WhatsApp Icon
Jelang Ramadhan, BAZNAS RI Pastikan Layanan Penghimpunan ZIS Lebih Cepat dan Mudah

Menjelang bulan suci Ramadhan 1446 H/2025 M, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI berupaya meningkatkan kemudahan dan kecepatan layanan penghimpunan zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Berbagai strategi melalui kanal ritel dan digital telah disiapkan untuk memastikan masyarakat dapat menunaikan ZIS dengan lebih praktis dan aman.

Hal ini disampaikan dalam Pengajian BAZNAS Selasa Pagi bertema "Pengumpulan Retail dan Off Balance Sheet dalam Mencapai Target Pengumpulan Ramadhan" yang diselenggarakan oleh Pusdiklat dan disiarkan melalui kanal YouTube BAZNAS TV, beberapa waktu lalu. Acara tersebut dihadiri oleh Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional, Prof. Ir. Nadratuzzaman Hosen, MS., M.Ec, Ph.D., serta Direktur Pengumpulan Perorangan BAZNAS RI, Fitriansyah Agus Setiawan.

Prof. Nadratuzzaman Hosen menekankan pentingnya memanfaatkan momentum Ramadhan sebaik mungkin. Untuk mencapai target tersebut, BAZNAS telah menyiapkan strategi layanan penghimpunan yang lebih mudah dan cepat melalui berbagai kanal, seperti pendekatan ritel dengan menambah gerai ZIS, bekerja sama dengan perusahaan ritel dan komunitas, serta menyelenggarakan acara penggalangan dana dan penggalangan dana kreatif.

Selain itu, program zakat istana dan layanan jemput zakat juga difasilitasi guna memudahkan masyarakat menyalurkan ZIS melalui BAZNAS. Sementara itu, pada kanal digital diperkuat melalui pembayaran via e-wallet, transfer bank, dan marketplace agar lebih mudah diakses oleh para muzaki.

Selain kanal ritel dan digital, BAZNAS juga mengoptimalkan penghimpunan off balance sheet, yaitu dana zakat yang dihimpun dari lembaga di luar pencatatan resmi, seperti masjid, yayasan, dan komunitas.

Sementara itu, Fitriansyah Agus Setiawan menambahkan bahwa kecepatan dan kemudahan layanan menjadi kunci sukses penghimpunan. Fitriansyah juga menyampaikan, BAZNAS telah menyiapkan strategi komunikasi yang agresif. Kampanye Above The Line (ATL) dilakukan melalui media sosial, televisi, radio, dan billboard, sedangkan kampanye Below The Line (BTL) memanfaatkan WhatsApp, SMS, dan email untuk mengajak masyarakat berzakat. Ia berharap seluruh BAZNAS di daerah dapat memanfaatkan momentum Ramadhan guna meningkatkan pengumpulan dana ZIS.

Dengan strategi yang telah dipaparkan, BAZNAS optimistis dapat mencapai target penggalangan dana Ramadhan tahun 2025. Dengan demikian, BAZNAS dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat yang membutuhkan, khususnya selama Bulan Ramadha

12/02/2025 | Kontributor: Humas
Tingkatkan Penelitian dan Inovasi ZIS, BAZNAS RI Teken MoU Bersama Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI Berkolaborasu dengan Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (UCY) dalam rangka memperkuat penelitian serta inovasi ZIS guna mengoptimalkan penghimpunan potensi zakat nasional yang diperkirakan mencapai Rp327 triliun.

Kerja sama ini dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang mencakup pengelolaan Zakat, Infak, Sedekah, dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya (DSKL) di UCY, implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, serta penguatan program pemberdayaan ekonomi.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., didampingi Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan, Bapak H. Rizaludin Kurniawan, M.Si CFRM., serta Rektor Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (UCY), yang berlangsung di Auditorium Universitas Cokroaminoto Yogyakarta baru-baru ini.

Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menyatakan bahwa kolaborasi ini akan memberikan manfaat luas bagi kedua pihak, karena dapat dikembangkan dalam berbagai aspek, termasuk memperkuat syiar zakat serta meningkatkan sektor pendidikan dan penelitian.

"Kerja sama ini sangat menguntungkan dalam rangka untuk mengembangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang terdiri dari Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Selain itu, kegiatan lain yang multimanfaat juga bisa ditopang BAZNAS dan UCY," ujar Kiai Noor.

Kiai Noor menekankan bahwa zakat, infak, dan sedekah merupakan instrumen potensial dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Sebagai pusat ilmu pengetahuan dan pengabdian kepada masyarakat, perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam mengoptimalkan potensi ZIS.

Menurutnya, perguruan tinggi juga menjadi tempat yang tepat untuk mengembangkan penelitian serta inovasi terkait efektivitas pengelolaan ZIS dalam mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Di perguruan tinggi pula bisa dilakukan penguatan kelembagaan dengan mendirikan dan mengelola Unit Pengumpul Zakat (UPZ) untuk mengelola dana zakat yang dihimpun dari dosen, tenaga pendidik, maupun mahasiswa yang nantinya sangat bermanfaat,” jelasnya.

Kiai Noor menegaskan bahwa integrasi antara nilai-nilai keislaman dan keilmuan akan melahirkan program pemberdayaan yang tidak hanya bersifat karitatif, tetapi juga produktif dan berkelanjutan.

“Mudah-mudahan ke depan kerja sama ini juga bisa dikembangkan utamanya dalam penelitian, pengembangan hingga optimalisasi potensi ZIS," kata Noor.

Dalam kesempatan tersebut, Kiai Noor juga menyampaikan Kuliah Umum dengan tema “Pengelolaan Zakat, Infaq dan Sedekah di Perguruan Tinggi untuk Ekonomi Berkelanjutan”.

Sementara itu, Rektor Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (UCY), Bapak Dr. Ir. Hery Kristiyanto, ST., MT., IPM., mengapresiasi kerja sama yang terjalin dengan BAZNAS dan mengucapkan terima kasih atas sinergi yang telah dibangun.

“Kami berharap kerja sama ini dapat berjalan secara optimal, tidak hanya di bidang pendidikan tetapi juga pada bidang pemberdayaan ekonomi. Semoga kerja sama ini dapat memberikan manfaat seluruh civitas akademika di UCY,” harapnya.

Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua II BAZNAS Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, H. Jazilus Sakhok, MA, Ph.D; Ketua BAZNAS Kota Yogyakarta, Drs. H. Syamsul Azhari beserta jajaran.

12/02/2025 | Kontributor: Humas
BAZNAS RI Percepat Penghimpunan ZIS dengan Beragam Kanal Menjelang Ramadhan

Menjelang bulan Ramadhan 1446 H/2025 M, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI terus meningkatkan efektivitas layanan penghimpunan zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Berbagai inovasi, baik melalui jalur retail maupun digital, telah dipersiapkan guna mempermudah masyarakat dalam menunaikan kewajiban berzakat dengan aman dan praktis.

Komitmen ini disampaikan dalam Pengajian BAZNAS Selasa Pagi bertema “Pengumpulan Retail dan Off Balance Sheet dalam Mencapai Target Pengumpulan Ramadhan,” yang diadakan oleh Pusdiklat dan ditayangkan melalui kanal YouTube BAZNAS TV baru-baru ini. Kegiatan ini menghadirkan sejumlah tokoh, termasuk Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional, Prof. Ir. Nadratuzzaman Hosen, MS., M.Ec, Ph.D., serta Direktur Pengumpulan Perorangan BAZNAS RI, Fitriansyah Agus Setiawan.

Dalam kesempatan tersebut, Nadratuzzaman menegaskan bahwa Ramadhan merupakan waktu yang tepat untuk meningkatkan penghimpunan ZIS. 

“Bulan Ramadhan bukan hanya soal ibadah puasa dan shalat, tapi juga menjadi waktu di mana masyarakat lebih banyak berzakat, berinfak, dan bersedekah. Jangan sampai pengumpulan kita rendah, sementara potensi donasi sangat besar,” ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa berbagai langkah strategis telah disiapkan, termasuk memperbanyak gerai zakat, menggandeng perusahaan ritel dan komunitas, serta mengadakan berbagai kegiatan penggalangan dana. 

“Selain itu, program zakat istana dan layanan jemput zakat juga difasilitasi guna memudahkan masyarakat menyalurkan ZIS melalui BAZNAS,” lanjutnya.

Di sisi digital, kemudahan pembayaran turut diperkuat melalui berbagai metode.

“Sementara itu, pada kanal digital diperkuat melalui pembayaran via e-wallet, transfer bank, dan marketplace agar lebih mudah diakses oleh para muzaki,” kata Nadratuzzaman.

Selain kanal retail dan digital, pendekatan off balance sheet juga dioptimalkan, dengan menggandeng berbagai lembaga seperti masjid, yayasan, dan komunitas untuk meningkatkan potensi penghimpunan dana ZIS.

“Pendekatan ini sangat penting karena banyak donasi yang sebenarnya bisa dihimpun dari sumber-sumber tersebut jika dikelola dengan baik,”  kata Nadratuzzaman.Sementara itu, Fitriansyah Agus Setiawan menekankan pentingnya akses layanan yang cepat dan efisien, terutama menjelang puncak penghimpunan pada 10 hari terakhir Ramadhan. 

“Kami ingin memastikan donasi bisa dilakukan dengan lebih mudah dan cepat. Apalagi, puncak penghimpunan terjadi di 10 hari terakhir Ramadhan, sehingga kita harus siap dengan berbagai kanal,” tuturnya.

Ia menambahkan bahwa strategi komunikasi yang agresif telah disiapkan untuk mendorong penghimpunan ZIS secara maksimal. Kampanye above the line (ATL) dilakukan melalui media sosial, televisi, radio, dan billboard, sedangkan kampanye below the line (BTL) memanfaatkan WhatsApp, SMS, dan email untuk mengajak masyarakat berzakat. Dengan berbagai upaya ini, BAZNAS optimistis dapat mencapai target penghimpunan ZIS pada tahun ini.

 “Dengan strategi yang telah dipaparkan, kami optimistis, BAZNAS dapat mencapai target fundraising Ramadhan tahun 2025. Dengan demikian, BAZNAS dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat yang membutuhkan, khususnya selama Bulan Ramadhan,” kata Fitriansyah.

 

12/02/2025 | Kontributor: Humas
Kolaborasi BAZNAS RI dan UCY Dorong Optimalisasi ZIS melalui Penelitian dan Inovasi

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menjalin kemitraan strategis dengan Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (UCY) guna memperkuat penelitian serta inovasi dalam pengelolaan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS). Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan potensi penghimpunan zakat nasional yang diperkirakan mencapai Rp327 triliun.

Kerja sama ini diwujudkan dalam penandatanganan memorandum of understanding (MoU) yang mencakup aspek pengelolaan ZIS, pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, serta pemberdayaan ekonomi di lingkungan UCY.

Kegiatan tersebut berlangsung di Auditorium UCY baru-baru ini dan dihadiri oleh Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., bersama Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan, H. Rizaludin Kurniawan, M.Si CFRM., serta Rektor UCY.

Dalam sambutannya, Ketua BAZNAS RI menegaskan bahwa kerja sama ini membawa manfaat luas bagi kedua institusi, termasuk dalam penguatan edukasi zakat dan pengembangan riset di bidang ZIS.

"Kerja sama ini sangat menguntungkan dalam rangka untuk mengembangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang terdiri dari Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Selain itu, kegiatan lain yang multimanfaat juga bisa ditopang BAZNAS dan UCY," ujar Kiai Noor.

Selain itu, ia juga menyoroti peran perguruan tinggi sebagai pusat keilmuan yang dapat berkontribusi dalam mengoptimalkan pengelolaan zakat untuk kesejahteraan umat.

"Di perguruan tinggi pula bisa dilakukan penguatan kelembagaan dengan mendirikan dan mengelola Unit Pengumpul Zakat (UPZ) untuk mengelola dana zakat yang dihimpun dari dosen, tenaga pendidik, maupun mahasiswa yang nantinya sangat bermanfaat," jelasnya.

Kiai Noor juga menegaskan, dengan integrasi nilai-nilai keislaman dan keilmuan akan menghadirkan program-program pemberdayaan yang tidak hanya bersifat karitatif, tetapi juga produktif dan berkelanjutan.

"Mudah-mudahan ke depan kerja sama ini juga bisa dikembangkan utamanya dalam penelitian, pengembangan hingga optimalisasi potensi ZIS," kata Noor.

Dalam kesempatan tersebut, Kiai Noor juga menyampaikan Kuliah Umum dengan Tema "Pengelolaan Zakat, Infaq dan Sedekah di Perguruan Tinggi untuk Ekonomi Berkelanjutan".

Pada kesempatan yang sama, Rektor UCY menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang terjalin dan berharap implementasi kerja sama ini dapat berjalan optimal, tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam pemberdayaan ekonomi.  

"Kami berharap kerja sama ini dapat berjalan secara optimal, tidak hanya di bidang pendidikan tetapi juga pada bidang pemberdayaan ekonomi. Semoga kerja sama ini dapat memberikan manfaat seluruh civitas akademika di UCY," harapnya.

Dan acara tersebut turut dihadiri oleh sejumlah tokoh, termasuk perwakilan dari BAZNAS Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan BAZNAS Kota Yogyakarta.

 

12/02/2025 | Kontributor: Humas
BAZNAS Kota Cirebon Dukung HARLAH NU ke-102 dan MUSKERWIL NU Jabar di Indramayu

Indramayu, 11 Februari 2025 – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Cirebon berpartisipasi dalam peringatan Hari Lahir Nahdlatul Ulama (HARLAH NU) ke-102 dan Musyawarah Kerja Wilayah (MUSKERWIL) Nahdlatul Ulama Jawa Barat yang dilaksanakan di Asrama Haji Indramayu.

Sebagai bentuk dukungan terhadap kegiatan tersebut, BAZNAS Kota Cirebon membagikan minuman ringan gratis kepada para peserta dan tamu undangan. Langkah ini merupakan wujud kepedulian serta kontribusi nyata dalam mendukung acara yang bertujuan untuk memperkuat sinergi antar organisasi Islam di Jawa Barat.

Ketua BAZNAS Kota Cirebon menyampaikan bahwa partisipasi dalam acara ini merupakan bagian dari komitmen BAZNAS Kota Cirebon dalam mendukung kegiatan keagamaan dan sosial yang memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

"Kami berharap kehadiran BAZNAS Kota Cirebon dalam HARLAH NU ke-102 dan MUSKERWIL NU Jawa Barat dapat semakin mempererat ukhuwah Islamiyah serta mendorong semangat kebersamaan dalam melaksanakan misi sosial dan keagamaan," ungkapnya.

Acara yang dihadiri oleh berbagai tokoh Nahdlatul Ulama dan masyarakat ini berlangsung dengan penuh antusiasme. Diharapkan melalui momentum ini, Nahdlatul Ulama Jawa Barat semakin solid dalam melaksanakan program-program keumatan, serta BAZNAS Kota Cirebon terus berkontribusi dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan di masa mendatang.

11/02/2025 | Kontributor: Humas

Berita Terbaru

Jelang Ramadhan, BAZNAS RI Pastikan Layanan Penghimpunan ZIS Lebih Cepat dan Mudah
Jelang Ramadhan, BAZNAS RI Pastikan Layanan Penghimpunan ZIS Lebih Cepat dan Mudah
Menjelang bulan suci Ramadhan 1446 H/2025 M, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI berupaya meningkatkan kemudahan dan kecepatan layanan penghimpunan zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Berbagai strategi melalui kanal ritel dan digital telah disiapkan untuk memastikan masyarakat dapat menunaikan ZIS dengan lebih praktis dan aman. Hal ini disampaikan dalam Pengajian BAZNAS Selasa Pagi bertema "Pengumpulan Retail dan Off Balance Sheet dalam Mencapai Target Pengumpulan Ramadhan" yang diselenggarakan oleh Pusdiklat dan disiarkan melalui kanal YouTube BAZNAS TV, beberapa waktu lalu. Acara tersebut dihadiri oleh Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional, Prof. Ir. Nadratuzzaman Hosen, MS., M.Ec, Ph.D., serta Direktur Pengumpulan Perorangan BAZNAS RI, Fitriansyah Agus Setiawan. Prof. Nadratuzzaman Hosen menekankan pentingnya memanfaatkan momentum Ramadhan sebaik mungkin. Untuk mencapai target tersebut, BAZNAS telah menyiapkan strategi layanan penghimpunan yang lebih mudah dan cepat melalui berbagai kanal, seperti pendekatan ritel dengan menambah gerai ZIS, bekerja sama dengan perusahaan ritel dan komunitas, serta menyelenggarakan acara penggalangan dana dan penggalangan dana kreatif. Selain itu, program zakat istana dan layanan jemput zakat juga difasilitasi guna memudahkan masyarakat menyalurkan ZIS melalui BAZNAS. Sementara itu, pada kanal digital diperkuat melalui pembayaran via e-wallet, transfer bank, dan marketplace agar lebih mudah diakses oleh para muzaki. Selain kanal ritel dan digital, BAZNAS juga mengoptimalkan penghimpunan off balance sheet, yaitu dana zakat yang dihimpun dari lembaga di luar pencatatan resmi, seperti masjid, yayasan, dan komunitas. Sementara itu, Fitriansyah Agus Setiawan menambahkan bahwa kecepatan dan kemudahan layanan menjadi kunci sukses penghimpunan. Fitriansyah juga menyampaikan, BAZNAS telah menyiapkan strategi komunikasi yang agresif. Kampanye Above The Line (ATL) dilakukan melalui media sosial, televisi, radio, dan billboard, sedangkan kampanye Below The Line (BTL) memanfaatkan WhatsApp, SMS, dan email untuk mengajak masyarakat berzakat. Ia berharap seluruh BAZNAS di daerah dapat memanfaatkan momentum Ramadhan guna meningkatkan pengumpulan dana ZIS. Dengan strategi yang telah dipaparkan, BAZNAS optimistis dapat mencapai target penggalangan dana Ramadhan tahun 2025. Dengan demikian, BAZNAS dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat yang membutuhkan, khususnya selama Bulan Ramadha

12/02/2025 | Humas

Tingkatkan Penelitian dan Inovasi ZIS, BAZNAS RI Teken MoU Bersama Universitas Cokroaminoto Yogyakarta
Tingkatkan Penelitian dan Inovasi ZIS, BAZNAS RI Teken MoU Bersama Universitas Cokroaminoto Yogyakarta
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI Berkolaborasu dengan Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (UCY) dalam rangka memperkuat penelitian serta inovasi ZIS guna mengoptimalkan penghimpunan potensi zakat nasional yang diperkirakan mencapai Rp327 triliun. Kerja sama ini dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang mencakup pengelolaan Zakat, Infak, Sedekah, dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya (DSKL) di UCY, implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, serta penguatan program pemberdayaan ekonomi. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., didampingi Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan, Bapak H. Rizaludin Kurniawan, M.Si CFRM., serta Rektor Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (UCY), yang berlangsung di Auditorium Universitas Cokroaminoto Yogyakarta baru-baru ini. Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menyatakan bahwa kolaborasi ini akan memberikan manfaat luas bagi kedua pihak, karena dapat dikembangkan dalam berbagai aspek, termasuk memperkuat syiar zakat serta meningkatkan sektor pendidikan dan penelitian. "Kerja sama ini sangat menguntungkan dalam rangka untuk mengembangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang terdiri dari Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Selain itu, kegiatan lain yang multimanfaat juga bisa ditopang BAZNAS dan UCY," ujar Kiai Noor. Kiai Noor menekankan bahwa zakat, infak, dan sedekah merupakan instrumen potensial dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Sebagai pusat ilmu pengetahuan dan pengabdian kepada masyarakat, perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam mengoptimalkan potensi ZIS. Menurutnya, perguruan tinggi juga menjadi tempat yang tepat untuk mengembangkan penelitian serta inovasi terkait efektivitas pengelolaan ZIS dalam mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Di perguruan tinggi pula bisa dilakukan penguatan kelembagaan dengan mendirikan dan mengelola Unit Pengumpul Zakat (UPZ) untuk mengelola dana zakat yang dihimpun dari dosen, tenaga pendidik, maupun mahasiswa yang nantinya sangat bermanfaat,” jelasnya. Kiai Noor menegaskan bahwa integrasi antara nilai-nilai keislaman dan keilmuan akan melahirkan program pemberdayaan yang tidak hanya bersifat karitatif, tetapi juga produktif dan berkelanjutan. “Mudah-mudahan ke depan kerja sama ini juga bisa dikembangkan utamanya dalam penelitian, pengembangan hingga optimalisasi potensi ZIS," kata Noor. Dalam kesempatan tersebut, Kiai Noor juga menyampaikan Kuliah Umum dengan tema “Pengelolaan Zakat, Infaq dan Sedekah di Perguruan Tinggi untuk Ekonomi Berkelanjutan”. Sementara itu, Rektor Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (UCY), Bapak Dr. Ir. Hery Kristiyanto, ST., MT., IPM., mengapresiasi kerja sama yang terjalin dengan BAZNAS dan mengucapkan terima kasih atas sinergi yang telah dibangun. “Kami berharap kerja sama ini dapat berjalan secara optimal, tidak hanya di bidang pendidikan tetapi juga pada bidang pemberdayaan ekonomi. Semoga kerja sama ini dapat memberikan manfaat seluruh civitas akademika di UCY,” harapnya. Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua II BAZNAS Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, H. Jazilus Sakhok, MA, Ph.D; Ketua BAZNAS Kota Yogyakarta, Drs. H. Syamsul Azhari beserta jajaran.

12/02/2025 | Humas

BAZNAS RI Percepat Penghimpunan ZIS dengan Beragam Kanal Menjelang Ramadhan
BAZNAS RI Percepat Penghimpunan ZIS dengan Beragam Kanal Menjelang Ramadhan
Menjelang bulan Ramadhan 1446 H/2025 M, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI terus meningkatkan efektivitas layanan penghimpunan zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Berbagai inovasi, baik melalui jalur retail maupun digital, telah dipersiapkan guna mempermudah masyarakat dalam menunaikan kewajiban berzakat dengan aman dan praktis. Komitmen ini disampaikan dalam Pengajian BAZNAS Selasa Pagi bertema “Pengumpulan Retail dan Off Balance Sheet dalam Mencapai Target Pengumpulan Ramadhan,” yang diadakan oleh Pusdiklat dan ditayangkan melalui kanal YouTube BAZNAS TV baru-baru ini. Kegiatan ini menghadirkan sejumlah tokoh, termasuk Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional, Prof. Ir. Nadratuzzaman Hosen, MS., M.Ec, Ph.D., serta Direktur Pengumpulan Perorangan BAZNAS RI, Fitriansyah Agus Setiawan. Dalam kesempatan tersebut, Nadratuzzaman menegaskan bahwa Ramadhan merupakan waktu yang tepat untuk meningkatkan penghimpunan ZIS. “Bulan Ramadhan bukan hanya soal ibadah puasa dan shalat, tapi juga menjadi waktu di mana masyarakat lebih banyak berzakat, berinfak, dan bersedekah. Jangan sampai pengumpulan kita rendah, sementara potensi donasi sangat besar,” ujarnya. Ia mengungkapkan bahwa berbagai langkah strategis telah disiapkan, termasuk memperbanyak gerai zakat, menggandeng perusahaan ritel dan komunitas, serta mengadakan berbagai kegiatan penggalangan dana. “Selain itu, program zakat istana dan layanan jemput zakat juga difasilitasi guna memudahkan masyarakat menyalurkan ZIS melalui BAZNAS,” lanjutnya. Di sisi digital, kemudahan pembayaran turut diperkuat melalui berbagai metode. “Sementara itu, pada kanal digital diperkuat melalui pembayaran via e-wallet, transfer bank, dan marketplace agar lebih mudah diakses oleh para muzaki,” kata Nadratuzzaman. Selain kanal retail dan digital, pendekatan off balance sheet juga dioptimalkan, dengan menggandeng berbagai lembaga seperti masjid, yayasan, dan komunitas untuk meningkatkan potensi penghimpunan dana ZIS. “Pendekatan ini sangat penting karena banyak donasi yang sebenarnya bisa dihimpun dari sumber-sumber tersebut jika dikelola dengan baik,” kata Nadratuzzaman.Sementara itu, Fitriansyah Agus Setiawan menekankan pentingnya akses layanan yang cepat dan efisien, terutama menjelang puncak penghimpunan pada 10 hari terakhir Ramadhan. “Kami ingin memastikan donasi bisa dilakukan dengan lebih mudah dan cepat. Apalagi, puncak penghimpunan terjadi di 10 hari terakhir Ramadhan, sehingga kita harus siap dengan berbagai kanal,” tuturnya. Ia menambahkan bahwa strategi komunikasi yang agresif telah disiapkan untuk mendorong penghimpunan ZIS secara maksimal. Kampanye above the line (ATL) dilakukan melalui media sosial, televisi, radio, dan billboard, sedangkan kampanye below the line (BTL) memanfaatkan WhatsApp, SMS, dan email untuk mengajak masyarakat berzakat. Dengan berbagai upaya ini, BAZNAS optimistis dapat mencapai target penghimpunan ZIS pada tahun ini. “Dengan strategi yang telah dipaparkan, kami optimistis, BAZNAS dapat mencapai target fundraising Ramadhan tahun 2025. Dengan demikian, BAZNAS dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat yang membutuhkan, khususnya selama Bulan Ramadhan,” kata Fitriansyah.

12/02/2025 | Humas

Kolaborasi BAZNAS RI dan UCY Dorong Optimalisasi ZIS melalui Penelitian dan Inovasi
Kolaborasi BAZNAS RI dan UCY Dorong Optimalisasi ZIS melalui Penelitian dan Inovasi
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menjalin kemitraan strategis dengan Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (UCY) guna memperkuat penelitian serta inovasi dalam pengelolaan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS). Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan potensi penghimpunan zakat nasional yang diperkirakan mencapai Rp327 triliun. Kerja sama ini diwujudkan dalam penandatanganan memorandum of understanding (MoU) yang mencakup aspek pengelolaan ZIS, pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, serta pemberdayaan ekonomi di lingkungan UCY. Kegiatan tersebut berlangsung di Auditorium UCY baru-baru ini dan dihadiri oleh Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., bersama Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan, H. Rizaludin Kurniawan, M.Si CFRM., serta Rektor UCY. Dalam sambutannya, Ketua BAZNAS RI menegaskan bahwa kerja sama ini membawa manfaat luas bagi kedua institusi, termasuk dalam penguatan edukasi zakat dan pengembangan riset di bidang ZIS. "Kerja sama ini sangat menguntungkan dalam rangka untuk mengembangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang terdiri dari Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Selain itu, kegiatan lain yang multimanfaat juga bisa ditopang BAZNAS dan UCY," ujar Kiai Noor. Selain itu, ia juga menyoroti peran perguruan tinggi sebagai pusat keilmuan yang dapat berkontribusi dalam mengoptimalkan pengelolaan zakat untuk kesejahteraan umat. "Di perguruan tinggi pula bisa dilakukan penguatan kelembagaan dengan mendirikan dan mengelola Unit Pengumpul Zakat (UPZ) untuk mengelola dana zakat yang dihimpun dari dosen, tenaga pendidik, maupun mahasiswa yang nantinya sangat bermanfaat," jelasnya. Kiai Noor juga menegaskan, dengan integrasi nilai-nilai keislaman dan keilmuan akan menghadirkan program-program pemberdayaan yang tidak hanya bersifat karitatif, tetapi juga produktif dan berkelanjutan. "Mudah-mudahan ke depan kerja sama ini juga bisa dikembangkan utamanya dalam penelitian, pengembangan hingga optimalisasi potensi ZIS," kata Noor. Dalam kesempatan tersebut, Kiai Noor juga menyampaikan Kuliah Umum dengan Tema "Pengelolaan Zakat, Infaq dan Sedekah di Perguruan Tinggi untuk Ekonomi Berkelanjutan". Pada kesempatan yang sama, Rektor UCY menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang terjalin dan berharap implementasi kerja sama ini dapat berjalan optimal, tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam pemberdayaan ekonomi. "Kami berharap kerja sama ini dapat berjalan secara optimal, tidak hanya di bidang pendidikan tetapi juga pada bidang pemberdayaan ekonomi. Semoga kerja sama ini dapat memberikan manfaat seluruh civitas akademika di UCY," harapnya. Dan acara tersebut turut dihadiri oleh sejumlah tokoh, termasuk perwakilan dari BAZNAS Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan BAZNAS Kota Yogyakarta.

12/02/2025 | Humas

BAZNAS Kota Cirebon Dukung HARLAH NU ke-102 dan MUSKERWIL NU Jabar di Indramayu
BAZNAS Kota Cirebon Dukung HARLAH NU ke-102 dan MUSKERWIL NU Jabar di Indramayu
Indramayu, 11 Februari 2025 – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Cirebon berpartisipasi dalam peringatan Hari Lahir Nahdlatul Ulama (HARLAH NU) ke-102 dan Musyawarah Kerja Wilayah (MUSKERWIL) Nahdlatul Ulama Jawa Barat yang dilaksanakan di Asrama Haji Indramayu. Sebagai bentuk dukungan terhadap kegiatan tersebut, BAZNAS Kota Cirebon membagikan minuman ringan gratis kepada para peserta dan tamu undangan. Langkah ini merupakan wujud kepedulian serta kontribusi nyata dalam mendukung acara yang bertujuan untuk memperkuat sinergi antar organisasi Islam di Jawa Barat. Ketua BAZNAS Kota Cirebon menyampaikan bahwa partisipasi dalam acara ini merupakan bagian dari komitmen BAZNAS Kota Cirebon dalam mendukung kegiatan keagamaan dan sosial yang memberikan manfaat bagi masyarakat luas. "Kami berharap kehadiran BAZNAS Kota Cirebon dalam HARLAH NU ke-102 dan MUSKERWIL NU Jawa Barat dapat semakin mempererat ukhuwah Islamiyah serta mendorong semangat kebersamaan dalam melaksanakan misi sosial dan keagamaan," ungkapnya. Acara yang dihadiri oleh berbagai tokoh Nahdlatul Ulama dan masyarakat ini berlangsung dengan penuh antusiasme. Diharapkan melalui momentum ini, Nahdlatul Ulama Jawa Barat semakin solid dalam melaksanakan program-program keumatan, serta BAZNAS Kota Cirebon terus berkontribusi dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan di masa mendatang.

11/02/2025 | Humas

BAZNAS Ajak Masyarakat Berzakat Lewat Lembaga Resmi
BAZNAS Ajak Masyarakat Berzakat Lewat Lembaga Resmi
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI mengajak masyarakat untuk menunaikan zakat melalui lembaga resmi, agar zakat tersebut bisa tersalurkan dengan aman dan terpercaya kepada mereka yang membutuhkan. Hal tersebut disampaikan oleh Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional, Prof. Ir. Nadratuzzaman Hosen, MS., M.Ec, Ph.D saat Pengajian Sabtu Pagi bertema Shadaqah Menjadi Lifestyle yang dihelat secara daring pada Sabtu (8/2/2025). "Salah satu cara untuk tetap memberikan zakat secara langsung adalah dengan membayar zakat kepada lembaga seperti Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan meminta mereka untuk menyalurkannya kepada penerima yang khusus,” ujar Prof Nadra. “Proses ini memungkinkan individu untuk merasa lebih terlibat dan berkontribusi secara langsung, di sisi lain tetap melalui jalur resmi yang telah ditetapkan,” tambahnya. Menurut Prof Nadra, zakat adalah kewajiban yang ditetapkan bagi individu yang memiliki kelebihan harta. Zakat berfungsi untuk membersihkan harta dan membantu mereka yang membutuhkan, sehingga memperkuat rasa solidaritas dalam masyarakat. “Cara bersedekah yang baik adalah dengan memberikan yang terbaik dari yang kita miliki, baik itu dalam bentuk materi maupun non-materi. Ini juga termasuk memberikan makanan yang kita sendiri sukai kepada orang lain, bukan hanya sisa-sisa,” ucap Prof Nadra. Dia menjelaskan, membayar zakat secara teratur membantu membersihkan harta dan mensucikan jiwa, serta membangun rasa solidaritas sosial dengan membantu mereka yang membutuhkan. “Ulama seperti Imam Alai mengelola kekayaannya dengan cara yang dermawan, sering membagikan harta mereka kepada yang membutuhkan, sehingga tidak pernah mencapai haul untuk zakat,” kata Prof Nadra. Ia mencontohkan, kedermawanan Nabi Muhammad istimewa karena dilakukan tanpa pamrih dan konsisten, terutama di bulan Ramadan, di mana beliau tidak hanya berbagi makanan, tetapi juga menyebarkan kasih sayang kepada semua orang, termasuk yang paling membutuhkan. “Kita bisa meniru kedermawanan Ali bin Abi Thalib dengan memperutamakan keperluan orang lain di atas diri kita sendiri, memberikan apa yang kita miliki untuk membantu orang yang membutuhkan, serta memiliki komitmen untuk berbagi tanpa mengharapkan imbalan,” katanya.

11/02/2025 | Humas

Bantu Palestina, BAZNAS RI dan Rabbani Luncurkan Sedekah Penjualan Produk
Bantu Palestina, BAZNAS RI dan Rabbani Luncurkan Sedekah Penjualan Produk
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bersama Rabbani (CV Rabbani Asysa) meluncurkan Sedekah Penjualan Produk selama periode Februari-Maret 2025 untuk membantu masyarakat Palestina. Adapun kolaborasi Program Sedekah Penjualan Produk ini, 25 persen dari hasil penjualan atas produk Sarung Palestine Style oleh Rabbani akan disalurkan melalui BAZNAS untuk program Membasuh Luka Palestina. Peluncuran program tersebut diselenggarakan di Gedung BAZNAS RI, Jumat (7/2/2025). Hadir Sekretaris Utama BAZNAS RI Subhan Cholid, Lc, MA, serta perwakilan Rabbani Muhammad Iqbal Anshary, beserta jajaran. Sekretaris Utama BAZNAS RI Subhan Cholid, Lc, MA, menyambut baik atas program kolaborasi BAZNAS bersama Rabbani sebagai upaya mendukung dan membantu masyarakat Palestina. "Program ini merupakan inovasi BAZNAS dalam menghimpun Zakat, Infak, Sedekah (ZIS) agar mampu memberikan manfaat untuk masyarakat Palestina," kata Cholid. Dengan peluncuran Program Sedekah Penjualan Produk ini, Cholid berharap dapat memotivasi lebih banyak masyarakat untuk berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat Palestina. "Saat ini BAZNAS terus berupaya mengirimkan bantuan untuk masyarakat Palestina melalui mitra-mitra BAZNAS yang ada di Mesir dan di Yordania. BAZNAS juga terus berupaya maksimal agar bantuan dapat disalurkan secara tepat sasaran," ucapnya. Cholid menambahkan, tidak hanya bantuan pada masa darurat, BAZNAS juga berencana mendukung rekonstruksi di Palestina dengan membangun Rumah Sakit Indonesia, Masjid, dan Sekolah. "Semoga program kolaborasi dengan Rabbani ini juga mampu meningkatkan semangat masyarakat untuk terus mendukung saudara-saudara kita di Palestina, mudah-mudahan apa yang kita lakukan saat ini mendapat berkah dari Allah Swt," ujarnya. Dalam kesempatan yang sama, Perwakilan Rabbani Muhammad Iqbal Anshary mengucapkan, "Alhamdulillah kami Rabbani dengan BAZNAS mengajak seluruh donatur untuk bisa berbelanja sambil berdonasi untuk Palestina dengan menggunakan kode program PLSTN-BAZNAS. Produknya berupa sarung Palestine Style, nantinya dari penjualan itu 25 persennya didonasikan untuk masyarakat Palestina." Iqbal juga mengucapkan terima kasih, serta berharap peluncuran Program Sedekah Penjualan Produk ini dapat memberikan kemaslahatan bagi BAZNAS, Rabbani, juga nantinya memberi manfaat bagi masyarakat Palestina.

10/02/2025 | Humas

Bangun Jiwa Sosial, BAZNAS RI Beri Pelatihan Dasar Kerelawanan bagi Muzaki dan Masyarakat
Bangun Jiwa Sosial, BAZNAS RI Beri Pelatihan Dasar Kerelawanan bagi Muzaki dan Masyarakat
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menggelar Program Dasar Kerelawanan BAZNAS Volunteer guna mengajak muzaki dan masyarakat untuk berkontribusi aktif dalam misi-misi BAZNAS serta membangun juwa sosial. Program ini memberikan pengalaman berharga bagi para relawan dalam pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan BAZNAS Volunteer berlangsung selama dua hari, pada Sabtu-Minggu (8-9/2/2025), di Gedung BAZNAS RI, Jakarta Timur. Program ini mengajak para muzaki untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial di masyarakat, dengan tujuan meningkatkan jiwa sosial dan kepedulian mereka terhadap sesama. Deputi I BAZNAS RI Bidang Pengumpulan, Arifin Purwakananta menyampaikan, BAZNAS Volunteer hadir sebagai wadah bagi para relawan untuk memperkuat jiwa sosial dan belajar lebih dalam tentang dunia zakat, infak, dan sedekah. “Relawan adalah pilar penting dalam berbagai kegiatan sosial, termasuk dalam perjuangan menegakkan nilai-nilai kemanusiaan, pendidikan, kesehatan, serta dalam penghimpunan dan pendayagunaan zakat,” ujar Arifin di Jakarta, Minggu (9/2/2025). Menurutnya, sebagai lembaga yang menjadi garda terdepan dalam penghimpunan dan pendayagunaan zakat di Indonesia, BAZNAS berkomitmen untuk memastikan bahwa zakat, infak, dan sedekah yang dihimpun dapat tersalurkan secara optimal bagi mereka yang membutuhkan. “Oleh karena itu, kehadiran relawan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam upaya memperkuat gerakan zakat di tengah masyarakat,” jelasnya. Melalui program ini, lanjut Arifin, para peserta bukan hanya belajar tentang teknis menjadi relawan, tetapi juga memahami esensi dari pengabdian yang ikhlas. Ia berharap program tersebut menjadi awal perjalanan untuk lebih aktif dalam membantu masyarakat dan membangun lingkungan yang lebih peduli dan berdaya. Sementara itu, Direktur Layanan dan Promosi, Rulli Kurniawan menambahkan, BAZNAS akan terus melanjutkan program BAZNAS Volunteer guna menghadirkan lebih banyak relawan baru. Hingga saat ini, jumlah peserta yang telah bergabung mencapai 300 orang. “Fokus utama program ini adalah memperkuat pemahaman tentang fundamental volunterisme, memperkenalkan BAZNAS secara lebih mendalam, serta mengenalkan visi, misi, dan berbagai program yang diperjuangkan. Dengan demikian, para relawan dapat berperan secara signifikan dalam berbagai kegiatan sosial,” kata Rulli. Ke depan, Rulli berharap program BAZNAS Volunteer semakin berkembang, dengan semakin banyaknya peserta yang bergabung di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Gerakan ini diharapkan dapat semakin memperkuat peran zakat dalam menyejahterakan umat. Salah satu peserta, Nur Syamsiah, mengaku bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat, terutama bagi pemula yang ingin terjun ke dunia filantropi. Menurutnya, materi yang disampaikan sangat mendasar dan mudah dipahami. Ia juga berharap BAZNAS terus menjadi garda terdepan dalam menyalurkan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) demi kesejahteraan umat. “Program BAZNAS Volunteer sangat bermanfaat sekali bagi pemula, khususnya bagi saya, yang belum mengetahui secara detail apa itu zakat, infak, dan sedekah. Dengan mengikuti pelatihan, semoga BAZNAS bisa menyejahterakan masyarakat melalui penyaluran dana zakat, infak, dan sedekah,” kata Nur Syamsiah.

10/02/2025 | Humas

Hukum Membayar Fidyah dengan Uang
Hukum Membayar Fidyah dengan Uang
Islam itu agama yang mudah dipelajari dan dijalankan, tetapi kita tidak boleh menganggapnya enteng. Aturan-aturan dalam Islam sangat jelas, namun tetap mempertimbangkan kondisi masing-masing individu. Misalnya, kewajiban puasa Ramadan. Meskipun hukumnya wajib, Islam tetap memberikan keringanan bagi mereka yang memiliki kondisi tertentu sehingga sulit atau bahkan tidak mampu menjalankannya. Penjelasan lebih lanjut tentang keringanan tersebut akan dibahas di sini. Kita perlu memahami bahwa Islam adalah agama yang rahmat, penuh kasih sayang dan bijaksana dalam aturan-aturan yang ditetapkan. Ibadah puasa merupakan kewajiban bagi setiap muslim dewasa yang sudah terbebani (mukallaf ). Jika seseorang tidak bisa puasa karena alasan tertentu, seperti sedang haid, bepergian jauh, atau sakit, ia harus menggantinya di lain waktu. Bahkan jika sudah tua renta atau sakit parah yang tak kunjung sembuh, ia tetap harus mengganti (qodlo’) puasa yang tidak dilakukannya tersebut di lain hari. Bahkan, ketika orang tersebut sudah tidak mampu berpuasa pun, seperti sakit yang sudah tidak diharapkan sembuhnya, atau sudah sangat tua renta, tetap wajib menunaikan ibadah puasa ini tetapi dalam bentuk membayar fidyah, yaitu memberikan makan (ith’am) kepada faqir miskin. Ketentuan membayar fidyah ini berdasarkan firman Allah dalam surah Albaqarah ayat 184; “Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin.” Melalui ayat ini, Ibnu Hajar Alhaitami dalam kitab Tuhfatul Muhtaj mengatakan, jika seseorang tak mampu berpuasa Ramadan, kita wajib memberi makan orang miskin sebagai fidyah. Hanya orang fakir miskin yang boleh menerima fidyah ini. Memberi fidyah kepada orang lain, seperti petugas zakat atau mualaf, tidak sah dan kita harus membayar fidyah lagi. Sedangkan sisanya tidak boleh menerima. Jika fidyah diberikan kepada selain fakir miskin seperti amil zakat, muallaf dan lainnya, maka hukumnya tidak sah dan wajib membayar fidyah lagi. Fidyah yang harus dibayar , yaitu satu mud (6-7 ons/tiga perempat liter beras) itu ukuran tangkupan tangan orang dewasa. Seperti pengertian yang dikutip dari kitab nailul marom; “Fidyah itu makanan yang dibayarkan kepada orang-orang miskin (fakir miskin), ukurannya adalah satu mud gandum (makanan pokok), dan satu mud itu tangkupan penuh kedua telapak tangan orang (dewasa)” … sampai akhir. (Nailul Marom Min Ahkamis Shiyam ‘Ala Thoriqoti Sualin wa Jawabin 25) Seiring perkembangan zaman, seseorang sudah terbiasa menggunakan uang sebagai alat tukar untuk membeli barang dan jasa. Namun, fidyah sebenarnya bukan tentang uang, melainkan tentang memberikan makanan kepada orang miskin. Secara historis, fidyah berarti ith’am yaitu memberi makan. Masalahnya, sekarang lebih mudah membayar dengan uang daripada menyiapkan makanan khusus yang berukuran satu mud. Karena itu, para ulama berbeda pendapat tentang boleh tidaknya membayar fidyah dengan uang. Beberapa ulama berpendapat bahwa fidyah harus berupa makanan, karena itu adalah makna aslinya. Mereka berpendapat bahwa memberikan uang tidak memenuhi syarat fidyah karena tidak sama dengan memberi makan langsung. Ulama lain berpendapat bahwa memberikan uang boleh, karena tujuannya sama, yaitu membantu orang miskin. Mereka berpendapat bahwa memberikan uang kepada orang miskin akan lebih praktis dan memungkinkan mereka membeli makanan yang mereka butuhkan. Maka dalam hal ini, ulama berbeda pendapat akan bagaimana hukumnya. Sedangkan untuk membayar uang sebagai pengganti memberikan makan (ith’am), maka hal itu tidak dianggap cukup, tetapi tetap harus dengan ith’am, karena Allah telah memerintahkan (dala Al-Qur’an) dengan ith’am. Dia berkata: “Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin” [Al-Baqarah: 184] Tuhan membuat ith’am sebagai ganti puasa. Maka hukum ith’am di sini menjadi tertentu dan harus dilakukan dengan cara tersebut. Tidak dianggap cukup seseorang membayarkan nilai (uang) sebagai ganti dari ith’am dalam pendapat yang diunggulkan (rojih), yang hal ini berbeda dengan pendapat madzhab hanafiyyah, karena nash ith’am dalam ayat “Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin” [Al-Baqarah: 184]” (Dari sumber yang sama sebelumnya) Jadi hukum pembayaran fidyah menurut Mayoritas ulama itu melarang membayar fidyah langsung dengan uang. Namun, jika uang diberikan kepada orang lain untuk membelikan makanan bagi fakir miskin, itu diperbolehkan. Pada hal ini Imam Abu Hanifah mempunyai pandangan tersendiri yakni imam Abu Hanifah malah memperbolehkan pembayaran fidyah langsung dengan uang. Keberagaman pendapat ulama ini adalah rahmat. Kita tak perlu fanatik pada satu pendapat, karena semua ulama punya dalil kuat. Sebaiknya ikuti pendapat mayoritas, tapi jika terpaksa pakai uang, kita bisa mengikuti pendapat Imam Abu Hanifah. Kita tidak perlu berfanatik terhadap satu pendapat, kemudian mencela pendapat ulama lainya. Kita tak perlu meragukan ilmu para ulama besar. Pendapat mereka pasti ada dasarnya. Lebih baik mengikuti pendapat mayoritas, tapi jika terpaksa pakai uang untuk fidyah, kita bisa mengikuti mazhab Hanafi. Perbedaan pendapat adalah rahmat. Editor : Tubagus

07/02/2025 | BAZNAS Kota Cirebon

Komitmen Bangun Kembali Gaza, BAZNAS RI, LAZ, dan UPZ Ajak Masyarakat Gencarkan Bantuan untuk Palestina
Komitmen Bangun Kembali Gaza, BAZNAS RI, LAZ, dan UPZ Ajak Masyarakat Gencarkan Bantuan untuk Palestina
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bersama Lembaga Amil Zakat (LAZ) dan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di Indonesia berkomitmen untuk membangun kembali Gaza serta mengajak masyarakat untuk terus menggencarkan dukungan dan bantuannya untuk warga Palestina. Dalam kesempatan tersebut, BAZNAS juga menyampaikan telah berhasil menyalurkan bantuan kemanusiaan sebesar Rp120 miliar untuk masyarakat Palestina, dengan jumlah penerima manfaat mencapai 407.350 warga Palestina dan masih terus bertambah. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., saat memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi Khusus “Membasuh Luka Palestina” di Jakarta pada Kamis (6/2/2025). Acara tersebut dihadiri oleh 150 perwakilan dari LAZ dan UPZ yang menitipkan infaknya melalui BAZNAS. “Ini membuktikan bahwa Indonesia hadir di Palestina, Indonesia hadir di Gaza. Secara politis, kekuatan umat Islam di Indonesia cukup besar di mata internasional,” ujar Kiai Noor. Menurut Kiai Noor, meski secara nominal jumlah bantuan kemanusiaan dari masyarakat Indonesia tidak sebesar negara-negara Arab, tetapi kehadiran masyarakat Muslim di Gaza sangat dibutuhkan oleh rakyat Palestina di wilayah tersebut. “Mungkin kita kalah dengan negara-negara Arab dalam membangun Gaza, tetapi kekuatan umat Islam Indonesia sangat dibutuhkan oleh masyarakat Palestina, artinya kekuatan umat Islam Indonesia sangat berpengaruh,” katanya. Selain itu, ungkap Kiai Noor, bantuan Indonesia untuk rakyat Palestina di Gaza sekaligus menjawab apa yang diinginkan Presiden AS Donald Trump, di mana ia menginginkan supaya warga Gaza pindah dulu ke tempat-tempat yang lain. “Maka kehadiran semua negara, termasuk juga Indonesia ini sangat penting dalam rangka untuk membuktikan Gaza tidak dibiarkan oleh umat Islam Indonesia dan umat-umat yang lain di seluruh dunia, karena saya yakin umat non-muslim pun banyak yang peduli terhadap nasib Gaza,” ucap Kiai Noor. Kiai Noor melanjutkan, bahkan Malaysia pun berencana akan membangun sejumlah fasilitas publik di Gaza seperti rumah sakit, sekolah, dan masjid, persis seperti apa yang telah direncanakan oleh BAZNAS RI. “Saya dengar Malaysia juga akan membantu Gaza. Malaysia melalui perdana menterinya Prof. Dr. Anwar Ibrahim menyampaikan akan membangun rumah sakit, sekolah, dan masjid persis yang kita cita-citakan. Nilai nominalnya sekitar Rp400 miliar, kira-kira sama dengan yang kita cita-citakan,” kata Kiai Noor. Sementara itu, Pimpinan Bidang Koordinasi Nasional KH Acmad Sudrajat Lc MA CFRM, menambahkan, BAZNAS RI akan memanfaatkan momen pasca-perang atau setelah disepakatinya perjanjian gencatan senjata antara pejuang Palestina dengan militer Israel. “Kami menyambut kondisi pascaperang ini, maka kita melakukan koordinasi strategi bersama pemerintah Indonesia, karena suasananya berbeda, kalau masih perang kita tidak bisa berbuat apa-apa. Gencatan senjata ini harus kita manfaatkan untuk membangun kawasan Indonesia di Gaza,” kata Kiai Ajat. “Karena itu kita semua berkumpul di bulan yang baik ini, bulan Syakban, semoga niat baik yang kita lakukan Allah mudahkan dan Allah kasih kita kesempatan untuk bersama-sama ke Gaza. Kita berharap rencana pembangunan bisa berjalan dengan lancar,” tambahnya.

07/02/2025 | Humas

Niat dan Tata Cara Qadha Puasa: Kewajiban yang Harus Ditunaikan
Niat dan Tata Cara Qadha Puasa: Kewajiban yang Harus Ditunaikan
Tinggal menghitung hari lagi kita memasuki bulan Ramadhan, bulan yang paling dinanti umat muslim dunia. Namun, saat Ramadhan tiba tidak sedikit umat muslim yang masih memiliki hutang puasa, dikarenakan suatu halangan (udzur) atau keringanan (rukhshah) tidak mampu berpuasa. Meskipun puasa Ramadan diwajibkan, Allah SWT memberikan kelonggaran bagi mereka yang memiliki alasan sah untuk tidak berpuasa pada waktu tersebut. Namun, puasa yang ditinggalkan tersebut tetap wajib diganti (qadha) sebelum Ramadan berikutnya tiba. Allah SWT menjelaskan tentang kewajiban mengqadha dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 185 yaitu : Artinya : Maka barang siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barang siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Di dalam kitab Fathul Mu’in juga menjelaskan : Dan wajib mengqadha puasa wajib yang tertinggal, seperti puasa ramadan, nadzar, dan kafarat. Meskipun tertinggalnya itu disebabkan karena udzur, seperti sakit, sedang dalam perjalanan, karena lupa membaca niat, atau wanita yang sedang haid dan nifas. Berikut niat dalam melakukan puasa qada, “Aku niat puasa esok hari daripada mengqadha puasa bulan Ramadan karena Allah ta’ala.” Jika lafal ini dianggap terlalu sulit untuk dihafalkan atau terlalu sukar untuk diingat-ingat, maka cukup bagi seorang Muslim untuk meringkasnya sebagai berikut Artinya, “Aku berniat untuk menqadha puasa Ramadhan.” Tata cara qada puasa Ramadan dan puasa lainnya sama dengan puasa pada umumnya; harus memenuhi syarat, rukun, dan fardhu puasa. Perbedaannya terletak pada niat: qada puasa Ramadan wajib diniatkan sebelum fajar terbit. Jika niat dilakukan setelah fajar, maka puasanya menjadi sunnah, bukan lagi pengganti puasa wajib yang tertinggal. Semoga Allah menerima uzur dan qadha puasa Ramadhan kita. Wallahu a’lam Editor: Tubagus

07/02/2025 | Humas

BAZNAS Kota Cirebon Latih 50 Mustahik Lewat LDK Zmart, Siap Jadi Pengusaha Mandiri
BAZNAS Kota Cirebon Latih 50 Mustahik Lewat LDK Zmart, Siap Jadi Pengusaha Mandiri
Cirebon – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Cirebon terus berupaya memberdayakan masyarakat kurang mampu melalui berbagai program, salah satunya Zmart. Baru-baru ini, BAZNAS Kota Cirebon menggelar Latihan Dasar Kelompok (LDK) bagi 50 calon mustahik program Z-Mart di Aula BAZNAS kota Cirebon, Rabu ( 05/02/2025 ). LDK ini bertujuan memberikan pemahaman komprehensif kepada para peserta mengenai aturan dan tanggung jawab dalam mengelola usaha warung secara profesional. Materi pelatihan mencakup pemahaman tentang BAZNAS, aturan program Zmart, serta tugas dan tanggung jawab peserta. Lebih dari sekadar pelatihan teknis, LDK juga difokuskan untuk membentuk kelompok usaha yang solid dan berkomitmen tinggi. Ketua BAZNAS Kota Cirebon, H. Hamdan, S.Ag., M.Pd.I dalam sambutannya menekankan pentingnya semangat dan keyakinan dalam menjalankan usaha agar berkelanjutan dan berhasil. “ Program ini mencerminkan komitmen BAZNAS dalam memberdayakan ekonomi mustahik menuju kemandirian finansial dan kontribusi positif bagi masyarakat,” Ungkapnya. Dendy Wibowo selaku business partnership manager mengatakan bahwa Program Zmart sendiri merupakan program pemberdayaan yang bertujuan meningkatkan eksistensi dan kapasitas usaha mustahik, khususnya di kota Cirebon. Program ini dirancang untuk membantu mustahik berkembang di tengah persaingan pasar modern dan mengatasi kemiskinan perkotaan. "Dukungan BAZNAS dalam program Zmart meliputi bantuan modal usaha, branding, jaringan rantai pasok barang, pendampingan, dan pemanfaatan teknologi, seperti aplikasi Aksesmu yang memfasilitasi pembelian grosir produk,” Ungkapnya. Imam Mulyono, salahsatu penerima bantuan merasa bersyukur dan merasakan manfaat setelah mengikuti LDK ZMart BAZNAS Kota Cirebon. "Alhamdulillah, bantuan program ZMart dari BAZNAS sangat membantu sekali, harapan kami dengan adanya bantuan modal dan pelatihan dari BAZNAS ini dapat membantu mengembangkan usaha kami menjadi semakin maju". ujarnya Dengan kolaborasi dan pendampingan yang intensif, diharapkan para mustahik tidak hanya mampu mengembangkan usaha warung kelontong mereka, tetapi juga bertransformasi menjadi munfik (yang memberi manfaat) bahkan muzakki (yang membayar zakat). Red (Tbg)

05/02/2025 | Humas

78 Paket Sembako dari BAZNAS Meringankan Beban Korban Banjir di Kelurahan Harjamukti
78 Paket Sembako dari BAZNAS Meringankan Beban Korban Banjir di Kelurahan Harjamukti
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Cirebon menyaluran bantuan 78 paket sembako untuk warga korban banjir di kelurahan Harjamukti RT 01, 02, 03 dan 04 RW 02, Kecamatan Harjamukti, Senin (03/02/2025). Mulya selaku anggota pendistribusian BAZNAS kota Cirebon, mengatakan bahwa kegiatan penyaluran ini merupakan bagian dari upaya BAZNAS Kota Cirebon dalam membantu masyarakat korban banjir. “Bantuan yang diberikan sebagai bentuk kepedulian sesama semoga dapat bermanfaat dan memberikan sedikit kelegaan bagi korban banjir,” Ungkapnya. Bantuan sembako yangdisalurkanBAZNAS Kota Cirebon ini, diterima langsung olehLurah Harjamukti, sebagai serah terima bantuan untuk warga korban banjir di kelurahan Harjamukti. Ari Kurniawan, SE selaku Lurah Harjamukti, mengatakan bahwa Bantuan sembako dari Baznas Kota Cirebon ini sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama dan meringankan beban ekonomi, bantuan ini diharapkan bisa sedikit meringankan beban warga masyarakat korban banjir di wilayah Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Harjamukti. “Terima kasih atas bantuan sembako untuk warga kami dikelurahan Harjamukti, semoga bantuan dari BAZNAS bisa bermanfaat dan sedikit banyak bisa mengurangi beban hidup bagi masyarakat yang terdampak banjir di wilayah Kelurahan Harjamukti,” Ungkapnya. Red ( Tbg )

04/02/2025 | Humas

PETIK PAHALA: Wujud Kepedulian BAZNAS Kota Cirebon untuk Masyarakat Kurang Mampu
PETIK PAHALA: Wujud Kepedulian BAZNAS Kota Cirebon untuk Masyarakat Kurang Mampu
CIREBON – Program PETIK PAHALA ( Pemberian Logistik Agar Dhuafa Bahagia) menyalurkan bantuan langsung kepada para mustahik (penerima zakat) di wilayah Kota Cirebon pada Jumat, ( 31/01/2025 ). Bantuan tersebut merupakan bagian dari program kemanusiaan BAZNAS yang bertujuan meringankan beban masyarakat kurang mampu. Abay selaku anggota pendistribusian BAZNAS kota Cirebon, mengatakan bahwa paket bantuan yang diberikan berisi sembako, termasuk beras, minyak goreng, gula, mie instan, susu, dan kebutuhan pokok lainnya. Sebelum penyaluran, BAZNAS telah melakukan verifikasi dan validasi data penerima manfaat untuk memastikan bantuan tepat sasaran. “ Proses penyaluran yang dilakukan secara langsung ini juga bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS),” Ungkapnya. Dengan adanya kegiatan penyaluran bantuan ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi penerima bantuan serta masyarakat sekitar. “ Alhamdulillah penyaluran bantuan sembako ini sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari,” Ungkap Mustahik/penerima bantuan. BAZNAS juga berharap agar kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat lainnya untuk turut serta dalam memberikan bantuan dan dukungan kepada sesama yang membutuhkan. Selain itu, melalui kegiatan ini, BAZNAS menekankan komitmennya dalam menjalankan amanah pengelolaan ZIS secara transparan, adil, dan merata. “ Penyaluran langsung kepada mustahik menjadi bukti nyata komitmen tersebut dan upaya untuk memastikan bantuan benar-benar sampai kepada yang membutuhkan,” Ungkap Abay. Red ( Tbg )

03/02/2025 | Humas

Usai Gencatan Senjata, BAZNAS RI Ajak Solidaritas Islam Dunia Bangun Kembali Gaza
Usai Gencatan Senjata, BAZNAS RI Ajak Solidaritas Islam Dunia Bangun Kembali Gaza
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menargetkan Rp750 miliar untuk membangun sejumlah fasilitas umum seperti rumah sakit, sekolah, hingga masjid di wilayah Gaza usai disepakatinya gencatan senjata antara pejuang Palestina dengan militer Israel. Selain rekonstruksi, BAZNAS juga rutin mengirimkan bantuan kemanusiaan. Hingga Selasa, 28 Januari 2025, sebanyak 45 truk kontainer bantuan kemanusiaan dari masyarakat Indonesia yang disalurkan melalui BAZNAS RI untuk rakyat Palestina berhasil memasuki Gaza melalui Gerbang Rafah, Mesir. “Solidaritas dunia Islam mari bersama-sama berpartisipasi membangun kembali Gaza. Untuk membangun fasilitas umum, diestimasikan butuh 750 miliar rupiah, sehingga kita bisa leluasa membangun,” ujar Pimpinan BAZNAS RI bidang Transformasi Digital Nasional, Prof. Ir. Nadratuzzaman Hosen, MS., M.Ec, Ph.D saat mengisi Program Lampung Post Update baru-baru ini. Prof. Nadra menyampaikan, tercapainya gencatan senjata antara pejuang Palestina dengan militer Israel diharapkan berlangsung permanen, sehingga BAZNAS bersama lembaga-lembaga kemanusiaan lainnya lebih mudah dalam menyalurkan bantuan. “Insya Allah dengan adanya gencatan senjata, kami akan melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi di Gaza. Kami berharap gencatan senjata ini bisa langgeng, sehingga mudah dalam membangun,” ucap Prof. Nadra. Menurut Prof. Nadra, kebutuhan mendesak bagi masyarakat Gaza setelah tercapainya gencatan senjata adalah pasokan air dan makanan. Katanya, BAZNAS berkomitmen terus menyalurkan bantuan yang diamanahkan masyarakat Indonesia. “Jadi kerja BAZNAS untuk Palestina ini akan terus kami lakukan, karena amanah dana itu sudah ada, sehingga perlu kami salurkan. Tentunya kami ingin memastikan bantuan tepat sasaran dan sukses. Itu kita jaga sekali, sehingga kita bekerja sama dengan lembaga-lembaga terpercaya,” jelasnya. Selain bantuan kemanusiaan, ungkap Prof. Nadra, BAZNAS juga siap memberikan bantuan pendidikan berupa pemberian program beasiswa bagi mahasiswa Gaza yang hendak melanjutkan jenjang pendidikannya di Indonesia. “Kalau mereka ingin melanjutkan pendidikan ke Indonesia atau negara lain, kami siap membantu beasiswanya. Tahun lalu, BAZNAS Lampung sudah memberikan beasiswa untuk beberapa mahasiswa Gaza di Unila (Universitas Lampung),” ucapnya.

03/02/2025 | Humas

BAZNAS RI Bantu Usaha Cireng Nunun Suryani Raih Omzet Jutaan Rupiah per Hari
BAZNAS RI Bantu Usaha Cireng Nunun Suryani Raih Omzet Jutaan Rupiah per Hari
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melalui program BAZNAS Microfinance Desa (BMD) telah membantu mengembangkan usaha cireng milik Nunun Suryani, seorang penerima manfaat asal Bogor, hingga meningkatkan omzet jutaan rupiah per hari. BAZNAS Microfinance Desa (BMD) adalah program pembiayaan produktif kepada para mustahik dengan prinsip nonprofit dalam rangka pengembangan usaha. Program ini bertujuan untuk memperkuat ekonomi masyarakat desa dengan memberikan akses terhadap pembiayaan produktif, seperti usaha kecil dan menengah, pertanian, peternakan, dan perikanan. Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, MA., menyampaikan, dengan visi misi mewujudkan kesejahteraan umat, BAZNAS terus melakukan upaya terbaik membantu para mustahik pelaku usaha mikro dalam mengembangkan usahanya. "Bantuan ini adalah amanah yang dipercayakan para muzaki di seluruh Indonesia kepada BAZNAS, sehingga kami berkomitmen terus memperkuat ekonomi umat, khususnya dengan memberikan dukungan kepada para mustahik agar mampu berdaya secara ekonomi, serta meningkatkan taraf hidup dan kemandirian mereka," ujar Saidah dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (31/1/2025). Saidah mengapresiasi semangat Nunun sebagai pelaku usaha yang menunjukkan tekad kuat dalam mengembangkan usaha cireng ini. Usaha ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi keluarga Nunun, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan roda ekonomi di lingkungan sekitar. "Bermula dari usaha kecil dengan modal seadanya dan bantuan dari BAZNAS, kini ia berhasil meraih omzet jutaan rupiah per hari hingga mampu ciptakan lapangan kerja baru dari usaha produksi cireng yang dirintisnya," ucap Saidah. Nunun Suryani, ibu dengan tiga anak ini, telah tiga tahun menjalankan usaha produksi cireng bersama suaminya hingga berkembang pesat seperti saat ini. Namun, siapa sangka di balik gemilangnya usaha yang dilakoninya, tersimpan perjalanan yang penuh liku dan perjuangan. Nunun mengungkapkan, awal mula merintis usaha bukanlah perkara mudah. Dengan modal yang terbatas, tantangan dalam menjaga kualitas produk, fluktuasi harga bahan baku, serta legalitas usaha yang belum kunjung dimiliki mengharuskan Nunun dan suaminya terus berusaha keras. "Pada tahun 2023, titik balik usaha kami terjadi, ketika mendapatkan bantuan dari BAZNAS melalui program BMD. Bantuan tersebut bukan hanya berupa permodalan, tetapi juga mencakup legalitas usaha dan pendampingan yang berkelanjutan," katanya. Nunun bercerita, setelah melalui beberapa proses, akhirnya saya dinyatakan berhak menerima bantuan BAZNAS Microfinance Desa yang membantu kembangkan usaha cireng saya dan suami. "Selain mendapatkan tambahan modal, kami juga dibimbing untuk mengurus legalitas usaha seperti Nomor Induk Berusaha (NIB). Ini sangat membantu dalam meningkatkan kepercayaan konsumen dan membuka peluang kerjasama dengan pihak lain," jelasnya. Setelah mendapatkan bantuan dari BAZNAS, usaha produksi cirengnya mengalami perkembangan yang signifikan. Bahkan pernah ia meraih untung hingga Rp3.000.000 sampai Rp5.000.000 per harinya. "Saya sangat berterima kasih kepada BAZNAS atas bantuan yang telah diberikan. Bantuan ini benar-benar sangat bermanfaat sekali bagi saya dan keluarga. Saya berharap program BAZNAS Microfinance Desa (BMD) terus berkembang sehingga akan lebih banyak masyarakat kecil yang bisa merasakan manfaatnya, seperti yang saya rasakan," harapnya.

03/02/2025 | Humas

45 Truk Kontainer Bantuan BAZNAS untuk Warga Palestina Masuki Gaza
45 Truk Kontainer Bantuan BAZNAS untuk Warga Palestina Masuki Gaza
Sebanyak 45 truk kontainer bantuan kemanusiaan dari masyarakat Indonesia yang disalurkan melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI untuk rakyat Palestina berhasil memasuki wilayah Gaza, Selasa (28/1/2025). Truk kontainer bantuan kemanusiaan ini dikirim melalui Rafah bekerja sama dengan lembaga kemanusiaan Mesir, Bait Zakat Wa As-Shadaqat dan Sunnah Al Hayyah. Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menyampaikan bahwa pengiriman bantuan ini merupakan wujud solidaritas dan kepedulian umat Islam Indonesia terhadap saudara-saudara di Palestina yang tengah menghadapi situasi darurat. “Alhamdulillah, atas doa dan dukungan masyarakat Indonesia, 45 truk kontainer bantuan kemanusiaan dari BAZNAS telah berhasil masuk ke Gaza. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang membutuhkan,” ujar Kiai Noor dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (29/1/2025). Bantuan yang dikirimkan melalui pintu Rafah tersebut membawa lebih dari 50.000 karton paket berisi berbagai berbagai kebutuhan pokok, seperti mi, beras, kacang, keju, tuna kaleng, biskuit, jus kotak, tepung, saus, dan kurma. Pascagencatan senjata kebutuhan pangan, obat-obatan, dan perlengkapan darurat masih sangat tinggi. Menurut Noor, bantuan sebanyak 45 truk kontainer merupakan langkah awal, karena akan disusul ratusan truk berikutnya melalui mitra BAZNAS di Mesir. "Target kami sebelum dan di Bulan Ramadhan semua bantuan sudah bisa masuk semua. Bahkan jika memungkinkan BAZNAS akan bikin dapur umum dan layanan kesehatan di Gaza," ucapnya. Noor Achmad menegaskan bahwa bantuan ini merupakan hasil dari kepercayaan para muzaki kepada BAZNAS sebagai lembaga zakat resmi yang amanah dalam menyalurkan donasi. “Setiap paket bantuan ini adalah bukti nyata dari kebaikan dan kepedulian rakyat Indonesia. Kami ingin memastikan bahwa saudara-saudara kita di Gaza tidak merasa sendirian dalam menghadapi cobaan ini,” tambahnya. Selain itu, BAZNAS RI tidak hanya menyalurkan bantuan berupa makanan saja, tetapi juga berencana membangun kembali berbagai fasilitas umum yang sebelumnya hancur akibat perang, seperti rumah sakit, sekolah, dan lainnya. “Baru-baru ini BAZNAS RI sudah menandatangani MoU dengan UNRWA, JHCO, dan KHCF. Kami berharap dengan memperluas jaringan kerja sama ini akan mempermudah penyaluran bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina,” ucap Kiai Noor. Hingga saat ini, BAZNAS RI telah berhasil menyalurkan bantuan kemanusiaan sebesar Rp120 miliar untuk masyarakat Palestina, dengan jumlah penerima manfaat mencapai 407.350 warga Palestina dan masih terus bertambah. Sementara itu, Ketua Satgas Program Membasuh Luka Palestina, H. Mo Mahdum menekankan bahwa BAZNAS akan terus berupaya mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk Palestina, dengan menggandeng berbagai mitra strategis untuk memastikan distribusi yang tepat sasaran. "BAZNAS berkomitmen untuk terus menggalang bantuan kemanusiaan agar dapat menjangkau mereka yang paling membutuhkan. Ini bukan hanya sekadar bantuan materi, tetapi juga pesan bahwa Indonesia selalu bersama Palestina," lanjut Mahdum. Sebagai lembaga zakat yang memiliki misi kemanusiaan, BAZNAS RI juga mengajak masyarakat Indonesia untuk terus berkontribusi dalam program membasuh luka Palestina. “Kami mengundang seluruh masyarakat untuk terus menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui BAZNAS. Setiap donasi yang diberikan akan menjadi cahaya harapan bagi saudara-saudara kita di Gaza,” pungkas Mahdum. Dengan masuknya bantuan ini ke Gaza, BAZNAS RI berharap dapat meringankan beban warga Palestina dan terus memperkuat solidaritas kemanusiaan antara Indonesia dan Palestina.

30/01/2025 | Humas

Resmi: Zakat Fitrah 2025 Kota Cirebon Ditentukan Rp45 Ribu atau 2,8 Kg Beras
Resmi: Zakat Fitrah 2025 Kota Cirebon Ditentukan Rp45 Ribu atau 2,8 Kg Beras
Cirebon – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Cirebon bekerja sama dengan pemerintah daerah menetapkan besaran zakat fitrah tahun 1446 Hijriah/2025 sebesar 2,8 kilogram beras atau jika diuangkan Rp45 Ribu. Nilai tersebut disepakati dalam rapat penetapan besaran Zakat Fitrah 1446 H/2025 yang digelar di Ruang Prabayaksa Gedung Setda Kota Cirebon, Rabu (22/1/2025). Hadir pada rapat ini Pj. Sekda Kota Cirebon, Aspemkesra Setda Kota Cirebon, Ketua MUI Kota Cirebon, kemenag Kota Cirebon, Kabag Kesra, Dinas Koperasi, Kdim 06/14 Kota Cirebon, Polres Cirebon Kota, Kejaksaan Negeri Cirebon, Pengadilan Agama Cirebon, PCNU Kota Cirebon, PD Muhammadiyah Kota Cirebon, Badan Kemakmuran Masjid Kota Cirebon, DMI Kota Cirebon, serta Perwakilan dari pondok pesantren di kota cirebon. Ketua BAZNAS Kota Cirebon H. Hamdan mengatakan besaran zakat fitrah tahun ini tidak akan jauh berbeda dengan zakat fitrah tahun sebelumnya untuk tahun 2024. “Nominal besaran zakat fitrah tahun ini sebesar 2,8 kg beras atau Rp45 ribu jika menggunakan uang, yang telah disepakati semua pihak,” ujarnya. Setelah ini disetujui dan diputuskan, BAZNAS Kota Cirebon akan segera melaksanakan kegiatan sosialisasi di setiap lingkungan masyarakat dalam waktu dekat. “Akan segera kami umumkan secara luas agar masyarakat Kota Cirebon bisa mengetahui besaran zakat fitrah tahun ini,” ujarnya. Terkait besaran Zakat Fitrah tahun ini, Iing Daiman selaku Penjabat Sekretaris Daerah Kota Cirebon, mendukung keputusan tersebut. "Kami sangat mendukung ini dan hasilnya tidak jauh berbeda dengan zakat fitrah tahun lalu. Tinggal bagaimana kita sosialisasikan ke masyarakat," katanya. Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Cirebon, Habib Hasanain, mengatakan besaran zakat fitrah tahun ini merupakan hasil kesepakatan bersama. Katanya. "Alhamdulillah hari ini telah di laksanakan rapat penentuan besaran zakat fitrah, dan telah disepakati tahun ini sebesar 2,8 kilogram beras dari tipe premium kalau dikalkulasi dengan uang sebesar 45 ribu," ujarnya. mengenai besaran 2,8 kilogram pihaknya mengungkapkan sudah sangat sesuai dengan hukum syariah. Sebagai langkah antisipasi, kami juga menambah jumlah beras dari 2,7 kg menjadi 2,8 kg," ujarnya. Kemudian mengenai hukum pembulatan zakat, Habib Hasanain mengungkapkan bahwa pembulatan zakat ini diperbolehkan karena sebagai bentuk kehati-hatian. "Semoga warga Cirebon bisa menunaikan zakat dengan baik dan semoga selalu diberikan kemudahan oleh Allah SWT, dalam segala hal terutama rizkinya," Ungkap Habib Hasanain. Red ( Tbg )

23/01/2025 | Humas

BAZNAS Salurkan Dana ZIS Sesuai Prinsip 3A
BAZNAS Salurkan Dana ZIS Sesuai Prinsip 3A
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menegaskan penyaluran dana Zakat, Infak, Sedekah (ZIS) disalurkan dengan menggunakan Prinsip 3A yakni Aman Syar'i, Aman Regulasi dan Aman NKRI. Dalam prinsip Syar`i, BAZNAS menyalurkan Zakat sesuai Asnaf atau golongan yang berhak menerima zakat, seperti fakir dan miskin. Hal tersebut menanggapi banyaknya pertanyaan dari media terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG). "Kalau BAZNAS dasarnya kan mustahik, mustahik itu orang yang berhak mendapatkan dana dari Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS), delapan asnaf itu, fakir miskin terutama sekali, ada juga fi sabilillah, gharim dan lainnya," kata Noor di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2025). Kiai Noor menyebutkan BAZNAS akan menerima jika sasarannya ialah fakir miskin, gharim (orang banyak utang yang tidak mungkin bisa mengembalikan), dan fi sabilillah (orang yang berjuang di jalan Allah misalnya lembaga pendidikan, guru, murid) namun perlu adanya verifikasi terlebih dahulu. "Kalau memang sasarannya nanti kepada fakir miskin, gharim, fi sabilillah, dan lainnya, ya kita akan lakukan,” ujarnya. Kiai Noor mengatakan, selama ini BAZNAS telah menyalurkan bantuan kepada asnaf zakat dalam bentuk berbagai program di antaranya Bank Makanan BAZNAS. Pihaknya menyampaikan, tanpa melihat adanya program Makan Bergizi Gratis, pihaknya sudah melakukan hal itu. "Selama ini memang kita salurkan begitu, dalam berbagai program kami untuk asnaf zakat sasarannya itu, bahkan selalu kami sampaikan, siapa saja yang tidak bisa makan, datang ke BAZNAS, di mana saja pasti ada," katanya. "Kalau itu untuk fakir miskin tidak masalah, karena fakir miskin kan ada di mana-mana, kan kita tidak bisa menolak, program Makan Bergizi Gratis kemudian di situ ada fakir miskin kemudian kita tolak, kita yang dosa," ucap Kiai Noor. Kiai Noor juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat atas perhatian, dukungan, dan kepercayaan yang telah diberikan kepada BAZNAS. Menurutnya, dukungan ini sangat berarti dalam mewujudkan visi dan misi BAZNAS untuk membantu masyarakat yang membutuhkan serta memperkuat peran zakat dalam meningkatkan kesejahteraan umat. Sementara itu pada kesempatan yang sama, Ketua MPR RI yang juga Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menyebut program MBG yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto ini sudah terencana dan dianggarkan pembiayaannya oleh negara. "Prinsip makan bergizi gratis itu kan sudah mendapatkan pembiayaan dari negara, BAZNAS saya kira dari penjelasan Ketua BAZNAS tadi kalau itu dimungkinkan sesuai dengan asnaf, BAZNAS tidak keberatan, yakni mereka yang berhak seperti antara lain fakir miskin," kata Muzani. Muzani juga menyampaikan, masyarakat ketika menitipkan zakat kepada BAZNAS sudah jelas kategori-kategori penerima manfaatnya yang masuk dalam delapan asnaf mustahik zakat tersebut. Maka menurutnya tidak bisa jika langsung mengambil dari dana zakat untuk program MBG.

23/01/2025 | Humas

Silaturahmi Nasional Lembaga Kemanusiaan, BAZNAS RI Komitmen Bangun Kembali Gaza
Silaturahmi Nasional Lembaga Kemanusiaan, BAZNAS RI Komitmen Bangun Kembali Gaza
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI berkomitmen untuk membangun kembali Jalur Gaza, Palestina setelah tercapainya gencatan senjata antara pejuang Palestina dengan militer Israel, belum lama ini. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua BAZNAS RI, Mo Mahdum saat memberikan sambutan pada Silaturahmi Nasional Lembaga Kemanusiaan Peduli Palestina di Ruang Abdul Muis Gedung Nusantara DPR RI di Jakarta, Selasa malam (21/1/2025). “BAZNAS RI sangat fokus terhadap kondisi terkini di Palestina, hal ini dibuktikan dengan dibentuknya satuan tugas atau satgas oleh BAZNAS yang penghimpunan dananya terpisah. Per hari ini, dana yang terkumpul hampir menyentuh Rp340 miliar,” ujar Mo Mahdum. Mo Mahdum menyampaikan, dana besar tersebut akan dimanfaatkan untuk tiga kebutuhan utama, yaitu dana darurat, dana rehabilitasi, dan dana rekonstruksi. Katanya, dana yang disalurkan sebagai dana darurat mencapai Rp120 miliar. “Dana bantuan yang masih tersisa di BAZNAS RI akan kita proyeksikan untuk membangun masjid, rumah sakit, sekolah, dan infrastuktur lainnya. Jadi kami membayangkan nantinya akan ada kampung Indonesia di Gaza,” ucap Mo Mahdum. Dia menambahkan, BAZNAS RI sangat hati-hati dalam menyalurkan bantuan dari masyarakat Indonesia. Karena itu, lanjutnya, BAZNAS memilih bekerja sama dengan lembaga-lembaga resmi yang kredibel dan terpercaya di beberapa negara tetangga Palestina. “Kami memiliki mitra yang ada di Mesir maupun di Yordania dan juga mahasiswa BAZNAS di dua negara tersebut. Jadi ketika Pintu Rafah dibuka, truk bantuan kemanusiaan dari kita akan langsung maju. Saat ini ada 41 truk bantuan kita yang siap masuk ke Gaza. Kami ingin memastikan bahwa bantuan yang kita kirimkan benar-benar diterima oleh warga Palestina,” katanya. Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI Dr. K.H. Hidayat Nur Wachid, Lc., M.A, menyampaikan, Indonesia sejak lama konsisten membela Palestina dan menolak penjajahan yang dilakukan Israel, sebab hal tersebut jauh perikemanusiaan dan perikeadilan. “Dalam pembukaan UUD 1945, Indonesia secara tegas menolak penjajahan di atas muka bumi, dan sejak zaman Presiden Soekarno, Soeharto, Habibie, hingga presiden saat ini, Presiden Prabowo, Indonesia selalu konsisten membela Palestina di forum-forum internasional,” pungkasnya. Selama masa darurat, BAZNAS RI telah berhasil menyalurkan bantuan kemanusiaan sebesar Rp120 miliar untuk masyarakat Palestina, dengan jumlah penerima manfaat mencapai 407.350 warga Palestina dan masih terus bertambah. Turut hadir, Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Dr. H. Mardani Ali Sera, M.Eng, Wakil Ketua MPR RI Dr. K.H. Hidayat Nur Wachid, Lc., M.A, Wakil Ketua BKSAP Fraksi Partai Golkar Ravindra Airlangga, B.A., M.S, Dirjen Protokoler Kemenlu, Anggota Dewan, serta perwakilan Lembaga Kemanusiaan dan Ormas Peduli Palestina.

23/01/2025 | Humas

Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat