan, karena penghasilannya kecil dan tidak cukup untuk membayar iuran mandiri,” katanya.

Lebih lanjut, Eko memaparkan, manfaat program ini sudah nyata dirasakan oleh para peserta pekerja rentan, baik berupa santunan, biaya pengobatan, maupun beasiswa pendidikan bagi anak-anak mereka. 

“Hingga kini, dari sekitar 9,9 juta peserta pekerja bukan penerima upah, manfaat yang sudah diberikan mencapai lebih dari Rp1,3 triliun. Bahkan kami sudah memberikan beasiswa kepada lebih dari 1.800 anak pekerja rentan agar tetap bisa melanjutkan sekolah,” ungkap Eko.

Eko turut menyampaikan harapannya agar sinergi dengan BAZNAS semakin meluas sehingga mampu melibatkan lebih banyak pihak. 

“Kami berharap kerja sama ini terus berlanjut dan semakin banyak lembaga, baik pemerintah daerah, lembaga zakat, maupun mitra filantropi, yang ikut berkontribusi. Dengan kebersamaan, kita bisa melindungi lebih banyak pekerja rentan di seluruh Indonesia,” pungkasnya.

23/09/2025 | Kontributor: Humas
BPKH Gandeng BAZNAS RI, Salurkan 6 Bantuan Program Kemaslahatan di Probolinggo Jawa Timur

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menyalurkan enam bantuan Program Kemaslahatan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), berupa dua unit mobil layanan dakwah, tiga program penyediaan sarana dan prasarana, serta bibit bawang merah di Kota dan Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Adapun penerima bantuan ialah Yayasan Al Hidayah Kepel dan Yayasan Al Aziziyah untuk program mobil layanan dakwah. Sedangkan tiga sarana-prasarana disalurkan ke Majelis Taklim Rotibul Haddad dan Maulid Simtudduror, Yayasan Miftahul Ulum Al Kholili, serta Ranting Desa NU Muneng. Untuk bidang pertanian, bibit bawang merah diberikan kepada Kelompok Tani Syawal Jaring Jaya.

Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, menyampaikan, penyaluran bantuan ini menjadi bentuk nyata sinergi antara BAZNAS dan BPKH dalam meningkatkan kesejahteraan umat. Menurutnya, kemitraan ini sekaligus menjadi implementasi amanat undang-undang untuk mengoptimalkan Dana Abadi Umat bagi kemaslahatan masyarakat.

“Alhamdulillah, BAZNAS kembali dipercaya menjadi mitra BPKH dalam menyalurkan program kemaslahatan. Enam bantuan ini bukan hanya simbolis, tetapi bentuk kehadiran negara melalui BAZNAS dan BPKH untuk membantu masyarakat,” kata Kiai Noor dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (22/9/2025).

Kiai Noor menambahkan, bantuan mobil layanan dakwah diharapkan dapat memperkuat syiar Islam di daerah, sementara sarana prasarana yang diberikan dapat mendukung aktivitas pesantren dan yayasan. Adapun penyediaan bibit bawang merah ditujukan untuk memperkuat sektor pertanian serta meningkatkan kesejahteraan petani lokal.

Lebih lanjut, Kiai Noor menegaskan, BAZNAS berkomitmen mengawal seluruh proses agar bantuan tepat sasaran. “Kami memastikan semua berjalan transparan, akuntabel, dan benar-benar dirasakan manfaatnya. Mobil dakwah, sarana prasarana, hingga bibit pertanian ini kami harap dijaga dan dimanfaatkan optimal sehingga membawa keberkahan bagi masyarakat luas,” ujarnya.

Sebelumnya, penyerahan enam bantuan Program Kemaslahatan secara simbolis telah dilaksanakan di Desa Jorongan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (28/8/2025).

Sementara itu, Staf Ahli Evaluasi Kebijakan BPKH, Zulhendra, S.E., M.M., menjelaskan, enam bantuan tersebut bersumber dari hasil pengelolaan Dana Abadi Umat, dalam rangka mendukung program layanan pendidikan dan dakwah serta pemberdayaan ekonomi umat berbasis pertanian di Probolinggo, Jawa Timur.

"Sesuai amanat undang-undang, BPKH tidak hanya mengelola dana haji, tetapi juga Dana Abadi Umat. Dana ini dikelola agar memberikan nilai manfaat, menghasilkan keuntungan, dan hasilnya disalurkan kembali kepada masyarakat," jelas Zulhendra.

Zulhendra menegaskan, seluruh proses penyaluran dilakukan secara cermat melalui tahapan usulan, verifikasi, dan validasi oleh mitra, termasuk BAZNAS. "Dengan begitu, kami memastikan penerima bantuan benar-benar layak dan bantuan tepat sasaran," ujarnya.

Zulhendra berharap, bantuan yang disalurkan dapat dimanfaatkan secara optimal dan dijaga dengan penuh tanggung jawab. “Ke depan, BPKH juga akan melakukan monitoring untuk memastikan pemanfaatannya sesuai tujuan. Karena pada dasarnya, dana yang kami kelola ini adalah dana umat. Maka sudah seharusnya dikembalikan lagi kepada umat melalui berbagai program kemaslahatan,” tambahnya.

Pada kesempatan tersebut, Anggota Komisi VIII DPR RI, H. Syaiful Nuri, yang hadir dalam penyerahan bantuan secara simbolis, menyampaikan apresiasinya. Ia menilai, bantuan program kemaslahatan ini jadi bukti sinergi antara Pemerintah Indonesia melalui DPR RI, BPKH, dan BAZNAS.

“Alhamdulillah, mitra kami di Komisi VIII, yakni BPKH telah menyerahkan enam bantuan program kemaslahatan. Terima kasih kepada BPKH dan BAZNAS. Semoga bermanfaat untuk umat, khususnya dakwah,” ujar Syaiful.

Syaiful menegaskan, pihaknya (DPR RI) akan terus mengawal agar program kemaslahatan benar-benar berjalan dan tidak sekadar sosialisasi. “Yang terpenting amanah. Jangan disalahgunakan, manfaatkan sebaik-baiknya agar dirasakan masyarakat dan bisa terus berkembang,” ucapnya.

23/09/2025 | Kontributor: Humas

Berita Terbaru

BAZNAS RI Luncurkan Program Balai Ternak, Zmart, dan Ambulance Madani di Banyuwangi
BAZNAS RI Luncurkan Program Balai Ternak, Zmart, dan Ambulance Madani di Banyuwangi
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI kembali menghadirkan inovasi pemberdayaan masyarakat dengan meluncurkan tiga program unggulan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Kegiatan berlangsung di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi, Senin (22/09/2025). Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., Bupati Kabupaten Banyuwangi Hj. Opuk Fiestiandani Azwar Anas, S.Pd., M.KP., Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusan dan Pendayagunaan Saidah Sakwan, MA, Kepala Unit Usaha Syariah PT PNM Tunas Haryanto, Managing Director PT Sumber Trijaya Lestari - Aksesmu Viendra Primadia l, Ketua BAZNAS Kabupaten Banyuwangi Dr. H. Lukman Hakim, M.HI, beserta jajaran. Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini. Beliau menegaskan bahwa program yang diluncurkan di Banyuwangi adalah wujud nyata kehadiran zakat yang dikelola secara profesional untuk menjawab kebutuhan masyarakat. “Alhamdulillah, hari ini kita bersama-sama meluncurkan Balai Ternak, Zmart, dan Ambulance Madani. Semua ini adalah bukti konkret bahwa zakat mampu memberikan manfaat nyata, meningkatkan kemandirian mustahik, bahkan insyaAllah menjadikan mereka suatu saat menjadi muzaki,” ungkap Kiai Noor. Lebih lanjut, Kiai Noor menekankan, Banyuwangi dipilih bukan tanpa alasan. Dengan wilayah yang luas dan potensi ekonomi rakyat yang besar, Banyuwangi dinilai strategis untuk mengembangkan program pemberdayaan. “Kami ingin Banyuwangi menjadi contoh bagaimana zakat bisa bertransformasi menjadi kekuatan ekonomi umat, sekaligus menghadirkan layanan sosial kemanusiaan yang lebih mudah dijangkau,” tambahnya. “BAZNAS hadir untuk negeri. Melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah, PT PNM, serta mitra lainnya, insyaAllah program-program ini membawa keberkahan, manfaat berkelanjutan, dan menjadikan Banyuwangi semakin maju serta masyarakatnya lebih sejahtera.” tutup Prof. Noor Achmad. Sementara itu, Bupati Banyuwangi Hj. Ipuk Fiestiandani Azwar Anas menyampaikan apresiasi tinggi atas perhatian dan dukungan BAZNAS RI bersama mitra kepada masyarakat Banyuwangi. “Banyuwangi ini kabupaten terluas di Jawa Timur, dengan segala tantangan pelayanan masyarakat yang kompleks. Kehadiran program Balai Ternak, Zmart, dan Ambulance Madani sangat berarti bagi kami. Ini adalah bukti nyata kolaborasi yang dapat mempercepat pengentasan kemiskinan dan mendorong ekonomi kerakyatan di Banyuwangi,” ucapnya. Harapan serupa disampaikan Kepala Unit Usaha Syariah PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Tunas Haryanto, yang menegaskan akan pentingnya sinergi antara lembaga untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. “Kolaborasi ini bukan sekadar penyaluran bantuan, melainkan ikhtiar bersama untuk meningkatkan kemandirian masyarakat. Ambulance Madani, misalnya, akan membantu memperluas akses layanan kesehatan bagi warga, sementara program Zmart dapat memperkuat daya saing warung mikro di era digital,” jelasnya. Peluncuran ini menghadirkan tiga program strategis BAZNAS RI untuk masyarakat Banyuwangi. Balai Ternak diperuntukkan bagi 20 peternak mustahik yang akan mendapatkan pendampingan intensif melalui pola pembibitan dan penggemukan, sehingga mereka bisa lebih mandiri secara ekonomi. Program Zmart diberikan kepada 50 pemilik warung kecil dengan dukungan renovasi, branding, permodalan, hingga digitalisasi rantai pasok agar lebih berdaya saing. Sementara itu, Ambulance Madani Gratis (AMBUMANIS) akan melayani masyarakat yang membutuhkan akses kesehatan darurat tanpa biaya, terutama di wilayah pelosok. Peluncuran program ini menandai babak baru sinergi antara BAZNAS RI, pemerintah daerah, dan mitra strategis. Dengan mengusung semangat “Zakat untuk Negeri”, kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mengembangkan potensi zakat sebagai instrumen pemberdayaan umat.

23/09/2025 | Humas

Tingkatkan Kualitas Pendidikan, BAZNAS Luncurkan Beasiswa Cendekia BAZNAS Rusia Tahun 2025
Tingkatkan Kualitas Pendidikan, BAZNAS Luncurkan Beasiswa Cendekia BAZNAS Rusia Tahun 2025
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI resmi meluncurkan Program Beasiswa Cendekia BAZNAS (BCB) Rusia Tahun 2025 sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan generasi muda Indonesia di luar negeri, menguatkan program Asta Cita Presiden RI dan Indonesia Emas 2045. Acara yang digelar secara daring pada Senin (22/9/2025) ini dihadiri Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Moskow, Prof. Dr. Khoirul Rosyadi, S.S., M.Si., Ph.D., serta Deputi II BAZNAS RI, Dr. HM. Imdadun Rahmat, M.Si. Turut hadir Duta Besar Rusia untuk Indonesia, H.E. Sergei Gennadievich Tolchenov, serta para penerima Beasiswa Cendekia BAZNAS Rusia. Dalam sambutannya, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menyampaikan bahwa beasiswa ini merupakan bagian dari upaya BAZNAS dalam meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia, sekaligus memajukan umat. “Apa yang kita lakukan adalah dalam rangka untuk meningkatkan kualitas masyarakat kita Indonesia yang bertujuan untuk memajukan umat ke depan. Jadi jelas bahwa yang kita lakukan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat luas, bagi umat,” ujar Kiai Noor. Kiai Noor menegaskan, BAZNAS berkomitmen menjaga keberlanjutan program ini agar terus berjalan di tahun-tahun mendatang. Kiai Noor mengungkapkan bahwa mahasiswa Indonesia di Rusia memiliki potensi besar yang perlu terus didukung. “Artinya ada keberlanjutan. Tadi kami sudah berdiskusi dengan Bu Saidah Sakwan bahwa ini tidak akan berhenti di sini, tapi akan terus, kita akan menggali lebih banyak lagi, karena ternyata anak-anak kita di Rusia ini hebat-hebat semua,” jelasnya. Lebih jauh, ia berharap mahasiswa maupun alumni penerima BCB Rusia dapat membentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di Rusia. Menurutnya, hal itu bisa menjadi sarana berkelanjutan untuk mendukung generasi penerima beasiswa berikutnya. “Jadi itu saya kira akan terus berlanjut, di samping kami juga akan terus memberikan beasiswa ini, tetapi juga lulusan-lulusan yang sudah bekerja dan sudah bisa memberikan zakat, infak, dan sedekah, bisa dimanfaatkan untuk mahasiswa di Rusia,” tambahnya. Sementara itu, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Moskow, Prof. Dr. Khoirul Rosyadi, menjelaskan bahwa saat ini terdapat sekitar 500–700 mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di Rusia dalam berbagai disiplin ilmu. Tahun ini, sekitar 299 mahasiswa baru Indonesia akan berangkat ke Rusia untuk melanjutkan studi. Ia menerangkan bahwa mayoritas mahasiswa tersebut mendapatkan beasiswa dari Pusat Kebudayaan Rusia (PKR) yang mencakup biaya kuliah dan tunjangan bulanan. Namun, dukungan tersebut belum sepenuhnya mampu menutup kebutuhan hidup sehari-hari mahasiswa. “Karena itu, hadirnya Beasiswa BAZNAS mulai tahun kemarin dan tahun kedua ini saya kira menjadi harapan yang sangat membantu bagi mahasiswa-mahasiswa kita yang berada di Rusia. Beasiswa ini betul-betul memberikan optimisme bagi mahasiswa kita di Rusia untuk lebih fokus meningkatkan studinya,” ujarnya. Khoirul juga menyampaikan apresiasi kepada BAZNAS atas kepeduliannya terhadap mahasiswa Indonesia di Rusia, seraya berharap jumlah penerima maupun nilai beasiswa dapat terus meningkat di tahun-tahun mendatang. Pada kesempatan yang sama, Deputi II BAZNAS RI, Dr. H. M. Imdadun Rahmat, M.Si., menambahkan program BCB Rusia bukan hanya memberikan bantuan biaya pendidikan, tetapi juga memiliki tujuan strategis. Program ini, katanya, dirancang agar penerimanya kelak bisa keluar dari status mustahik dan menjadi muzaki, sekaligus memberi dampak sosial yang luas. “Program BCB Rusia merupakan salah satu program beasiswa BAZNAS yang bertujuan untuk mengeluarkan mustahik dari kemiskinan dan menjadi muzaki. Selain itu, nilai lebih dari BCB Rusia adalah bahwa para penerima itu kami yakini mereka adalah orang istimewa yang akan memiliki high social impact yang setelah mereka lulus akan membawa kemanfaatan bagi publik,” jelasnya.

23/09/2025 | Humas

BAZNAS Distribusikan Kaki Prostetik untuk Penyandang Disabilitas
BAZNAS Distribusikan Kaki Prostetik untuk Penyandang Disabilitas
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menyalurkan bantuan kaki prostetik untuk penyandang disabilitas di Brebes, Jawa Tengah. Sebanyak 17 kaki prostetik dan empat tangan prostetik diberikan kepada masyarakat yang mengalami keterbatasan fisik. Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan MA. mengatakan, pendistribusian alat bantu ini merupakan kepedulian BAZNAS terhadap mereka yang membutuhkan bantuan, serta untuk membantu mereka lebih mandiri dalam menjalani aktivitas setiap harinya. “Semoga pendistribusian alat bantu disabilitas ini dapat membantu mempermudah aktivitas sehari-hari bagi para penyandang disabilitas ini,” kata Saidah dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Senin (22/9/2025). Saidah mengatakan, bantuan ini merupakan bagian dari program pendistribusian dan pendayagunaan zakat yang menyasar kelompok rentan, masyarakat kurang mampu, termasuk penyandang disabilitas. Tujuannya untuk mengembalikan semangat hidup para penerima manfaat ini. Dalam pelaksanaan program ini, BAZNAS RI menggandeng BAZNAS Kabupaten Brebes dan Dinas Sosial Kabupaten Brebes dalam upaya menyalurkan bantuan kaki dan tangan prostetik kepada 21 orang penyandang disabilitas. “BAZNAS berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan bantuan serupa ke berbagai wilayah di Indonesia. BAZNAS juga memastikan penyaluran bantuan ini tepat sasaran. Mudah-mudahan berkah untuk para mustahik, dan juga bagi para muzaki yang sudah menyalurkan ZIS (Zakat, Infak, Sedekah) melalui BAZNAS, ” ujar Saidah. Salah satu penerima manfaat kaki prostetik adalah Pak Ginanjar warga dari Desa Karangbale, Kecamatan Larangan. Pak Ginanjar harus kehilangan salah satu kakinya akibat kecelakaan motor yang dialami beberapa tahun silam. Sebagai kepala rumah tangga, keterbatasan fisik tidak membuatnya patah semangat. Dengan susah payah, pak Ginanjar kembali bangkit bermodalkan alat bantu berupa tongkat untuk membantunya beraktivitas. Ginanjar membuka sebuah tempat fotocopy dan menjual alat tulis untuk membantu perekonomian keluarganya. Setelah mendapatkan kaki prostetik ini, Ginanjar mengaku bersyukur karena memudahkannya dalam bekerja. Jujur saja kata dia, jika harus membeli kaki prostetik sendiri, ia merasa belum mampu. “Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dan terima kasih kepada BAZNAS karena bisa mendapatkan bantuan kaki palsu ini. Saya tak bisa membayangkan karena harganya yang cukup mahal,” kata Ginanjar.

23/09/2025 | Humas

BAZNAS Bersama BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Kerja Sama Program Perlindungan Pekerja Rentan
BAZNAS Bersama BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Kerja Sama Program Perlindungan Pekerja Rentan
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Republik Indonesia bersama BPJS Ketenagakerjaan kembali memperkuat sinergi dalam melindungi para pekerja rentan melalui kegiatan re-launching program perlindungan pekerja rentan. Sebagai langkah awal, BPJS Ketenagakerjaan dan BAZNAS menargetkan mampu melindungi sekitar 2 juta pekerja rentan yang juga berhak menerima zakat (mustahik). Jumlah tersebut merupakan 10 persen dari jumlah pekerja rentan yang belum memiliki perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan yakni mencapai 27 juta pekerja. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Achmad Subianto, Gedung BAZNAS RI, Jakarta, Jumat (19/9/2025). Hal Ini menjadi momentum penting untuk melanjutkan kerja sama yang telah terjalin sejak 2018. Turut hadir Deputi 1 BAZNAS RI, M. Arifin Purwakananta, Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Eko Nugriyanto, beserta jajaran. Deputi 1 BAZNAS RI, M. Arifin Purwakananta, mengingatkan kembali tentang latar belakang program ini yang hadir dari keprihatinan terhadap jutaan pekerja rentan yang tidak memiliki jaminan sosial ketika mengalami sakit maupun kehilangan penghasilan. “Kami ingat sekali sejak 2018 BAZNAS bersama BPJS Ketenagakerjaan ingin membantu para pekerja yang kalau musim hujan tidak punya penghasilan, atau kalau sakit dan cedera sama sekali tidak terlindungi. Alhamdulillah kerja sama ini terus berjalan dan memberi manfaat nyata,” ujarnya. Lebih lanjut, Arifin menuturkan, pandemi Covid-19 semakin mempertegas urgensi perlindungan pekerja rentan, karena kelompok inilah yang paling terdampak dari sisi ekonomi maupun kesehatan. “Waktu itu kami bersama Satgas Covid-19 membantu pekerja yang siang malam berjibaku, meski saat itu kita belum tahu pandemi akan berlangsung berapa lama. Kini kita kembali pada masalah utama, jutaan pekerja rentan yang memang harus dilindungi,” jelasnya. Arifin juga menegaskan, upaya perlindungan tidak bisa hanya dilakukan oleh lembaga semata, melainkan perlu partisipasi luas dari masyarakat. “Jumlah pekerja rentan mencapai jutaan orang. Tidak semuanya bisa langsung kita bantu, tapi sebagian dari mereka pasti membutuhkan. Melalui zakat, infak, dan sedekah, kita bisa ikut melindungi mereka,” tuturnya. Sementara itu, Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Eko Nugriyanto menjelaskan, perlindungan BPJS Ketenagakerjaan tidak hanya menyasar pekerja formal, tetapi juga pekerja informal atau rentan yang jumlahnya sangat besar dan justru membutuhkan perhatian khusus. “Dari 144 juta angkatan kerja Indonesia, sekitar 60 juta adalah pekerja informal. Mereka ini justru yang paling rentan, karena penghasilannya kecil dan tidak cukup untuk membayar iuran mandiri,” katanya. Lebih lanjut, Eko memaparkan, manfaat program ini sudah nyata dirasakan oleh para peserta pekerja rentan, baik berupa santunan, biaya pengobatan, maupun beasiswa pendidikan bagi anak-anak mereka. “Hingga kini, dari sekitar 9,9 juta peserta pekerja bukan penerima upah, manfaat yang sudah diberikan mencapai lebih dari Rp1,3 triliun. Bahkan kami sudah memberikan beasiswa kepada lebih dari 1.800 anak pekerja rentan agar tetap bisa melanjutkan sekolah,” ungkap Eko. Eko turut menyampaikan harapannya agar sinergi dengan BAZNAS semakin meluas sehingga mampu melibatkan lebih banyak pihak. “Kami berharap kerja sama ini terus berlanjut dan semakin banyak lembaga, baik pemerintah daerah, lembaga zakat, maupun mitra filantropi, yang ikut berkontribusi. Dengan kebersamaan, kita bisa melindungi lebih banyak pekerja rentan di seluruh Indonesia,” pungkasnya.

23/09/2025 | Humas

BPKH Gandeng BAZNAS RI, Salurkan 6 Bantuan Program Kemaslahatan di Probolinggo Jawa Timur
BPKH Gandeng BAZNAS RI, Salurkan 6 Bantuan Program Kemaslahatan di Probolinggo Jawa Timur
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menyalurkan enam bantuan Program Kemaslahatan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), berupa dua unit mobil layanan dakwah, tiga program penyediaan sarana dan prasarana, serta bibit bawang merah di Kota dan Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Adapun penerima bantuan ialah Yayasan Al Hidayah Kepel dan Yayasan Al Aziziyah untuk program mobil layanan dakwah. Sedangkan tiga sarana-prasarana disalurkan ke Majelis Taklim Rotibul Haddad dan Maulid Simtudduror, Yayasan Miftahul Ulum Al Kholili, serta Ranting Desa NU Muneng. Untuk bidang pertanian, bibit bawang merah diberikan kepada Kelompok Tani Syawal Jaring Jaya. Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, menyampaikan, penyaluran bantuan ini menjadi bentuk nyata sinergi antara BAZNAS dan BPKH dalam meningkatkan kesejahteraan umat. Menurutnya, kemitraan ini sekaligus menjadi implementasi amanat undang-undang untuk mengoptimalkan Dana Abadi Umat bagi kemaslahatan masyarakat. “Alhamdulillah, BAZNAS kembali dipercaya menjadi mitra BPKH dalam menyalurkan program kemaslahatan. Enam bantuan ini bukan hanya simbolis, tetapi bentuk kehadiran negara melalui BAZNAS dan BPKH untuk membantu masyarakat,” kata Kiai Noor dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (22/9/2025). Kiai Noor menambahkan, bantuan mobil layanan dakwah diharapkan dapat memperkuat syiar Islam di daerah, sementara sarana prasarana yang diberikan dapat mendukung aktivitas pesantren dan yayasan. Adapun penyediaan bibit bawang merah ditujukan untuk memperkuat sektor pertanian serta meningkatkan kesejahteraan petani lokal. Lebih lanjut, Kiai Noor menegaskan, BAZNAS berkomitmen mengawal seluruh proses agar bantuan tepat sasaran. “Kami memastikan semua berjalan transparan, akuntabel, dan benar-benar dirasakan manfaatnya. Mobil dakwah, sarana prasarana, hingga bibit pertanian ini kami harap dijaga dan dimanfaatkan optimal sehingga membawa keberkahan bagi masyarakat luas,” ujarnya. Sebelumnya, penyerahan enam bantuan Program Kemaslahatan secara simbolis telah dilaksanakan di Desa Jorongan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (28/8/2025). Sementara itu, Staf Ahli Evaluasi Kebijakan BPKH, Zulhendra, S.E., M.M., menjelaskan, enam bantuan tersebut bersumber dari hasil pengelolaan Dana Abadi Umat, dalam rangka mendukung program layanan pendidikan dan dakwah serta pemberdayaan ekonomi umat berbasis pertanian di Probolinggo, Jawa Timur. "Sesuai amanat undang-undang, BPKH tidak hanya mengelola dana haji, tetapi juga Dana Abadi Umat. Dana ini dikelola agar memberikan nilai manfaat, menghasilkan keuntungan, dan hasilnya disalurkan kembali kepada masyarakat," jelas Zulhendra. Zulhendra menegaskan, seluruh proses penyaluran dilakukan secara cermat melalui tahapan usulan, verifikasi, dan validasi oleh mitra, termasuk BAZNAS. "Dengan begitu, kami memastikan penerima bantuan benar-benar layak dan bantuan tepat sasaran," ujarnya. Zulhendra berharap, bantuan yang disalurkan dapat dimanfaatkan secara optimal dan dijaga dengan penuh tanggung jawab. “Ke depan, BPKH juga akan melakukan monitoring untuk memastikan pemanfaatannya sesuai tujuan. Karena pada dasarnya, dana yang kami kelola ini adalah dana umat. Maka sudah seharusnya dikembalikan lagi kepada umat melalui berbagai program kemaslahatan,” tambahnya. Pada kesempatan tersebut, Anggota Komisi VIII DPR RI, H. Syaiful Nuri, yang hadir dalam penyerahan bantuan secara simbolis, menyampaikan apresiasinya. Ia menilai, bantuan program kemaslahatan ini jadi bukti sinergi antara Pemerintah Indonesia melalui DPR RI, BPKH, dan BAZNAS. “Alhamdulillah, mitra kami di Komisi VIII, yakni BPKH telah menyerahkan enam bantuan program kemaslahatan. Terima kasih kepada BPKH dan BAZNAS. Semoga bermanfaat untuk umat, khususnya dakwah,” ujar Syaiful. Syaiful menegaskan, pihaknya (DPR RI) akan terus mengawal agar program kemaslahatan benar-benar berjalan dan tidak sekadar sosialisasi. “Yang terpenting amanah. Jangan disalahgunakan, manfaatkan sebaik-baiknya agar dirasakan masyarakat dan bisa terus berkembang,” ucapnya.

23/09/2025 | Humas

Tingkatkan Kepercayaan Publik, BAZNAS RI Optimalkan Penguatan Kelembagaan
Tingkatkan Kepercayaan Publik, BAZNAS RI Optimalkan Penguatan Kelembagaan
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI terus mendorong penguatan kelembagaannya dengan cara meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada BAZNAS melalui penerapan sistem pengelolaan zakat yang profesional, transparan, akuntabel, dan menekankan prinsip 3A (Aman Syar'i, Aman Regulasi, dan Aman NKRI). Hal ini disampaikan Pimpinan BAZNAS RI Bidang SDM, Keuangan dan Umum, Kol. CAJ (Purn) Drs. Nur Chamdani, dalam Rapat Kerja UPZ BAZNAS Tingkat Nasional dan UPZ Award 2025 yang digelar di Bogor selama tiga hari. “Untuk penguatan kelembagaan ada tiga poin penting yang menurut saya menjadi titik kritis kita, artinya yang paling perlu mendapatkan perhatian yaitu kepercayaan publik, optimalisasi kinerja lembaga, dan pencegahan fraud,” terang Chamdani. Pertama, kepercayaan publik. Menurutnya di tengah sistem zakat yang masih bersifat sukarela, kepercayaan muzakki dan stakeholder lainnya sangat penting terhadap keberlangsungan lembaga, oleh karenanya lembaga yang kuat memiliki hubungan yang kuat dengan naiknya kepercayaan publik terhadap lembaga zakat. Chamdani menjelaskan, dewasa ini cara masyarakat berkomunikasi dan mendapatkan informasi adalah melalui media sosial. Banyak masyarakat yang lebih percaya dengan informasi-informasi yang bertebaran di media sosial tanpa melakukan kroscek. “Sekarang masyarakat lebih banyak tertarik dengan hal-hal yang kontradiktif, daripada yang betul-betul didasarkan atas data dan fakta dan ini tentu saja sangat mempengaruhi penghimpunan,” jelas Chamdani. Misalnya saja ketika Pimpinan BAZNAS mendapatkan serangan hoaks tentang korupsi dana zakat sebesar Rp11,7 triliun. Padahal kasus korupsi tersebut terjadi di lembaga lain dan bukan BAZNAS, namun justru berhasil menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat bahkan beberapa influencer ikut termakan hoaks tersebut. “Jadi bapak ibu sekalian, mari kita jaga kepercayaan publik ini. Kalau UPZ barangkali di internal bagaimana memberikan kepercayaan pada para muzakki yang ada di lingkungan kita, tentu saja ini harus dilakukan dengan transparansi, sosialisasi dan sebagainya,” jelas Chamdani. Kedua, optimalisasi kinerja lembaga yang tentunya sangat bergantung pada SDM yang harus betul-betul kuat. Dalam artian kualifikasi output insan BAZNAS harus profesional, amanah, dan istiqomah (Promanis). Menurut Chamdani, profesional artinya insan UPZ BAZNAS menjalankan pekerjaanya dengan baik, terencana, tepat waktu, efisien, dan efektif. Sedangkan amanah, insan UPZ BAZNAS harus memiliki akhlak yang baik dans apat menjalankan kepercayaan muzakki dengan penuh dan tanggung jawab. “Dan istiqomah artinya insan UPZ BAZNAS haris menjalankan seluruh tugas dan tanggung jawabnya dengan konsisten, harus memiliki kesadaran dan kewajiban bahwa ini bukan pekerjaan sambilan tetapi harus sungguh-sungguh dijalankan dengan nilai-nilai integritas, tidak mudah tergoda dan tahan banting karena memang mengelola zakat tidak ringan,” jelas Chamdani. Ketiga, pencegahan Fraud atau penipuan. Sebagai lembaga pengelola keuangan publik, penyalahgunaan di lembaga zakat dapat terjadi. Karenanya, sistem kelembagaan yang kuat dapat meminimalisir segala bentuk fraud dalam pengelolaan zakat karena lembaga zakat yang kuat memiliki sistem yang sangat baik dalam mencegah penyalahgunaan.

23/09/2025 | Humas

Zawa Funwalk 2025: BAZNAS Hadirkan Produk Mustahik, Bukti Nyata Pemberdayaan Zakat
Zawa Funwalk 2025: BAZNAS Hadirkan Produk Mustahik, Bukti Nyata Pemberdayaan Zakat
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menghadirkan berbagai produk hasil pemberdayaan mustahik dalam kegiatan Zawa Funwalk 2025 bertema “Berkah Maulid Berdayakan Umat” yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI di kawasan Car Free Day (CFD) Jakarta, Minggu (21/9/2025). Melalui booth ZCoffee, BAZNAS membagikan 350 cangkir kopi hasil panen petani binaan, serta mendistribusikan 150 paket ZChicken kepada pengunjung sebagai bentuk sosialisasi program pemberdayaan ekonomi berbasis zakat. Selain itu, BAZNAS juga menyalurkan 100 Paket Logistik Keluarga (PLK) kepada mustahik, berisi bahan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, sarden, dan kornet. Turut hadir Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A, Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad MA, jajaran Pimpinan BAZNAS RI Prof. Ir. H. Muhamad Nadratuzzaman Hosen, MS.MEc ,Ph.D., Saidah Sakwan MA, KH. Achmad Sudrajat, Lc, M.A. CFRM., Dirjen Bimas Islam Kemenag RI Prof. Dr. H. Abu Rokhmad, M.Ag., beserta jajaran. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Agama RI Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, menekankan, penguatan zakat dan wakaf akan memberi dampak signifikan terhadap pengentasan kemiskinan. “Apalagi nanti kalau zakat wakaf itu sudah berdaya, maka sudah tidak ada lagi orang-orang miskin di Indonesia,” ungkapnya. Menurutnya, penguatan zakat dan wakaf bukan hanya kewajiban keagamaan, melainkan juga strategi pemberdayaan ekonomi umat. “Insya Allah ke depan bapak-ibu sekalian, carilah kiat-kiat bagaimana menampung zakat, bagaimana menampung wakaf produktif ini,” kata Menag. Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, menegaskan bahwa partisipasi BAZNAS dalam kegiatan ini bukan sekadar memeriahkan acara, melainkan menjadi bagian dari syiar zakat yang berdampak nyata. “Kami ingin menunjukkan bahwa zakat bukan hanya ibadah personal, tetapi juga instrumen sosial dan ekonomi yang memberdayakan. Produk-produk yang kami bawa ke CFD ini adalah hasil dari proses panjang pembinaan mustahik,” ujar Kiai Noor. Menurutnya, Zawa Funwalk menjadi ruang strategis untuk mengenalkan zakat dan wakaf dalam format yang dekat dengan masyarakat, sekaligus mengedukasi publik tentang pentingnya mendukung gerakan zakat produktif. "Melalui kegiatan ini, syiar zakat dan wakaf diharapkan semakin meluas di tengah dan dapat menjadi penggerak tumbuhnya kesadaran berzakat di kalangan masyarakat Indonesia," ucap Kiai Noor. Zawa Funwalk 2025 yang diinisiasi oleh Kementerian Agama RI ini menghadirkan berbagai kegiatan, mulai dari hiburan Islami, talkshow edukatif, hingga pameran produk-produk berbasis zakat dan wakaf. Kegiatan yang dihadiri 1.400 peserta ini juga menjadi rangkaian dari peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw 1447 H/2026 M.

22/09/2025 | Humas

BAZNAS Beri Layanan Kesehatan Gratis untuk Anak Sekolah di Sulsel
BAZNAS Beri Layanan Kesehatan Gratis untuk Anak Sekolah di Sulsel
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melalui Rumah Sehat BAZNAS Parigi Moutong menggelar layanan kesehatan gratis bagi murid sekolah dasar. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Anak Sekolah Sehat yang dilaksanakan di SDN No. 4, Kelurahan Kampal, Kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawei Selatan. Layanan kesehatan yang diberikan meliputi penyuluhan bahaya minuman kemasan, pemeriksaan telinga, serta pemberian vitamin. Program ini diikuti dengan antusias oleh para siswa yang hadir di sekolah. Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, MA. menegaskan, program ini merupakan upaya nyata BAZNAS dalam meningkatkan kualitas kesehatan anak. “Melalui Rumah Sehat BAZNAS, kami berusaha mendekatkan layanan kesehatan gratis ke sekolah-sekolah, agar anak-anak tumbuh sehat, cerdas, dan produktif,” ujarnya, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (19/9/2025). Ia menambahkan, edukasi mengenai bahaya minuman kemasan sejak dini sangat penting agar anak-anak lebih sadar dalam menjaga pola hidup sehat. Menurutnya, kesehatan siswa merupakan fondasi untuk mencetak generasi yang unggul di masa depan. "Program Anak Sekolah Sehat ini juga menjadi bentuk penyaluran zakat yang dihimpun melalui para muzaki dan dikelola oleh BAZNAS. Insya Allah BAZNAS akan menyalurkan Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) yang dihimpun dapat tersalurkan secara tepat sasaran," ujarnya. Dengan demikian, kata Saidah, dana ZIS tidak hanya bermanfaat untuk bantuan langsung, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Adapun total keseluruhan penerima pelayanan manfaat (PPM) layanan ini mencapai 453 jiwa, program ini menunjukkan komitmen BAZNAS dalam memperluas layanan kesehatan berbasis zakat. BAZNAS berharap kehadiran layanan kesehatan gratis bagi anak sekolah dapat terus berlanjut dan semakin diperluas ke daerah lain. Dengan dukungan masyarakat dan muzaki, program ini diharapkan mampu memperkuat peran BAZNAS dalam membangun kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan umat.

22/09/2025 | Humas

Rumah Sehat BAZNAS Berau Berikan Layanan Kesehatan Kepada 1.176 Siswa Sekolah
Rumah Sehat BAZNAS Berau Berikan Layanan Kesehatan Kepada 1.176 Siswa Sekolah
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melalui Rumah Sehat BAZNAS Berau memberikan program layanan kesehatan gratis kepada para siswa MI AL-IHSAN di Jalan Pembangunan 1, Tanjung Redeb, Berau, Kalimantan Timur. Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan M.A. mengatakan program ini berupa penyuluhan kesehatan, pemberian makanan tambahan, serta pemberian bantuan medis kepada sekolah seperti masker, sabun cuci tangan, dan kotak P3k. Menurut Saidah, kegiatan penyuluhan ini mendapatkan respons positif dan antusiasme dari masyarakat dan siswa di sekolah. Sebanyak 1.176 orang menerima manfaat penyuluhan tersebut. “Kegiatan penyuluhan untuk anak sekolah ini menekankan pentingnya kebersihan diri khususnya melalui kegiatan mencuci tangan dengan sabun,” kata Saidah dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Jumat (19/09/2025) Menurut Saidah, hal ini penting untuk meningkatkan kesadaran anak-anak usia sekolah akan praktik hidup sehat. Selain itu membiasakan mereka mencuci tangan menggunakan sabun adalah salah satu upaya mencegah penyebaran kuman dan bibit penyakit di sekolah. Seperti yang kita ketahui bersama, ujar Saidah, anak-anak masih rentan terhadap penyebaran penyakit karena sistem kekebalan tubuh mereka yang belum sepenuhnya matang. Penyakit yang umum dialami anak-anak sekolah ini antara lain flu, diare, cacar air, campak, ISPA, dan lain sebagainya yang rentan menyebar melalui kontak langsung. “Karena itu diperlukan dukungan yang baik dengan mengajarkan mereka rutin mencuci tangan dengan sabun agar terhindar dari penyakit-penyakit tersebut,” jelas Sadiah. Saidah menjelaskan, telapak tangan anak-anak merupakan bagian tubuh yang sering bersentuhan langsung dengan virus atau bakteri yang berasal dari benda maupun dari orang yang sedang sakit. Ketika telapak tangan mereka tanpa sadar menyentuh muka, hidung, dan mulut dengan tangan yang belum dibersihkan, hal ini bisa membuat mereka tertular penyakit. Karena itu Saidah berharap, adanya kegiatan ini menyadarkan masyarakat terutama anak usia sekolah dapat lebih memperhatikan kesehatan diri sendiri dengan cara mencuci tangan yang baik dan benar, dapat menjaga kesehatan gigi dan mulut serta menjaga kebersihan lingkungan di sekolah dengan membuang sampah pada tempatnya. Terakhir Saidah menambahkan, dalam kesempatan tersebut Rumah Sehat BAZNAS juga memperkenalkan kepada seluruh masyarakat kabupaten Berau, bahwa RSB Berau telah membuka operasional pelayanan kesehatan dan bisa dimanfaatkan untuk pasien umum.

22/09/2025 | Humas

BAZNAS Perkuat Audit Syariah untuk Pastikan Akuntabilitas dan Keberkahan Zakat
BAZNAS Perkuat Audit Syariah untuk Pastikan Akuntabilitas dan Keberkahan Zakat
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI mendorong penguatan audit syariah sebagai langkah strategis untuk memastikan pengelolaan zakat, infak, sedekah (ZIS) berjalan transparan, akuntabel, sesuai prinsip syariah, serta memberikan dampak nyata. Hal tersebut mengemuka dalam Pengajian Selasa Pagi bertema “Evaluasi Audit Syariah Tahun 2024 dan 2025” yang diselenggarakan oleh Pusdiklat BAZNAS RI dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube BAZNAS TV, Selasa (16/9/2025). Hadir dalam kegiatan tersebut Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional, Prof. Ir. Nadratuzzaman Hosen, MS., M.Ec., Ph.D., Inspektur Jenderal Kementerian Agama (Kemenag) RI, Khairunas, S.H., M.H., CGCAE, serta Pimpinan dan amil BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota seluruh Indonesia yang hadir secara daring. Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional, Dr. Ir. H. M. Nadratuzzaman Hosen, mengatakan audit syariah bukan sekadar pemeriksaan administratif, melainkan sarana untuk meningkatkan kualitas tata kelola. “Audit syariah hadir bukan untuk mencari kesalahan, tetapi memastikan zakat dikelola sesuai ketentuan syariah, transparan, tepat sasaran, dan memberi dampak nyata bagi mustahik,” ujarnya. Ia menambahkan, pemerintah saat ini menargetkan penghapusan kemiskinan ekstrem dalam dua tahun ke depan dan menurunkan angka kemiskinan relatif hingga di bawah enam persen pada akhir masa jabatan. “Zakat harus menjadi salah satu instrumen utama untuk mencapai target nasional tersebut. Komitmen BAZNAS adalah memperkuat kelembagaan dan tata kelola agar zakat benar-benar berdampak,” kata Nadratuzzaman. Sementara itu, Inspektur Jenderal Kementerian Agama, Khairunas, S.H., M.H., CGCAE, menyampaikan, audit syariah menjadi kunci menjaga keberkahan dana zakat sekaligus memastikan akuntabilitas lembaga. "Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenag RI hadir dengan pengawasan berdampak, yakni menjaga akuntabilitas, memastikan kepatuhan syariah, dan mendorong transformasi mustahik menjadi muzaki. Hal ini sejalan dengan delapan program prioritas Kementerian Agama, termasuk penguatan ekonomi umat, layanan keagamaan berdampak, serta digitalisasi tata kelola," ujar Khairunas. Ia menegaskan, pengawasan terhadap BAZNAS dilakukan melalui mekanisme yang sah, yakni MoU antara Itjen dan Ditjen Bimas Islam. "Peraturan Menteri Agama (PMA) No. 33 Tahun 2024 tentang Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) , Inspektorat Jenderal bertugas melakukan pengawasan internal Kemenag, sementara BAZNAS tidak termasuk dalam struktur tersebut. Karena itu, pengawasan dilakukan melalui MoU dengan Ditjen Bimas Islam, sehingga auditor Itjen memiliki dasar hukum yang jelas untuk mengaudit BAZNAS di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, maupun LAZ," jelasnya. Lebih lanjut, Khairunas menekankan pentingnya rekomendasi perbaikan yang ditawarkan Itjen kepada BAZNAS, antara lain mulai dari perencanaan berbasis maqashid syariah, penguatan audit syariah dan kompetensi amil, hingga integrasi zakat dalam sistem fiskal nasional. "Rekomendasi juga mencakup peningkatan literasi zakat bagi muzaki dan amil, penyusunan pedoman manajemen risiko, evaluasi fundraising digital, serta penyaluran berbasis investasi agar manfaatnya langsung dirasakan mustahik," jelas Khairunas. Khairunas mengatakan, sejumlah rekomendasi yang berikan adalah langkah perbaikan, agar zakat benar-benar menjadi instrumen utama pengentasan kemiskinan dan penguatan ekonomi umat, sejalan dengan program prioritas Kementerian Agama dan target pemerintah menurunkan kemiskinan ekstrem. “Ke depan, kita berharap persoalan apapun yang terjadi dalam lingkup pengelolaan BAZNAS di tingkat nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota dapat diantisipasi melalui langkah mitigasi. Dengan demikian, zakat tidak hanya berfungsi sebagai kewajiban agama, tetapi juga solusi sosial untuk kesejahteraan umat,” kata Khairunas ------------- Informasi Pusdiklat 0822-2706-0666

19/09/2025 | Humas

Kolaborasi BAZNAS RI dan Kemenko PM Wujudkan 1.001 Titik Pemberdayaan Berbasis Kawasan
Kolaborasi BAZNAS RI dan Kemenko PM Wujudkan 1.001 Titik Pemberdayaan Berbasis Kawasan
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melalui program Zmart, turut mendukung peluncuran Aktivasi 1.001 Titik Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kawasan se-Nusantara yang diinisiasi Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM), yang resmi dimulai di Kawasan Produksi Widuri, Kendal, Jawa Tengah, Rabu (17/9/2025). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Program Pemerintah yang dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat dalam rangka memperkuat pemberdayaan masyarakat berbasis kawasan di seluruh Indonesia. Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Dr. (H.C.) Muhaimin Iskandar, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, Bupati Kendal Hj. Dyah Kartika Permanasari, S.E., M.M., Deputi II Kemenko PM Prof. Dr. Ir. R. Nunung Nuryartono, M.Si., Kepala Divisi Penguatan Pendistribusiaan dan Pedayagunaan BAZNAS Provinsi, Kab/Kota Iqbal Rachmat, serta sejumlah perwakilan lembaga mitra. Dalam sambutannya, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, menegaskan komitmen BAZNAS untuk mendukung penuh program pemerintah dalam memperkuat pemberdayaan masyarakat berbasis Kawasan, termasuk Program Aktivasi 1.001 Titik Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kawasan se-Nusantara. Ia menambahkan, dalam implementasinya terdapat tujuh mitra strategis yang berkontribusi, termasuk BAZNAS. “Partisipasi BAZNAS dalam program ini difokuskan pada penguatan ekonomi mustahik melalui Program ZMart, yang tidak hanya memberi modal usaha, tetapi juga pendampingan berkelanjutan," jelas Kiai Noor. “BAZNAS percaya bahwa zakat memiliki potensi besar untuk menjadi penggerak perubahan sosial-ekonomi. Kami berharap, langkah ini menjadi penguat ekonomi masyarakat dan berkontribusi terhadap pencapaian tujuan pembangunan nasional,” ujarnya. Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar menyampaikan apresiasi kepada BAZNAS, lembaga filantropi, dan para penggerak kawasan yang telah berperan aktif menghidupkan ekosistem pemberdayaan desa. "Keberhasilan tidak mungkin dicapai tanpa membangun ekosistem kolaborasi yang produktif secara terus-menerus. Apa yang kita jadikan pilot project hari ini merupakan pematangan dari seluruh rangkaian perjuangan, baik yang dilakukan pemerintah maupun non-pemerintah,” kata Muhaimin. Ia menambahkan, kerja sama lintas sektor menjadi bukti nyata lahirnya kolaborasi produktif dalam pemberdayaan masyarakat desa. "Inilah ekosistem yang harus terus kita bangun bersama,” ujarnya. Sebagai Menko PM, Muhaimin menegaskan kesiapannya mendukung seluruh gerakan pemberdayaan yang melibatkan berbagai pihak. “Harapan kita, ekosistem pemberdayaan ini dapat tumbuh dan berkembang di masyarakat desa, memberikan manfaat yang berkelanjutan,” ucapnya. Zmart BAZNAS adalah program pemberdayaan ekonomi yang dikembangkan BAZNAS untuk meningkatkan skala usaha warung dan toko kecil milik mustahik (penerima zakat), dengan memberikan modal, pendampingan, dan pelatihan agar usaha mustahik dapat berkembang, meningkatkan pendapatan, dan pada akhirnya bisa menjadi muzaki (pemberi zakat).

19/09/2025 | Humas

BAZNAS RI Dorong Pemberdayaan Umat lewat Penguatan Ekonomi Sosial Islam
BAZNAS RI Dorong Pemberdayaan Umat lewat Penguatan Ekonomi Sosial Islam
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI mendorong pemberdayaan umat melalui penguatan ekonomi sosial Islam. Program-program yang dijalankan tidak hanya berfokus pada penyaluran zakat, infak, dan sedekah, tetapi juga diarahkan untuk menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat guna mendukung pembangunan ekonomi umat Islam di Indonesia. Hal itu disampaikan Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Hj. Saidah Sakwan, MA. saat menjadi narasumber dalam kegiatan Diklat Kristologi dan Dakwah Pembentengan Aqidah Islam melalui Pemberdayaan Kesejahteraan Ekonomi Umat, Rabu (17/09/2025) di Aula Buya Hamka Lt.4, Gd. MUI Pusat, Jakarta. Dalam pemaparannya, Pimpinan BAZNAS RI Saidah Sakwan, MA, menjelaskan bahwa zakat tidak hanya berfungsi sebagai instrumen ibadah, tetapi juga menjadi kekuatan produktif dalam pengentasan kemiskinan. Menurutnya, zakat dapat menggerakkan sektor riil sekaligus memperkuat keuangan syariah. "Data menunjukkan, potensi zakat nasional mencapai Rp327 triliun. Angka fantastis ini terdiri dari zakat pertanian, peternakan, tabungan, pendapatan, hingga zakat badan usaha. Jika dikelola secara optimal, zakat diyakini mampu menjadi motor penggerak ekonomi umat dan menekan angka kesenjangan sosial," kata Saidah. Meski begitu, menurut Saidah, tantangan masih membayangi. Kurangnya literasi zakat, dan belum optimalnya pemanfaatan teknologi menjadi hambatan yang harus segera diatasi. Selain itu, juga perlu adanya penguatan koordinasi antar pemangku kepentingan zakat. "Dengan populasi muslim terbesar di dunia, serta gelar sebagai negara paling dermawan, potensi zakat dapat dikembangkan untuk memperkuat ekosistem ekonomi syariah. Hadirnya World Zakat and Waqf Forum juga memperkuat posisi Indonesia sebagai inisiator gerakan zakat global," ujarnya. Saidah menegaskan, pemberdayaan umat dilakukan melalui tiga tahapan. Pertama, pemberdayaan sosial yang menyasar kebutuhan dasar, darurat, dan lanjutan masyarakat miskin. "Kedua, pemberdayaan ekonomi yang memberikan akses modal, produksi, dan pasar. Ketiga, pemberdayaan dakwah/advokasi untuk memperjuangkan kebijakan publik yang berpihak pada rakyat kecil," ujarnya. Untuk itu, dalam hal pemberdayaan kesejahteraan ekonomi umat, menurut Saidah, BAZNAS hadir untuk masyarakat melalui berbagai program pendistribusian dan pendayagunaan, di antaranya program-program yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi, pemberdayaan sosial, maupun pemberdayaan dakwah dan advokasi. "Bersama MUI, BAZNAS mengajak semua pihak, di antaranya organisasi masyarakat keagamaan, untuk dapat berkontribusi dan berkolaborasi nyata dalam masifnya dakwah zakat di Indonesia. BAZNAS berkomitmen untuk terus menjadi lembaga utama dalam menyejahterakan umat," kata Saidah.

19/09/2025 | Humas

BAZNAS dan IDEF Jalin Kerja Sama Strategis untuk Penguatan Ekonomi Syariah
BAZNAS dan IDEF Jalin Kerja Sama Strategis untuk Penguatan Ekonomi Syariah
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melakukan kerja sama dengan Yayasan Lembaga Pengembangan Ekonomi dan Keuangan (IDEF) dalam rangka memperkuat pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara kedua pihak yang dilaksanakan dalam rangkaian acara Tasyakuran Milad Satu Tahun Center for Sharia Economic Development (CSED) di Gedung Nurcholish Madjid, Universitas Paramadina, Jakarta Timur, Kamis (18/9/2025). Turut hadir Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad MA., Wakil Ketua BAZNAS RI H. Mo Mahdum, jajaran Pimpinan BAZNAS RI, Rektor Universitas Paramadina Prof. Didik J. Rachbini, Ketua CSED-INDEF Prof. Nur Hidayah, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI Prof. Waryono Abdul Ghofur, Pendiri IDEF Fadhil Hasan, Direktur KNEKS, para akademisi, dan peneliti. Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menegaskan, kerja sama ini menjadi tonggak penting dalam menjadikan zakat sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi umat. “BAZNAS berkomitmen menjadikan zakat bukan hanya sebagai kewajiban ibadah, tetapi juga sebagai instrumen ekonomi yang mampu menumbuhkan kesejahteraan masyarakat. Kolaborasi dengan IDEF akan memperluas langkah strategis ini,” ujar Kiai Noor. Kiai Noor menambahkan, sinergi dengan berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan dan keuangan, menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ekonomi global. “Peningkatan kapasitas ekonomi syariah memerlukan kerja sama lintas sektor. Universitas, lembaga keuangan, dan BAZNAS dapat saling melengkapi,” ungkapnya. Menurutnya, “Keterlibatan banyak pihak menjadi modal penting dalam memperkuat gerakan ekonomi syariah. Inilah yang membuat BAZNAS semakin siap menghadapi dinamika global.” Kiai Noor berharap, kolaborasi strategis ini mampu memperluas dampak zakat dalam menjawab tantangan ekonomi masa depan. Sementara itu, Prof. Didik J. Rachbini menekankan pentingnya peran perguruan tinggi dalam memperkuat literasi dan riset ekonomi syariah. “Universitas memiliki peran strategis sebagai pusat riset. Melalui sinergi dengan BAZNAS dan IDEF, kami ingin mendorong inovasi kebijakan yang adaptif dan berdampak langsung pada masyarakat,” katanya. Dalam kesempatan yang sama, Pendiri IDEF Fadhil Hasan berharap kerja sama ini menghasilkan program konkret yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. “Kami ingin memastikan MOU ini memberi manfaat nyata. Fokus kami adalah menghadirkan solusi ekonomi syariah yang bisa dirasakan langsung oleh umat,” jelasnya.

19/09/2025 | Humas

BAZNAS dan PIA Semarakkan HUT RI ke-80 dengan Lomba Kemerdekaan
BAZNAS dan PIA Semarakkan HUT RI ke-80 dengan Lomba Kemerdekaan
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bersama Persatuan Istri Amil (PIA) BAZNAS menggelar serangkaian lomba 17-an dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Acara yang digelar di kantor pusat BAZNAS RI di Jakarta, pada Minggu (17/8/2025) ini, turut dihadiri juga oleh Ketua Umum BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA dan Ketua PIA BAZNAS RI, Dr. Hj. Nur Kusuma Dewi, M.Si. Dalam sambutannya, Kiai Noor menyampaikan terima kasihnya kepada PIA BAZNAS dan panitia yang sudah dari jauh-jauh hari mempersiapkan terselenggaranya kegiatan ini dengan baik dan sukses. Kiai Noor berharap, perlombaan ini dapat membawa kebahagiaan dan keceriaan kepada seluruh amil dan amilat beserta keluarganya. “Acara ini adalah sebuah kegembiraan bersama, jadi hari ini jangan ada yang sedih, pokoknya semua ketawa, semua seneng,” kata kiai Noor di kantor BAZNAS. Lebih lanjut Ketua PIA BAZNAS RI, Dr. Hj. Nur Kusuma Dewi, M.Si. mengatakan terselenggaranya acara hari ini sejatinya bukan sebagai ajang perlombaan semata, melainkan bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar amil dan amilat BAZNAS RI. “Acara ini sesungguhnya tidak hanya sekedar peringatan HUT kemerdekaan, tetapi membawa misi lebih dalam lagi yakni menjalin tali silaturahmi di antara kita, antara amil-amilat, sesama amil, sesama amilat, antara pengurus dengan pengurus, antara pengurus dengan pimpinan, antara pimpinan dengan pimpinan,” tuturnya. Selain itu, bagi ibu-ibu lomba 17 Agustus ini bukan semata-mata sekedar hiburan dari tugas domestiknya. Tetapi juga bertujuan untuk menciptakan suasana yang penuh semangat, ceria, kekompakan dan persahabatan. Adapun lomba-lomba yang digelar antara lain lomba memasak nasi goreng yang terdiri dari lima orang pada setiap tim. Lomba dresscode terkompak dan terunik, lomba memasukkan paku ke botol, lompat suit, makan biskuit, fashion show, memindahkan bendera untuk anak-anak pra SD, dan juga lomba mewarnai untuk anak-anak TK, SD, dan SMP. “Lomba mewarnai ini bukan cuma melatih kreativitas tetapi juga melatih konsentrasi anak-anak dan memberikan wadah untuk anak-anak mengekspresikan diri,” kata Nyai Nur. Kegiatan ini berlangsung meriah diikuti oleh seluruh amil-amilat BAZNAS RI dan keluarganya. Seluruh peserta yang datang juga kompak mengenakan atribut bernuansa merah putih.

19/09/2025 | Humas

BAZNAS Kota Cirebon Perkuat Layanan Kebencanaan, Kirim Staf Ikuti Pelatihan Bersama BASARNAS dan BNPB
BAZNAS Kota Cirebon Perkuat Layanan Kebencanaan, Kirim Staf Ikuti Pelatihan Bersama BASARNAS dan BNPB
Bogor - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Cirebon mengirimkan perwakilan staf untuk mengikuti pelatihan penanganan kebencanaan yang diselenggarakan oleh BAZNAS RI bekerja sama dengan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Pelatihan berlangsung pada 8 hingga 15 September 2025 di Balai Diklat BASARNAS Bogor. Kegiatan ini bertujuan memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi risiko bencana di berbagai daerah, termasuk di Kota Cirebon. Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, MA, menegaskan bahwa sinergi antara BAZNAS, BASARNAS, dan BNPB menjadi langkah strategis untuk memastikan layanan kebencanaan berjalan lebih cepat dan terintegrasi. “Melalui pelatihan ini, kita ingin memastikan hadirnya SDM yang terlatih, tangguh, dan siap menjadi garda terdepan dalam penyelamatan serta pemulihan pascabencana. Kolaborasi ini merupakan bentuk ikhtiar bersama untuk menjaga keselamatan masyarakat,” ujar Saidah. Saidah menambahkan, peserta pelatihan diharapkan tidak hanya siap secara teknis, tetapi juga membawa semangat kemanusiaan dalam setiap aksi penyelamatan. “Para peserta yang dikukuhkan diharapkan menjadi agen perubahan di wilayah masing-masing. Mereka siap beraksi dengan keterampilan, tetapi juga hadir dengan hati untuk masyarakat,” tambahnya. Sementara itu, Ketua BAZNAS Kota Cirebon, H. Hamdan, S.Ag.,M.Pd.I., menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari kesiapsiagaan lembaga dalam menghadapi kondisi darurat di daerah. “Kota Cirebon juga memiliki potensi risiko bencana, mulai dari banjir, kebakaran permukiman, hingga kondisi darurat lainnya. Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap BAZNAS Kota Cirebon bisa merespons cepat dan aktif membantu masyarakat yang terdampak,” jelas H. Hamdan. H. Hamdan menegaskan, penguatan kapasitas SDM ini juga akan memperluas peran BAZNAS Kota Cirebon tidak hanya dalam menyalurkan bantuan saat bencana, tetapi juga hadir sebagai bagian dari tim siaga bencana daerah. “Kami ingin masyarakat tahu bahwa BAZNAS hadir bukan hanya ketika distribusi bantuan, tapi juga di garda awal penanganan darurat. Ini adalah bagian dari khidmat kemanusiaan yang menjadi amanah bagi kami,” ungkapnya. Dengan mengikuti pelatihan kebencanaan ini, BAZNAS Kota Cirebon berharap dapat membangun sinergi yang lebih erat dengan pemerintah daerah, aparat, serta komunitas relawan, sehingga layanan kebencanaan dapat dilaksanakan secara cepat, tepat, dan berkelanjutan.

18/09/2025 | Humas

Cukur Domba Bakalan Jadi Kunci Sehat Ternak Binaan BAZNAS di Magelang
Cukur Domba Bakalan Jadi Kunci Sehat Ternak Binaan BAZNAS di Magelang
Hendri Kurniawan, peternak binaan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di Magelang, Jawa Tengah, memiliki kunci sehat pada ternaknya dengan melaksanakan pencukuran 20 domba bakalan demi kesejahteraan peternak. Pencukuran bulu domba bertujuan untuk menjaga kesehatan hewan, mencegah penyakit, dan mengurangi stres. Setelah dicukur, domba juga diberi vitamin dan obat anti-parasit untuk menjaga kondisi tubuhnya tetap baik. Kondisi yang lebih sehat membuat hewan tumbuh optimal dan berpengaruh langsung terhadap nilai ekonomi yang diterima peternak. Hal ini sejalan dengan tujuan BAZNAS dalam memberdayakan mustahik agar lebih mandiri dan berdaya saing. Dampak dari perawatan intensif ini tidak hanya dirasakan pada kesehatan domba, tetapi juga pada peningkatan kualitas hasil ternak. Kondisi yang lebih sehat membuat hewan tumbuh optimal dan berpengaruh langsung terhadap nilai ekonomi yang diterima peternak. Balai Ternak BAZNAS merupakan program pemberdayaan ekonomi mustahik dalam sektor peternakan. Balai Ternak ini memadukan konsep perbibitan ternak dan penggemukan ternak dengan pemberdayaan masyarakat khususnya petani dan peternak kecil.

18/09/2025 | Humas

BAZNAS Bersama Unmer Gelar Workshop Angkat UMKM Naik Kelas Kuasai Pasar Digital
BAZNAS Bersama Unmer Gelar Workshop Angkat UMKM Naik Kelas Kuasai Pasar Digital
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bersama Universitas Merdeka (Unmer) Malang menggelar workshop bertajuk "Kenali Omsetmu dan Kuasai Pasar Digital" untuk para pelaku UMKM agar mampu meningkatkan profesionalisme dalam pencatatan keuanganl di kampus Unmer Malang, Jawa Timur. Dalam kegiatan tersebut, peserta mendapatkan pelatihan praktik langsung terkait promosi daring serta penggunaan aplikasi keuangan modern. Materi ini dirancang untuk menjawab tantangan UMKM agar mampu bersaing di era digital. Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kapasitas usaha, tetapi juga mendukung transparansi keuangan. Melalui workshop ini, mendorong para pelaku UMKM agar lebih profesional dalam mengelola bisnis, sekaligus siap menembus pasar yang lebih luas, termasuk pasar nasional. Dengan keterampilan baru dalam promosi online dan pencatatan keuangan berbasis aplikasi, mereka mengaku lebih percaya diri dalam menjalankan usaha. Workshop ini diharapkan menjadi pintu awal bagi UMKM untuk berkembang lebih profesional, transparan, dan mampu meraih pasar yang lebih luas. Program BMD BAZNAS hadir untuk mendorong pelaku UMKM mustahik agar mampu mengembangkan usaha, memperluas pasar, serta meningkatkan kemandirian ekonomi melalui berbagai fasilitasi dan dukungan.

18/09/2025 | Humas

ZChicken BAZNAS Jadi Penompang Ekonomi Keluarga Leo di Jambi
ZChicken BAZNAS Jadi Penompang Ekonomi Keluarga Leo di Jambi
Leo Sustian (29), penerima manfaat program ZChicken Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di Kota Jambi, Jambi, berhasil menopang ekonomi keluarganya dengan berjualan ayam krispi yang tetap menjadi pilihan para konsumen. Setiap hari, ia menjual 30 sampai 40 paket ayam crispy yang disukai banyak orang. Selain rasanya yang enak, outlet tersebut juga mempermudah pembayaran dengan QRIS, membuat pelanggan lebih nyaman bertransaksi. Sebelum merintis usaha, Leo pernah bekerja sebagai karyawan di sebuah usaha kuliner. Namun, dirinya terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) yang membuatnya kebingungan mencari sumber penghasilan. Leo memiliki pelanggan setia di gerai ZChicken berkat rasa ayam krispi yang unik. Kisahnya membuktikan bahwa bantuan modal dari BAZNAS RI bisa membantu usaha kecil meraih kemandirian finansial. ZChicken merupakan program Pemberdayaan Ekonomi Mustahik yang diinisiasi BAZNAS RI di bidang kuliner berupa produk ayam krispi. Program ini diinisiasi dalam upaya pengentasan kemiskinan, khususnya di wilayah perkotaan.

18/09/2025 | Humas

Gotong Royong Petani Binaan BAZNAS di Jateng Wujudkan Kesejahteraan Bersama
Gotong Royong Petani Binaan BAZNAS di Jateng Wujudkan Kesejahteraan Bersama
Balai Ternak Ngudi Barokah binaan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, semangat kebersamaan dengan rutin bergotong royong membersihkan kandang, mengambil hijauan, serta memberi pakan ternak untuk menjaga kesehatan dan produktivitas hewan. Kekompakan para peternak terlihat jelas ketika mereka saling membantu tanpa mengenal jadwal. Dengan sistem kerja bersama, kegiatan harian terasa lebih ringan sekaligus memperkuat ikatan sosial antaranggota kelompok. Kunjungan dari BAZNAS Kabupaten Rembang menambah motivasi para mustahik dalam menjalankan usaha peternakan. Kunjungan ini juga menjadi ruang dialog antara pengurus BAZNAS dan kelompok ternak terkait kendala maupun peluang pengembangan. Dengan manajemen yang baik dan dukungan berkelanjutan dari BAZNAS, Balai Ternak Ngudi Barokah diharapkan mampu menjadi contoh keberhasilan program zakat produktif yang menyejahterakan masyarakat Kabupaten Rembang. Balai Ternak BAZNAS merupakan program pemberdayaan ekonomi mustahik dalam sektor peternakan. Balai Ternak ini memadukan konsep perbibitan ternak dan penggemukan ternak dengan pemberdayaan masyarakat khususnya petani dan peternak kecil.

18/09/2025 | Humas

Bantu Sesama, BAZNAS RI dan Masjid Al Bakrie Luncurkan Program Sedekah Barang
Bantu Sesama, BAZNAS RI dan Masjid Al Bakrie Luncurkan Program Sedekah Barang
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bersama Masjid Al Bakrie-Taman Rasuna yang turut didukung oleh PT Bakrieland Development Tbk (Bakrieland) selaku pengelola kawasan Rasuna Epicentrum di mana lokasi Masjid berada resmi meluncurkan program “Sedekah Barang”, untuk menyumbangkan barang-barang bekas layak pakai agar memberi manfaat bagi sesama sekaligus mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Program Sedekah Barang ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam bersedekah, tidak hanya dalam bentuk uang, tetapi juga barang-barang yang dapat memberikan manfaat langsung kepada mereka yang membutuhkan. Peluncuran program tersebut dilakukan bersamaan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al Bakrie Taman Rasuna, Jakarta Selatan, pada Selasa (16/9/2025). Turut hadir, Mochamad Noerhakim, Kepala Departemen Program LAZNAS Bakrie Amanah, Penguatan LAZ BAZNAS RI H. Abd. Kafi , jajaran Pengurus DKM Masjid Al Bakrie Taman Rasuna, Perwakilan Manajemen Bakrieland Zulfikar, Kepala Departemen Program LAZNAS Bakrie Amanah Mochamad Noerhakim. Secara terpisah, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan, H. Rizaludin Kurniawan, M.Si., CFRM. menyampaikan, Sedekah Barang lahir sebagai jawaban atas persoalan kesenjangan ekonomi, sosial, dan lingkungan akibat penggunaan barang bekas. “Sedekah Barang hadir untuk memberikan nilai manfaat pada barang yang sudah tidak terpakai, baik melalui pemanfaatan langsung maupun nilai jualnya. Program ini mengajak masyarakat agar menjadikan barang bekas sebagai ladang amal sekaligus solusi bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan,” ujar Rizaludin. Menurut Rizaludin, masih banyak masyarakat yang hidup dalam keterbatasan hingga harus bergantung pada barang bekas, sementara kelompok lain mampu membeli barang baru tanpa kesulitan. Ketimpangan ini, ujar Rizaludin, tidak hanya memunculkan masalah sosial tetapi juga berdampak buruk bagi lingkungan ketika barang bekas tidak diolah dengan benar. “Melalui sinergi dengan Masjid Al Bakrie, BAZNAS menyediakan drop box Sedekah Barang di lingkungan Masjid Al Bakrie dan Apartemen Taman Rasuna. Kehadiran drop box ini memudahkan jamaah masjid, penghuni apartemen, maupun masyarakat umum untuk wadah bagi jamaah dan warga untuk berbagi, sekaligus menumbuhkan kepedulian sosial di lingkungan sekitar. “Kami sangat mendukung program Sedekah Barang ini karena menjadi wadah bagi jamaah dan warga Taman Rasuna untuk berbagi barang layak pakai. Kami berharap program ini dapat membantu yang membutuhkan sekaligus menumbuhkan kepedulian sosial di lingkungan Masjid,” ujar perwakilan DKM Masjid Al Bakrie Taman Rasuna, Jakarta.

17/09/2025 | Humas

Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat