WhatsApp Icon
BAZNAS RI Ajak Dai Muda Berperan dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI mendorong peran strategis pendakwah (dai) muda sebagai agen perubahan sosial yang tidak hanya menyampaikan pesan keagamaan, tetapi juga berkontribusi dalam pemberdayaan ekonomi umat  sebagai upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia.

Hal itu disampaikan Deputi II BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Dr. H. M. Imdadun Rachmat, M.Si., dalam kegiatan Pembibitan Calon Dai Muda bertema “Dai Muda Visioner: Memimpin Perubahan dan Memberdayakan Ekonomi Umat”, yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (7/8/2025).

Menurut Imdadun, tantangan umat saat ini tidak hanya bersifat spiritual, tetapi juga ekonomi dan sosial. Karena itu, dai muda perlu memiliki visi jangka panjang dan kemampuan membaca realitas masyarakat untuk menawarkan solusi. 

Sejalan dengan itu, Imdadun menyampaikan, BAZNAS telah menginisiasi berbagai program pemberdayaan ekonomi yang dapat menjadi kanal strategis bagi para dai muda untuk berkolaborasi. Program seperti Zmart, ZChicken, Zakat Community Development (ZCD), dan Santripreneur dinilai sangat relevan untuk dijalankan bersama para pendakwah muda di lapangan

“Dakwah di era sekarang tidak bisa hanya bersifat normatif. Kita butuh dai muda yang mampu memimpin perubahan dan memberdayakan umat,” ujar Imdadun.

Lebih lanjut, Imdadun mengungkapkan, pendekatan dakwah yang dikolaborasikan dengan pemberdayaan ekonomi telah menunjukkan hasil yang signifikan. Berdasarkan data internal BAZNAS, sebanyak 60 persen UMKM yang didampingi dai muda mengalami peningkatan penghasilan dalam enam bulan pertama.

“Ini bukti bahwa jika dakwah dilakukan dengan pendekatan solutif, hasilnya bisa dirasakan secara nyata oleh masyarakat,” tambahnya.

Sebagai upaya membangun kemandirian ekonomi umat, lanjut Imdadun, terdapat  empat strategi utama pemberdayaan yang dapat dilakukan seorang dai muda, yakni mendorong semangat kewirausahaan syariah, mengembangkan koperasi dan BAZNAS Microfinance Masjid (BMM), memperluas edukasi keuangan dan zakat produktif, serta memperkuat kolaborasi antara dakwah dan ekonomi.

“Dakwah tidak hanya di mimbar. Dai saat ini harus mampu turun ke masyarakat, menguasai teknologi, memahami media sosial, dan menjawab keresahan generasi muda,” kata Imdadun.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengutip Surah Quran Ar-Ra’d:11 dan pemikiran Imam Al-Ghazali yang menekankan pentingnya perubahan diri dan mentalitas sebagai dasar perubahan sosial. “Agama dan dunia adalah saudara kembar. Maka, dakwah harus hadir juga dalam wajah pembangunan,” ujarnya.

Imdadun mengatakan, dengan pendekatan dakwah solutif yang disampaikan secara damai dan moderat, BAZNAS berharap para dai muda dapat menginspirasi generasi muda untuk berperan aktif dalam membangun masyarakat yang produktif, berdaya saing, dan mandiri secara ekonomi.

“Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan. Maka mereka harus dibekali bukan hanya dengan ilmu agama, tetapi juga keterampilan sosial dan kewirausahaan,” ujar Imdadun.

12/08/2025 | Kontributor: Humas
BAZNAS RI dan Alfamart Distribusikan Bantuan Rp18 Miliar dari Sedekah Konsumen

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bersama Alfamart mendistribusikan bantuan Sedekah Konsumen Alfamart periode Januari hingga Desember tahun 2024 terkumpul sebesar Rp18.059.364.345.

Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, MA, menyambut baik dukungan luar biasa dari seluruh Alfamart yang telah sukarela memberikan donasi bebas. Sehingga total santunan bantuan Sedekah Konsumen Alfamart sebanyak 28.970 penerima manfaat yang tersebar di 96 kabupaten dan kota. 

"Seluruh dana Sedekah Konsumen Alfamart tersebut disalurkan BAZNAS melalui empat program unggulan yang membantu pemerintah mensejahterakan masyarakat yaitu Bidang Kemanusiaan, Pendidikan dan Dakwah, Kesehatan, serta Ekonomi," kata Saidah di Jakarta, Selasa (7/8/2025).

Saidah menjelaskan BAZNAS telah menyalurkan sedekah konsumen Alfamart melalui berbagai program. “Di bidang kesehatan, BAZNAS telah memberikan layanan kesehatan, program sedekah kurban paket gizi Nusantara 2024, mobil ambulance serta alat kesehatannya, dan Rumah Sehat Baznas (RSB) yang tersebar di sejumlah titik lokasi wilayah yang membutuhkan,” ujar Saidah.

Selain itu, Saidah juga menyampaikan penyaluran BAZNAS pada bidang ekonomi melalui bantuan usaha warung kecil (Zmart), bantuan usaha untuk pedagang ayam goreng (Zchicken), bantuan usaha untuk warung kopi (ZCoffee), dan bantuan usaha untuk bengkel motor.

"Sementara di bidang kemanusiaan, Baznas telah menyalurkan bantuan program layanan posko mudik, kampung tanggap bencana, madrasah tanggap bencana, dan bagi berkah dhuafa," jelas Saidah.

Saidah juga turut mengucapkan terima kasih kepada Alfamart dan seluruh konsumennya yang telah turut berpartisipasi dalam hal kebaikan. Karena dari sedekah konsumen ini, baik BAZNAS ataupun Alfamart telah melakukan suatu perubahan yang besar dalam membantu mensejahterakan masyarakat. 

"Mudah-mudahan, kolaborasi dalam hal kebaikan dapat panjang umurnya dan akan terus berlanjut,” imbuh Saidah.

Sementara itu, Corporate Affairs Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart), Solihin, mewakili Alfa Group menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada BAZNAS yang telah menyalurkan sedekah konsumen Alfamart, Alfamidi, serta Dan+Dan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan di berbagai wilayah Indonesia.

"Pertama, tentu kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan seluruh konsumen Alfa Group yang telah memberikan sedekahnya melalui kasir di gerai-gerai Alfamart," ujarnya.

Di samping itu, pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada BAZNAS yang telah menyalurkan sedekah ini untuk kepentingan masyarakat banyak sehingga dapat dirasakan manfaatnya. 

"Total tadi ada 28.970 lebih penerima manfaat. Ini luar biasa," imbuh Solihin.

Dia menambahkan, penyaluran sedekah konsumen Alfamart yang dikelola oleh BAZNAS sudah dilaksanakan secara transparan dan akuntabel sehingga penyalurannya tepat sasaran dan dapat membantu mereka yang benar-benar membutuhkan.

“Atas nama manajemen, mewakili Alfamart kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama ini. Laporan dari penyaluran ini pun dapat dilihat konsumen Alfa Group melalui website resmi Alfamart. Juga pada pemberitaan media nasional sehingga masyarakat juga mengetahui transparansi dari penyaluran sedekah konsumen Alfamart," imbuh Solihin.

Mari terus menebar kebaikan melalui : https://baznas.go.id/sedekahkonsumenalfamart

12/08/2025 | Kontributor: Humas
BAZNAS Respons Cepat Bantu Evakuasi Korban Banjir di Tangerang Selatan

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) melalui tim BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) bergerak cepat membantu evakuasi warga terdampak banjir di wilayah Vila Pamulang, Pondok Petir, Kota Tangerang Selatan, Banten. 

Banjir terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak Sabtu malam (9/8/2025) hingga Minggu dini hari, yang membuat debit air meningkat dan merendam ratusan rumah warga dengan ketinggian air mencapai 150cm. 

Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan, MA, mengatakan, tim BTB segera dikerahkan ke lokasi begitu mendapatkan laporan dari masyarakat. 

“Kami langsung menerjunkan personel dan peralatan evakuasi, termasuk perahu karet, untuk membantu warga yang rumahnya terendam banjir. Keselamatan warga menjadi prioritas utama,” ujar Saidah dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (10/8/2025). 

Selain melakukan evakuasi, BAZNAS juga membagikan bantuan kemanusiaan berupa 300 paket makanan siap saji kepada warga yang terdampak. Distribusi dilakukan secara langsung di titik-titik pengungsian dan lokasi yang sulit diakses akibat genangan air. 

Tidak hanya makanan, BAZNAS juga memberikan pasokan air minum bersih untuk memenuhi kebutuhan dasar warga. 

“Air bersih sangat penting di situasi darurat seperti ini, untuk menjaga kesehatan dan mencegah risiko penyakit. Tim juga melakukan asesmen guna mengetahui kebutuhan darurat apa saja yang dibutuhkan para korban banjir,” kata Saidah. Tidak hanya itu, BAZNAS juga menyiapkan layanan dukungan darurat bagi kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan ibu hamil.

Hingga siang hari, tim BTB masih melakukan pemantauan dan menyisir area yang terisolasi. Evakuasi dilakukan secara bergantian untuk memastikan seluruh warga berada di tempat aman. 

BAZNAS mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan susulan dan menjaga keselamatan diri. “Semoga bantuan yang kami berikan dapat meringankan beban para korban banjir di Pamulang. Kami akan terus berada di lapangan hingga situasi dinyatakan aman dan warga dapat kembali ke rumah masing-masing,” tambah Saidah.

Mari panjatkan doa dan berikan terbaik untuk saudara kita yang terdampak dengan sedekah via Dompet Bencana dan Kemanusiaan BAZNAS:

baznas.go.id/sedekahbencana

Atau melalui:

BSI 9000055740

BCA 6860737777

a.n. Badan Amil Zakat Nasional

Layanan BAZNAS:

wa.me/6281188821818

[email protected]

12/08/2025 | Kontributor: Humas
Perkuat Dakwah, BAZNAS RI dan DDII Sepakat Kembangkan Pemberdayaan Da’i di Seluruh Indonesia

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bersama Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang pengembangan dan pemberdayaan da’i guna memperkuat dakwah dan kesejahteraan umat di seluruh wilayah Indonesia.

Penandatanganan dilakukan oleh Pimpinan BAZNAS RI Bidang Perencanaan, Kajian, dan Pengembangan ZIS-DSKL Nasional, Amb. Prof. (HC) Dr. Zainulbahar Noor, S.E., M.Ec., bersama Ketua DDII, Dr. Adian Husaini, M.Si., serta disaksikan Wakil Ketua MPR RI, Dr. H.M. Hidayat Nur Wahid, Lc., M.A. Kegiatan ini berlangsung bersamaan dengan Pelepasan Da’i-Da’iyah ke Penjuru Negeri Masa Tugas 2025–2027 yang digelar di Gedung Nusantara V, Komplek DPR MPR RI, Jakarta, Selasa (12/8/2025).

Dalam sambutannya, Pimpinan BAZNAS RI, Zainulbahar Noor, menegaskan kerja sama ini memiliki peran strategis dalam memperluas jangkauan pelayanan zakat, infak, dan sedekah bagi masyarakat yang membutuhkan.

“Kerja sama ini sangat penting karena kami perlu mengetahui lebih dalam keadaan yang memerlukan bantuan, sehingga mereka yang membutuhkan bisa memperoleh haknya dari dana zakat, infak, dan sedekah,” ujar Zainulbahar.

Zainulbahar menjelaskan, kemitraan dengan DDII dapat menjadi pintu bagi pemberdayaan umat di berbagai daerah, termasuk wilayah terpencil. Ia mengaku bangga dengan semua kegiatan dakwah yang dilakukan DDII yang mengirimkan dai-dai ke pelosok negeri.

“Kami mengharapkan penandatanganan MoU ini bisa ditindaklanjuti oleh DDII daerah maupun BAZNAS daerah dengan kegiatan nyata yang bermanfaat bagi kesejahteraan umat Islam dan seluruh rakyat Indonesia,” ucap Zainulbahar.

Zainulbahar juga menyampaikan bahwa sinergi ini diharapkan mampu melahirkan model pemberdayaan berkelanjutan yang berdampak luas. Katanya, dengan kolaborasi yang kuat, diharapkan misi dakwah dan kesejahteraan umat bisa berjalan beriringan.

Sementara itu, Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Adian Husaini, mengungkapkan bahwa tantangan utama dalam pengiriman da’i cukup besar, khususnya di wilayah kepulauan yang memiliki sebaran penduduk luas dan akses terbatas.

“Di Kepulauan Riau itu ada 2.400 pulau, sementara penduduknya 1,2 juta orang. Jadi bayangkan berapa banyak dai yang diperlukan untuk negeri kita? Nah, ini tantangan kita,” ujar Adian.

Ia mengatakan, langkah tersebut merupakan kelanjutan dari amanat tokoh pendiri DDII, Mohammad Natsir, yang menekankan pentingnya memperkuat NKRI melalui dakwah dan pembinaan akhlak masyarakat.

“Sebetulnya dengan mengirimkan dai-dai ke pelosok negeri ini melanjutkan amat dari Pak Natsir untuk memperkuat NKRI. Bangsa ini dikokohkan bukan hanya faktor sejarah, tetapi juga agama. Islam inilah yang mengikat NKRI,” katanya.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung; Direktur Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Kementerian Transmigrasi, Dr. Sigit Mustofa Nurudin; Ketua BRMP Pascapanen Pertanian Kementerian Pertanian, Dr. Zainal Abidin; Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Ir. H. Muhammad Noor Rifani; serta Bupati Anambas, Kepulauan Riau, Dato' Aneng

12/08/2025 | Kontributor: Humas
BAZNAS RI Paparkan Pentingnya Karakter dan Mindset dalam Kepemimpinan Modern

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI memaparkan pentingnya karakter dan pola pikir (mindset) sebagai pondasi utama dalam membangun kepemimpinan yang modern dan berdaya saing tinggi di era saat ini.

Hal tersebut disampaikan Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional Prof. Ir. H. M. Nadratuzzaman Hosen M.S., M.Ec., Ph.D, dalam Management Upgrade Forum bertema "Karakter Pemimpin dan Perubahan Mindset" yang dihelat BAZNAS RI secara daring melalui kanal YouTube BAZNAS TV pada senin (11/8/2025).

"Orang Indonesia itu gak mau keluar dari zona nyaman. Kalau berbeda itu seolah-olah jadi salah dan gak siap mentalnya untuk jadi orang yang berbeda, inginnya sama dengan kebanyakan pilihan orang," ujar Prof Nadra.

Padahal, menurutnya, kinerja tinggi tidak semata ditentukan oleh bakat atau jabatan, melainkan oleh pola pikir yang membentuk sikap dan tindakan. Individu berkinerja tinggi memiliki mindset khusus yang membuat mereka unggul, konsisten, dan tangguh dalam menghadapi tantangan.

Dalam kesempatan tersebut, Prof Nadra menjelaskan, terdapat empat karakter penting dalam pola pikir seorang pemimpin modern yang membuat mereka unggul dari yang lain, yakni tanggung jawab, tumbuh dan kembang, perspektif, dan humility.

"Tanggung jawab ini penting. Saya alhamdulillah selalu diingatkan oleh orang-orang hebat, kalau Anda bekerja jangan pernah berpikir ada uangnya atau tidak. Karena kalau Anda bekerja karena ada uangnya, Anda hanya akan mau bekerja saat ada uangnya besar. Tapi begitu tidak ada uangnya, Anda tidak akan menyelesaikannya. Itu yang menjadi Anda tidak bertanggung jawab," tuturnya.

Ia menambahkan, individu dengan mindset tanggung jawab tidak menyalahkan keadaan atau orang lain. Mereka bertanggung jawab penuh atas hasil yang mereka capai dan aktif mencari solusi jika terjadi masalah. Sikap ini mencerminkan integritas dan komitmen tinggi pada tugas dan tujuan.

Prof Nadra menjelaskan karakter kedua yang tak kalah penting yaitu tumbuh dan berkembang. Mereka yang memiliki pola pikir ini percaya bahwa kemampuan bukan bawaan lahir, tetapi bisa dibentuk lewat kerja keras.

"Setiap kegagalan dianggap sebagai kesempatan belajar. Mereka terus berusaha untuk berkembang tanpa takut mencoba hal baru," ucapnya.

Karakter ketiga adalah perspektif. Prof Nadra menilai bahwa para high performer tahu kapan harus menarik diri sejenak, menjaga kesehatan mental dan fisik, serta menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

"Mereka sadar bahwa produktivitas jangka panjang memerlukan perawatan diri yang baik," ujarnya.

Prof Nadra melanjutkan, karakter keempat adalah humility atau kerendahan hati. Individu dengan karakter ini rendah hati, terbuka terhadap masukan, dan merasa paling tidak tahu.

"Ketika salah, mereka tidak bersikap defensif melainkan siap belajar dan memperbaiki diri. Sikap ini, tegasnya, membuat mereka terus berkembang dan disukai dalam tim," jelasnya.

Melalui forum ini, BAZNAS RI berharap para pimpinan dan seluruh amil dapat terus memperkuat karakter dan mindset yang mendukung peningkatan kinerja serta akselerasi transformasi menuju BAZNAS yang semakin profesional, transparan, dan modern.

11/08/2025 | Kontributor: Humas

Berita Terbaru

BAZNAS RI Ajak Dai Muda Berperan dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat
BAZNAS RI Ajak Dai Muda Berperan dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI mendorong peran strategis pendakwah (dai) muda sebagai agen perubahan sosial yang tidak hanya menyampaikan pesan keagamaan, tetapi juga berkontribusi dalam pemberdayaan ekonomi umat sebagai upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia. Hal itu disampaikan Deputi II BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Dr. H. M. Imdadun Rachmat, M.Si., dalam kegiatan Pembibitan Calon Dai Muda bertema “Dai Muda Visioner: Memimpin Perubahan dan Memberdayakan Ekonomi Umat”, yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (7/8/2025). Menurut Imdadun, tantangan umat saat ini tidak hanya bersifat spiritual, tetapi juga ekonomi dan sosial. Karena itu, dai muda perlu memiliki visi jangka panjang dan kemampuan membaca realitas masyarakat untuk menawarkan solusi. Sejalan dengan itu, Imdadun menyampaikan, BAZNAS telah menginisiasi berbagai program pemberdayaan ekonomi yang dapat menjadi kanal strategis bagi para dai muda untuk berkolaborasi. Program seperti Zmart, ZChicken, Zakat Community Development (ZCD), dan Santripreneur dinilai sangat relevan untuk dijalankan bersama para pendakwah muda di lapangan “Dakwah di era sekarang tidak bisa hanya bersifat normatif. Kita butuh dai muda yang mampu memimpin perubahan dan memberdayakan umat,” ujar Imdadun. Lebih lanjut, Imdadun mengungkapkan, pendekatan dakwah yang dikolaborasikan dengan pemberdayaan ekonomi telah menunjukkan hasil yang signifikan. Berdasarkan data internal BAZNAS, sebanyak 60 persen UMKM yang didampingi dai muda mengalami peningkatan penghasilan dalam enam bulan pertama. “Ini bukti bahwa jika dakwah dilakukan dengan pendekatan solutif, hasilnya bisa dirasakan secara nyata oleh masyarakat,” tambahnya. Sebagai upaya membangun kemandirian ekonomi umat, lanjut Imdadun, terdapat empat strategi utama pemberdayaan yang dapat dilakukan seorang dai muda, yakni mendorong semangat kewirausahaan syariah, mengembangkan koperasi dan BAZNAS Microfinance Masjid (BMM), memperluas edukasi keuangan dan zakat produktif, serta memperkuat kolaborasi antara dakwah dan ekonomi. “Dakwah tidak hanya di mimbar. Dai saat ini harus mampu turun ke masyarakat, menguasai teknologi, memahami media sosial, dan menjawab keresahan generasi muda,” kata Imdadun. Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengutip Surah Quran Ar-Ra’d:11 dan pemikiran Imam Al-Ghazali yang menekankan pentingnya perubahan diri dan mentalitas sebagai dasar perubahan sosial. “Agama dan dunia adalah saudara kembar. Maka, dakwah harus hadir juga dalam wajah pembangunan,” ujarnya. Imdadun mengatakan, dengan pendekatan dakwah solutif yang disampaikan secara damai dan moderat, BAZNAS berharap para dai muda dapat menginspirasi generasi muda untuk berperan aktif dalam membangun masyarakat yang produktif, berdaya saing, dan mandiri secara ekonomi. “Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan. Maka mereka harus dibekali bukan hanya dengan ilmu agama, tetapi juga keterampilan sosial dan kewirausahaan,” ujar Imdadun.

12/08/2025 | Humas

BAZNAS RI dan Alfamart Distribusikan Bantuan Rp18 Miliar dari Sedekah Konsumen
BAZNAS RI dan Alfamart Distribusikan Bantuan Rp18 Miliar dari Sedekah Konsumen
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bersama Alfamart mendistribusikan bantuan Sedekah Konsumen Alfamart periode Januari hingga Desember tahun 2024 terkumpul sebesar Rp18.059.364.345. Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, MA, menyambut baik dukungan luar biasa dari seluruh Alfamart yang telah sukarela memberikan donasi bebas. Sehingga total santunan bantuan Sedekah Konsumen Alfamart sebanyak 28.970 penerima manfaat yang tersebar di 96 kabupaten dan kota. "Seluruh dana Sedekah Konsumen Alfamart tersebut disalurkan BAZNAS melalui empat program unggulan yang membantu pemerintah mensejahterakan masyarakat yaitu Bidang Kemanusiaan, Pendidikan dan Dakwah, Kesehatan, serta Ekonomi," kata Saidah di Jakarta, Selasa (7/8/2025). Saidah menjelaskan BAZNAS telah menyalurkan sedekah konsumen Alfamart melalui berbagai program. “Di bidang kesehatan, BAZNAS telah memberikan layanan kesehatan, program sedekah kurban paket gizi Nusantara 2024, mobil ambulance serta alat kesehatannya, dan Rumah Sehat Baznas (RSB) yang tersebar di sejumlah titik lokasi wilayah yang membutuhkan,” ujar Saidah. Selain itu, Saidah juga menyampaikan penyaluran BAZNAS pada bidang ekonomi melalui bantuan usaha warung kecil (Zmart), bantuan usaha untuk pedagang ayam goreng (Zchicken), bantuan usaha untuk warung kopi (ZCoffee), dan bantuan usaha untuk bengkel motor. "Sementara di bidang kemanusiaan, Baznas telah menyalurkan bantuan program layanan posko mudik, kampung tanggap bencana, madrasah tanggap bencana, dan bagi berkah dhuafa," jelas Saidah. Saidah juga turut mengucapkan terima kasih kepada Alfamart dan seluruh konsumennya yang telah turut berpartisipasi dalam hal kebaikan. Karena dari sedekah konsumen ini, baik BAZNAS ataupun Alfamart telah melakukan suatu perubahan yang besar dalam membantu mensejahterakan masyarakat. "Mudah-mudahan, kolaborasi dalam hal kebaikan dapat panjang umurnya dan akan terus berlanjut,” imbuh Saidah. Sementara itu, Corporate Affairs Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart), Solihin, mewakili Alfa Group menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada BAZNAS yang telah menyalurkan sedekah konsumen Alfamart, Alfamidi, serta Dan+Dan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan di berbagai wilayah Indonesia. "Pertama, tentu kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan seluruh konsumen Alfa Group yang telah memberikan sedekahnya melalui kasir di gerai-gerai Alfamart," ujarnya. Di samping itu, pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada BAZNAS yang telah menyalurkan sedekah ini untuk kepentingan masyarakat banyak sehingga dapat dirasakan manfaatnya. "Total tadi ada 28.970 lebih penerima manfaat. Ini luar biasa," imbuh Solihin. Dia menambahkan, penyaluran sedekah konsumen Alfamart yang dikelola oleh BAZNAS sudah dilaksanakan secara transparan dan akuntabel sehingga penyalurannya tepat sasaran dan dapat membantu mereka yang benar-benar membutuhkan. “Atas nama manajemen, mewakili Alfamart kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama ini. Laporan dari penyaluran ini pun dapat dilihat konsumen Alfa Group melalui website resmi Alfamart. Juga pada pemberitaan media nasional sehingga masyarakat juga mengetahui transparansi dari penyaluran sedekah konsumen Alfamart," imbuh Solihin. Mari terus menebar kebaikan melalui : https://baznas.go.id/sedekahkonsumenalfamart

12/08/2025 | Humas

BAZNAS Respons Cepat Bantu Evakuasi Korban Banjir di Tangerang Selatan
BAZNAS Respons Cepat Bantu Evakuasi Korban Banjir di Tangerang Selatan
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) melalui tim BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) bergerak cepat membantu evakuasi warga terdampak banjir di wilayah Vila Pamulang, Pondok Petir, Kota Tangerang Selatan, Banten. Banjir terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak Sabtu malam (9/8/2025) hingga Minggu dini hari, yang membuat debit air meningkat dan merendam ratusan rumah warga dengan ketinggian air mencapai 150cm. Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan, MA, mengatakan, tim BTB segera dikerahkan ke lokasi begitu mendapatkan laporan dari masyarakat. “Kami langsung menerjunkan personel dan peralatan evakuasi, termasuk perahu karet, untuk membantu warga yang rumahnya terendam banjir. Keselamatan warga menjadi prioritas utama,” ujar Saidah dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (10/8/2025). Selain melakukan evakuasi, BAZNAS juga membagikan bantuan kemanusiaan berupa 300 paket makanan siap saji kepada warga yang terdampak. Distribusi dilakukan secara langsung di titik-titik pengungsian dan lokasi yang sulit diakses akibat genangan air. Tidak hanya makanan, BAZNAS juga memberikan pasokan air minum bersih untuk memenuhi kebutuhan dasar warga. “Air bersih sangat penting di situasi darurat seperti ini, untuk menjaga kesehatan dan mencegah risiko penyakit. Tim juga melakukan asesmen guna mengetahui kebutuhan darurat apa saja yang dibutuhkan para korban banjir,” kata Saidah. Tidak hanya itu, BAZNAS juga menyiapkan layanan dukungan darurat bagi kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan ibu hamil. Hingga siang hari, tim BTB masih melakukan pemantauan dan menyisir area yang terisolasi. Evakuasi dilakukan secara bergantian untuk memastikan seluruh warga berada di tempat aman. BAZNAS mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan susulan dan menjaga keselamatan diri. “Semoga bantuan yang kami berikan dapat meringankan beban para korban banjir di Pamulang. Kami akan terus berada di lapangan hingga situasi dinyatakan aman dan warga dapat kembali ke rumah masing-masing,” tambah Saidah. Mari panjatkan doa dan berikan terbaik untuk saudara kita yang terdampak dengan sedekah via Dompet Bencana dan Kemanusiaan BAZNAS: baznas.go.id/sedekahbencana Atau melalui: BSI 9000055740 BCA 6860737777 a.n. Badan Amil Zakat Nasional Layanan BAZNAS: wa.me/6281188821818 [email protected]

12/08/2025 | Humas

Perkuat Dakwah, BAZNAS RI dan DDII Sepakat Kembangkan Pemberdayaan Da’i di Seluruh Indonesia
Perkuat Dakwah, BAZNAS RI dan DDII Sepakat Kembangkan Pemberdayaan Da’i di Seluruh Indonesia
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bersama Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang pengembangan dan pemberdayaan da’i guna memperkuat dakwah dan kesejahteraan umat di seluruh wilayah Indonesia. Penandatanganan dilakukan oleh Pimpinan BAZNAS RI Bidang Perencanaan, Kajian, dan Pengembangan ZIS-DSKL Nasional, Amb. Prof. (HC) Dr. Zainulbahar Noor, S.E., M.Ec., bersama Ketua DDII, Dr. Adian Husaini, M.Si., serta disaksikan Wakil Ketua MPR RI, Dr. H.M. Hidayat Nur Wahid, Lc., M.A. Kegiatan ini berlangsung bersamaan dengan Pelepasan Da’i-Da’iyah ke Penjuru Negeri Masa Tugas 2025–2027 yang digelar di Gedung Nusantara V, Komplek DPR MPR RI, Jakarta, Selasa (12/8/2025). Dalam sambutannya, Pimpinan BAZNAS RI, Zainulbahar Noor, menegaskan kerja sama ini memiliki peran strategis dalam memperluas jangkauan pelayanan zakat, infak, dan sedekah bagi masyarakat yang membutuhkan. “Kerja sama ini sangat penting karena kami perlu mengetahui lebih dalam keadaan yang memerlukan bantuan, sehingga mereka yang membutuhkan bisa memperoleh haknya dari dana zakat, infak, dan sedekah,” ujar Zainulbahar. Zainulbahar menjelaskan, kemitraan dengan DDII dapat menjadi pintu bagi pemberdayaan umat di berbagai daerah, termasuk wilayah terpencil. Ia mengaku bangga dengan semua kegiatan dakwah yang dilakukan DDII yang mengirimkan dai-dai ke pelosok negeri. “Kami mengharapkan penandatanganan MoU ini bisa ditindaklanjuti oleh DDII daerah maupun BAZNAS daerah dengan kegiatan nyata yang bermanfaat bagi kesejahteraan umat Islam dan seluruh rakyat Indonesia,” ucap Zainulbahar. Zainulbahar juga menyampaikan bahwa sinergi ini diharapkan mampu melahirkan model pemberdayaan berkelanjutan yang berdampak luas. Katanya, dengan kolaborasi yang kuat, diharapkan misi dakwah dan kesejahteraan umat bisa berjalan beriringan. Sementara itu, Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Adian Husaini, mengungkapkan bahwa tantangan utama dalam pengiriman da’i cukup besar, khususnya di wilayah kepulauan yang memiliki sebaran penduduk luas dan akses terbatas. “Di Kepulauan Riau itu ada 2.400 pulau, sementara penduduknya 1,2 juta orang. Jadi bayangkan berapa banyak dai yang diperlukan untuk negeri kita? Nah, ini tantangan kita,” ujar Adian. Ia mengatakan, langkah tersebut merupakan kelanjutan dari amanat tokoh pendiri DDII, Mohammad Natsir, yang menekankan pentingnya memperkuat NKRI melalui dakwah dan pembinaan akhlak masyarakat. “Sebetulnya dengan mengirimkan dai-dai ke pelosok negeri ini melanjutkan amat dari Pak Natsir untuk memperkuat NKRI. Bangsa ini dikokohkan bukan hanya faktor sejarah, tetapi juga agama. Islam inilah yang mengikat NKRI,” katanya. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung; Direktur Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Kementerian Transmigrasi, Dr. Sigit Mustofa Nurudin; Ketua BRMP Pascapanen Pertanian Kementerian Pertanian, Dr. Zainal Abidin; Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Ir. H. Muhammad Noor Rifani; serta Bupati Anambas, Kepulauan Riau, Dato' Aneng

12/08/2025 | Humas

BAZNAS RI Paparkan Pentingnya Karakter dan Mindset dalam Kepemimpinan Modern
BAZNAS RI Paparkan Pentingnya Karakter dan Mindset dalam Kepemimpinan Modern
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI memaparkan pentingnya karakter dan pola pikir (mindset) sebagai pondasi utama dalam membangun kepemimpinan yang modern dan berdaya saing tinggi di era saat ini. Hal tersebut disampaikan Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional Prof. Ir. H. M. Nadratuzzaman Hosen M.S., M.Ec., Ph.D, dalam Management Upgrade Forum bertema "Karakter Pemimpin dan Perubahan Mindset" yang dihelat BAZNAS RI secara daring melalui kanal YouTube BAZNAS TV pada senin (11/8/2025). "Orang Indonesia itu gak mau keluar dari zona nyaman. Kalau berbeda itu seolah-olah jadi salah dan gak siap mentalnya untuk jadi orang yang berbeda, inginnya sama dengan kebanyakan pilihan orang," ujar Prof Nadra. Padahal, menurutnya, kinerja tinggi tidak semata ditentukan oleh bakat atau jabatan, melainkan oleh pola pikir yang membentuk sikap dan tindakan. Individu berkinerja tinggi memiliki mindset khusus yang membuat mereka unggul, konsisten, dan tangguh dalam menghadapi tantangan. Dalam kesempatan tersebut, Prof Nadra menjelaskan, terdapat empat karakter penting dalam pola pikir seorang pemimpin modern yang membuat mereka unggul dari yang lain, yakni tanggung jawab, tumbuh dan kembang, perspektif, dan humility. "Tanggung jawab ini penting. Saya alhamdulillah selalu diingatkan oleh orang-orang hebat, kalau Anda bekerja jangan pernah berpikir ada uangnya atau tidak. Karena kalau Anda bekerja karena ada uangnya, Anda hanya akan mau bekerja saat ada uangnya besar. Tapi begitu tidak ada uangnya, Anda tidak akan menyelesaikannya. Itu yang menjadi Anda tidak bertanggung jawab," tuturnya. Ia menambahkan, individu dengan mindset tanggung jawab tidak menyalahkan keadaan atau orang lain. Mereka bertanggung jawab penuh atas hasil yang mereka capai dan aktif mencari solusi jika terjadi masalah. Sikap ini mencerminkan integritas dan komitmen tinggi pada tugas dan tujuan. Prof Nadra menjelaskan karakter kedua yang tak kalah penting yaitu tumbuh dan berkembang. Mereka yang memiliki pola pikir ini percaya bahwa kemampuan bukan bawaan lahir, tetapi bisa dibentuk lewat kerja keras. "Setiap kegagalan dianggap sebagai kesempatan belajar. Mereka terus berusaha untuk berkembang tanpa takut mencoba hal baru," ucapnya. Karakter ketiga adalah perspektif. Prof Nadra menilai bahwa para high performer tahu kapan harus menarik diri sejenak, menjaga kesehatan mental dan fisik, serta menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. "Mereka sadar bahwa produktivitas jangka panjang memerlukan perawatan diri yang baik," ujarnya. Prof Nadra melanjutkan, karakter keempat adalah humility atau kerendahan hati. Individu dengan karakter ini rendah hati, terbuka terhadap masukan, dan merasa paling tidak tahu. "Ketika salah, mereka tidak bersikap defensif melainkan siap belajar dan memperbaiki diri. Sikap ini, tegasnya, membuat mereka terus berkembang dan disukai dalam tim," jelasnya. Melalui forum ini, BAZNAS RI berharap para pimpinan dan seluruh amil dapat terus memperkuat karakter dan mindset yang mendukung peningkatan kinerja serta akselerasi transformasi menuju BAZNAS yang semakin profesional, transparan, dan modern.

11/08/2025 | Humas

BAZNAS Dorong Kolaborasi Filantropi Lintas Iman
BAZNAS Dorong Kolaborasi Filantropi Lintas Iman
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mendorong kolaborasi filantropi lintas iman sebagai instrumen inklusif untuk mendorong transformasi sosial dan mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Hal ini disampaikan Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan, H. Rizaludin Kurniawan, M.Si, CFRM, dalam ajang Faith-Inspired Philanthropy Festival (Fifest) 2025 di Jakarta, Senin (11/8/2025). “Semua agama mengajarkan kedermawanan, bahkan dalam Islam jenis derma ini sangat banyak, bukan saja zakat yang bersifat wajib, ada juga derma lain yang sangat dianjurkan seperti infak, sedekah, wakaf, hadiah, wasiat, kurban, dan dana sosial agama lainnya," ucapnya. Rizaludin mengatakan, semua kedermawanan yang diajarkan oleh agama ini tujuan utamanya adalah memberi manfaat untuk sesama. "Ke depan perlu adanya kolaborasi filantropi lintas iman sebagai instrumen inklusif untuk transformasi sosial, dengan cara memperkuat kohesi sosial dan mengurangi prasangka, memperluas jangkauan penerima manfaat, mendorong inovasi program, serta memastikan keadilan dan kesetaraan," ujarnya. Menurut Rizaludin, langkah-langkah kolaborasi ini bisa dimulai dengan membuat prioritas program bersama, pembentukan forum dialog, penyusunan kerangka kerja kolaboratif, peningkatan kapasitas, hingga monitoring dan evaluasi bersama. BAZNAS sendiri telah mengimplementasikan semangat inklusivitas ini dalam berbagai program, di antaranya pemberdayaan kelompok disabilitas, bantuan pangan untuk Orang Asli Papua non-Muslim, dukungan pendidikan bagi anak-anak di wilayah 3T, hingga pengembangan energi bersih melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Lubukbangkar yang berkolaborasi dengan UNDP. “Filantropi lintas iman bukan pilihan, tapi keniscayaan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Semangat ‘Beda Keyakinan, Beragam Aksi, Satu Tujuan’ menjadi kekuatan untuk menciptakan dunia yang lebih adil, sejahtera, dan inklusif,” ucap Rizaludin.

11/08/2025 | Humas

BAZNAS Kirim 50 Truk Bantuan Pangan untuk Warga Palestina
BAZNAS Kirim 50 Truk Bantuan Pangan untuk Warga Palestina
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bekerja sama dengan Bayt Zakat Wa As-Shadaqat Mesir mengirimkan 50 truk bantuan pangan berisi tepung senilai 1 juta dolar AS (sekitar Rp16 M) untuk masyarakat Palestina. Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menyampaikan, penyaluran bantuan pangan berisi tepung merupakan hasil koordinasi dengan pemerintah Mesir, yang menetapkan bahwa kebutuhan utama warga Palestina saat ini adalah bahan pokok makanan, seperti tepung. Kiai Noor menjelaskan, distribusi bantuan dilakukan sesuai prosedur yang telah ditetapkan pihak Mesir. “Pemerintah Mesir telah menyampaikan bahwa mulai bulan ini, ketika pintu Rafah bisa digunakan untuk penyeberangan atau pemasukan bantuan, prioritas utama adalah tepung dan makanan,” ujar Kiai Noor dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Sabtu (9/8/2025), Kiai Noor menambahkan, pemilihan bantuan berupa tepung ini bukan tanpa alasan. “Kami menyesuaikan dengan ketetapan pemerintah Mesir agar bantuan yang masuk benar-benar sesuai kebutuhan warga di Palestina,” katanya. Selain itu, Kiai Noor menilai, tepung memiliki manfaat strategis karena dapat diolah menjadi berbagai makanan pokok yang dibutuhkan masyarakat sehari-hari, seperti roti dan pita bread, yang menjadi konsumsi utama warga Palestina. “Kami ingin memastikan bantuan yang diberikan bukan hanya tepat sasaran, tetapi juga tahan lama dan dapat diolah sesuai kebiasaan konsumsi masyarakat setempat,” tambahnya. Lebih lanjut, Kiai Noor mengatakan, Bayt Zakat Wa As-Shadaqat Mesir merupakan lembaga zakat resmi negara yang terpercaya, dan merupakan lembaga di bawah naungan Grand Syekh Al Azhar, sehingga pendistribusian bantuan ini dapat tepat sasaran Kiai Noor menegaskan, seluruh proses penyaluran bantuan BAZNAS mengikuti prinsip 3A: Aman Syar’i, Aman Regulasi, dan Aman NKRI. “Prinsip ini menjadi pedoman agar penyaluran bantuan tidak hanya tepat sasaran, tetapi juga sesuai syariat, mematuhi aturan hukum, dan menjaga kepentingan negara,” ujarnya. Kiai Noor juga menyampaikan, apresiasi kepada masyarakat Indonesia atas kepercayaannya menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui BAZNAS. Ia juga mengajak masyarakat untuk terus memberikan dukungan terbaik bagi warga Palestina melalui kanal donasi resmi BAZNAS. "Dukungan ini menjadi bukti bahwa jarak tidak menghalangi rasa persaudaraan. Insya Allah, bantuan ini kami salurkan dengan penuh tanggung jawab,” ujar Kiai Noor. Kiai Noor menegaskan, pihaknya akan terus memantau situasi di Palestina dan siap menyalurkan bantuan lanjutan sesuai kebutuhan. Koordinasi dengan Pemerintah Mesir dan mitra lokal akan tetap menjadi acuan utama. “Ini adalah amanah dari masyarakat Indonesia. Semoga bantuan ini dapat menjadi penguat bagi saudara-saudara kita di Palestina dalam menghadapi masa sulit,” ucapnya.

11/08/2025 | Humas

Ahli Presiden: Bukti Negara Hadir, Unified System Optimalkan Tata Kelola Zakat
Ahli Presiden: Bukti Negara Hadir, Unified System Optimalkan Tata Kelola Zakat
Sidang lanjutan uji materi terhadap Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat kembali digelar di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin (11/8/2025). Dalam persidangan keenam perkara Nomor 54/PUU-XXIII/2025 itu, Ahli Presiden/Pemerintah, Prof. Dr. Bahrul Hayat, menyampaikan untuk memaksimalkan peran zakat sebagai alat jaminan sosial dan pembangunan, diperlukan sistem pengelolaan yang menyatu dan terintegrasi secara menyeluruh, atau dikenal sebagai Unified System. Sistem ini menekankan pentingnya keselarasan dalam tata kelola serta koordinasi di tingkat nasional. Dengan adanya sistem terpadu ini, diharapkan potensi penghimpunan zakat dapat meningkat, pengelolaan dan pelayanan zakat menjadi lebih efisien dan efektif, serta distribusi dan pemanfaatannya lebih tepat sasaran. Selain itu, sistem ini juga bertujuan memperkuat transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan zakat secara keseluruhan. Bahrul menjelaskan bahwa unified system merupakan desain tata kelola zakat yang menempatkan negara sebagai penyedia layanan publik, termasuk dalam pengaturan zakat. Sistem ini menuntut integrasi pengelolaan zakat baik secara horizontal antarlembaga, maupun secara vertikal dari tingkat pusat hingga daerah. Integrasi horizontal merujuk pada koordinasi dan sinergi antarlembaga pengelola zakat. Sementara itu, integrasi vertikal berarti adanya satu garis koordinasi dari tingkat pusat hingga ke daerah. Sistem terpadu ini bertujuan untuk menciptakan efisiensi dalam penghimpunan, akuntabilitas dalam pengelolaan, dan efektivitas dalam pendayagunaan zakat bagi mustahik. “Konsep unified system dalam pengelolaan zakat juga selaras dengan ketentuan syariat Islam. Berdasarkan ketentuan syariat Islam yang mengamanatkan kewenangan negara dalam pengelolaan zakat serta sebagai implementasi dari unified system tersebut, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 memberikan kewenangan kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) sebagai lembaga pemerintah non-struktural untuk melakukan pengelolaan zakat secara nasional. Dengan demikian, hadirnya peran serta masyarakat melalui Lembaga Amil Zakat (LAZ) diarahkan untuk membantu BAZNAS selaku pengemban amanah UU 23/2011. Peran LAZ adalah mendukung fungsi BAZNAS yang juga harus dimaknai membantu negara dalam pengelolaan zakat,” ucap Bahrul. Bahrul yang juga merupakan mantan Ketua Panitia Kerja RUU Pengelolaan Zakat Tahun 2011 menegaskan bahwa pemberian rekomendasi terhadap pendirian LAZ oleh BAZNAS justru ditujukan untuk memastikan lembaga-lembaga tersebut memenuhi standar operasional yang profesional, akuntabel, dan sejalan dengan prinsip-prinsip unified system yang diatur dalam undang-undang. Ia juga menyebut keberadaan dan peran Lembaga Amil Zakat (LAZ) tidak dapat dipandang sebagai bentuk diskriminasi, melainkan merupakan bagian dari sistem zakat nasional yang terintegrasi. “Hal ini esensial untuk menjaga kepercayaan publik dan memastikan, zakat dikelola sesuai dengan prinsip syariah dan peraturan perundang-undangan. Dengan demikian, peran BAZNAS dalam merekomendasikan pendirian LAZ merupakan tindakan yang sah dan diperlukan demi tercapainya pengelolaan zakat yang optimal dan terpadu,” jelas Bahrul dalam keterangannya di hadapan Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi. Sebagai informasi, Bahrul Hayat juga tercatat pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI (2006–2014) dan kini merupakan dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sidang uji materi ini diajukan oleh Muhammad Jazir (Pemohon I) dan Indonesia Zakat Watch (Pemohon II), dengan mempersoalkan sejumlah pasal dalam UU Pengelolaan Zakat yang dinilai membatasi peran masyarakat dalam pengelolaan zakat. Putusan MK atas perkara ini akan menjadi acuan penting dalam merumuskan arah kebijakan zakat nasional ke depan.

11/08/2025 | Humas

Momentum Positif di Bulan Safar
Momentum Positif di Bulan Safar
Momentum Kebaikan di Bulan Safar Bulan Safar merupakan bulan kedua dalam kalender Hijriah. Nama bulan ini berasal dari kata 'safar' yang artinya perjalanan jauh dalam bahasa Arab. Bulan ini dikenal dengan berbagai keyakinan dan tradisi yang berkembang di masyarakat, termasuk di dalam tradisi Islam. Salah satu kepercayaan yang populer adalah bahwa bulan ini dianggap membawa kesialan. Namun, dalam ajaran Islam, tidak ada bukti yang sahih yang menyatakan bahwa Safar adalah bulan yang malang. Islam mengajarkan bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita, baik sial maupun beruntung, adalah kehendak Allah. Tidak tepat untuk mengaitkan masalah yang mungkin terjadi dengan bulan Safar itu sendiri. Rasulullah sendiri menegaskan bahwa bulan Safar bukanlah bulan sial. Beliau berkata, "Tidak ada kesialan karena burung hammah, tidak ada sial bulan Safar." Islam menekankan pentingnya pengetahuan, pemahaman yang benar, dan akhlak yang baik, serta menolak segala bentuk kepercayaan tanpa dasar. Keberuntungan atau kesialan yang terkait dengan bulan atau tanggal tertentu adalah bentuk syirik dan menyalahi konsep tauhid. Islam mendorong umatnya untuk menjauhi kepercayaan semacam itu. Di bulan Safar, umat Muslim dianjurkan untuk meningkatkan kebaikan dan kepedulian sosial, seperti bersedekah dan menolong sesama yang membutuhkan. Amalan-amalan ini sangat dianjurkan dalam Islam untuk memperbaiki kondisi masyarakat. Sedekah, baik yang wajib maupun yang sunnah, adalah salah satu pilar ajaran Islam. Abu Hurairah, seorang sahabat Nabi, memilih sedekah sebagai ikhtiar untuk menolak bala daripada sekadar berdoa. Oleh karena itu, memberikan sedekah di bulan Safar atau di bulan-bulan lainnya adalah amalan yang diharapkan dapat membawa kebaikan bagi masyarakat dan meningkatkan hubungan sosial.

04/08/2025 | Muhamad Alfian

BAZNAS Bersama Tentang Anak Kerja Sama Program Sedekah Penjualan Produk
BAZNAS Bersama Tentang Anak Kerja Sama Program Sedekah Penjualan Produk
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melakukan kerja sama Sedekah Penjualan Produk dengan PT Tentang Anak Bahagia. Sedekah tersebut akan digunakan untuk program pemberdayaan ayam petelur sebagai upaya pencegahan stunting. Peluncuran kerja sama dihadiri oleh Direktur Pengumpulan BAZNAS RI, Fitriansyah Agus Setiawan, bersama CEO Tentang Anak, dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A., MPH. Kota Bogor, Jum'at (01/8/2025). Dalam sambutannya, Direktur Pengumpulan BAZNAS RI, Fitriansyah Agus Setiawan menyampaikan apresiasi atas sinergi yang terbangun antara BAZNAS dan Tentang Anak yang memiliki misi yang sama dalam pencegahan stunting. “Ini bukan hanya tentang kerja sama, tapi pemberdayaan yang berkelanjutan yang mana hasilnya disedekahkan kembali untuk pemenuhan gizi anak-anak. Ini sejalan dengan semangat zakat produktif dan ketahanan pangan umat,” ujar Fitriansyah. Fitriansyah menambahkan, BAZNAS akan terus mendorong program berbasis kolaborasi yang memperkuat aspek kemandirian masyarakat, khususnya dalam penanggulangan masalah stunting yang masih menjadi tantangan nasional. Secara terpisah, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan, H. Rizaludin Kurniawan, M.Si, CFRM, menambahkan, program ini merupakan bentuk inovasi filantropi zakat yang berpadu dengan pendekatan kesehatan masyarakat. “Kami berharap pendekatan pemberdayaan seperti ini bisa direplikasi di banyak wilayah. Ini bukan bantuan satu arah, melainkan ekosistem saling menguatkan antara ekonomi keluarga dan pemenuhan gizi anak,” jelasnya. Sementara itu, CEO Tentang Anak, dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A., MPH., menjelaskan, kerja sama ini dirancang sebagai model intervensi stunting yang berbasis komunitas dan berkelanjutan. “Bagi Tentang Anak, mendampingi keluarga bukan hanya soal edukasi, tapi tentang memberi setiap anak peluang yang adil untuk tumbuh maksimal. Satu telur per hari mungkin terlihat sederhana, namun itulah langkah kecil yang bisa membuka jalan menuju masa depan anak Indonesia yang sehat, cerdas, dan tumbuh optimal,” ujar dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, MPH. Ia menambahkan bahwa Tentang Anak telah menjalin kolaborasi sebelumnya dengan BAZNAS melalui penyaluran donasi 5.000 produk skincare bayi dan anak ke Palestina. Melalui kerja sama tersebut, Tentang Anak melihat langsung efektivitas dan kecepatan penyaluran bantuan oleh BAZNAS. “Kolaborasi dengan BAZNAS menunjukkan bahwa solusi konkret bisa lahir dari sinergi yang tepat. Kami melihat dampaknya langsung di masyarakat, dan berharap program ini dapat direplikasi di berbagai daerah untuk menciptakan perubahan nyata bagi masa depan anak-anak Indonesia,” tutup dr. Mesty.

01/08/2025 | Humas

BAZNAS Bersama Kemnaker RI Fasilitasi Pelayanan Tenaga Kerja bagi 1.000 Penyandang Disabilitas
BAZNAS Bersama Kemnaker RI Fasilitasi Pelayanan Tenaga Kerja bagi 1.000 Penyandang Disabilitas
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bersama Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI dan meluncurkan fasilitasi pelayanan penempatan tenaga kerja bagi 1.000 penyandang disabilitas dan dan program magang 3.000 mustahik ke Jepang. Turut hadir dalam peluncuran program tersebut Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI, Prof. Dr. Yassierli, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan MA., Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, bersama Wakil Wali Kota, Aliyah Mustika Ilham, di Kantor BBPVP Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (31/7/2025). "Kita bekerja sama dengan BAZNAS, yang siap memfasilitasi pelatihan untuk seribu orang disabilitas. Ini merupakan angin segar," kata Menaker RI Yassierli. Yassierli mengakui, tantangan ketenegarjaan sangat luar biasa. Menurut dia, Kemnaker memiliki tugas menyiapkan sumber daya manusia, optimalisasi kerja keluar negeri, pertumbuhan perusahaan existing, dan menyiapkan tenaga kerja mandiri. "Memastikan bahwa tenaga kerja tersedia, dengan adanya balai BBPBVP sebagai wadah pelatihan vokasi untuk kompetisi yang level moderat yang memang kebutuhannya langsung diserap dunia industri," ungkap Yassierli. Sementara itu. Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan MA mengatakan, kerja sama antara Kemnaker dan BAZNAS merupakan upaya pemerintah dalam memberikan kesempatan 1.000 tenaga kerja disabilitas. Seluruh anggaran dikover BAZNAS. Saidah mengatakan BAZNAS memiliki visi menyejahterakan umat, termasuk disabilitas. Sehingga, tidak boleh ada satupun warga Indonesia yang ditinggalkan. Saidah menegaskan disabilitas memiliki hak yang sama terkait akses pendidikan, pelatihan, dan akses dunia kerja. Tidak hanya itu, BAZNAS juga akan memfasilitasi program magang 3 ribu mustahik ke Jepang. "Kami komitmen mendampingi teman-teman yang akan magang ke Jepang. Jadi mari kita bersama-sama menyukseskan program ini,” ucapnya. Saidah juga mengingatkan kepada para penerima manfaat untuk bersungguh-sungguh memanfaatkan kesempatan ini demi peningkatan kemandirian ekonomi dan kualitas hidup.

31/07/2025 | Humas

BAZNAS Bersama Muhammadiyah Perkuat Kolaborasi Strategis Majukan Pendidikan di Indonesia
BAZNAS Bersama Muhammadiyah Perkuat Kolaborasi Strategis Majukan Pendidikan di Indonesia
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI terus memperkuat sinergi dengan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan umat. Kolaborasi strategis ini ditandai dengan Penandatanganan Kerja Sama yang dilakukan oleh Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad MA., dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir, di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (31/7/2025). Turut hadir Wakil Ketua BAZNAS RI H Mo Mahdum, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan H. Rizaludin Kurniawan, S.Ag, M.Si, CFRM, beserta jajaran PP Muhammadiyah. Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, menyampaikan, kolaborasi dengan Muhammadiyah dinilai memiliki peran besar dalam penguatan dakwah dan pendidikan Islam di Indonesia, termasuk hingga wilayah 3T. “Muhammadiyah merupakan mitra strategis yang memiliki jaringan pendidikan dan sosial yang kuat hingga ke pelosok negeri. Kolaborasi ini adalah bentuk konkrit bagaimana zakat dikelola secara profesional dan tepat sasaran untuk mendukung dakwah dan pemberdayaan umat,” ucap Kiai Noor. Ia menambahkan, selama ini kolaborasi BAZNAS dan Muhammadiyah telah menghasilkan berbagai program, seperti beasiswa pendidikan, pembangunan sarana belajar, penguatan SDM, serta revitalisasi lembaga pendidikan dan sosial berbasis umat. “Apa yang kita lakukan ini untuk dakwah. Apalagi seperti Muhammadiyah yang dakwahnya sampai ke Papua, itu luar biasa. Yang saya tahu, Muhammadiyah ini kekuatan yang luar biasa,” lanjutnya. BAZNAS berharap sinergi ini ke depan terus meluas ke sektor-sektor strategis lainnya. “Dengan bersinergi, kita bisa menjangkau lebih banyak umat dan menebar manfaat zakat secara merata dan berkelanjutan,” ucapnya. Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir, menyampaikan, tidak hanya BAZNAS, Muhammadiyah juga hadir menjadi solusi keumatan. Oleh karena itu, karena cakupan medan garap yang begitu luas Muhammadiyah dan BAZNAS diperlukan kerja sama untuk memaksimalkan peran. “Maka dari itu diperlukan kolaborasi, sinergi untuk pentasyarufan zakat dari Baznas dengan berbagi,” katanya. Haedar mengamati, ketimpangan di Indonesia ini tidak hanya terjadi antara Jawa dengan luar jawa. Tapi di Jawa juga masih banyak daerah yang membutuhkan sentuhan untuk maju bersama-sama. “Jadi kalau kita bisa memobilisasi kolaborasi bersama kita itu akan ada perubahan yang bagus dalam kehidupan umat Islam kita,” ungkapnya.

31/07/2025 | Humas

BAZNAS RI Bersama UNICEF Siapkan Strategi Zakat Ramah Anak
BAZNAS RI Bersama UNICEF Siapkan Strategi Zakat Ramah Anak
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bersama United Nations Children’s Fund (UNICEF) tengah menyusun Strategi Zakat Ramah Anak 2025–2030 sebagai peta jalan (roadmap) bersama untuk memastikan dana zakat lebih tepat sasaran dalam mendukung kesejahteraan dan perlindungan anak-anak Indonesia. Hal tersebut mengemuka dalam pertemuan yang diselenggarakan di Gedung BAZNAS RI, Jakarta, Kamis (31/7/2025). Turut hadir Wakil Ketua BAZNAS RI Mokhamad Mahdum (Haji Mo), Pimpinan BAZNAS RI Bidang Perencanaan, Kajian dan Pengembangan Prof. (HC) Dr. H. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec., Pimpinan AZNAS RI Bidang Pengumpulan H. Rizaludin Kurniawan, S.Ag, M.Si, CFRM., Representative UNICEF Indonesia Maniza Zaman, Chief of Social Policy UNICEF Yoshimi Nishino, Innovative Finance Officer UNICEF, Sakti Herliansyah, dan UNICEF Consultant Zezen Zaenal Muttaqin. Dalam kesempatan ini, kedua pihak membahas kelanjutan kemitraan yang telah terjalin sejak 2017, termasuk rencana pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di lingkungan UNICEF serta potensi penggalangan dana bersama untuk program anak. Wakil Ketua BAZNAS RI, Mokhamad Mahdum, menegaskan pentingnya sinergi lintas lembaga untuk menghadirkan dampak nyata bagi generasi masa depan. “Strategi zakat ramah anak ini tidak hanya memperluas jangkauan program pemberdayaan, tapi juga memastikan bahwa anak-anak dari keluarga mustahik benar-benar terlindungi, mendapatkan akses pendidikan, kesehatan, serta hak-hak dasar lainnya secara layak,” ujarnya. Haji Mo menambahkan, kolaborasi strategis ini juga membuka ruang bagi kajian lebih lanjut tentang efektivitas zakat dalam pengentasan kemiskinan anak. “Melalui sinergi yang kuat dan roadmap yang jelas, zakat dapat menjadi fondasi penting menuju Indonesia yang lebih ramah anak,” ucap Haji Mo. Sementara itu, Pimpinan BAZNAS RI, Prof. Zainulbahar Noor, menyampaikan bahwa zakat harus menjadi instrumen transformasi sosial yang inklusif. “Zakat bukan sekadar penyaluran, tapi juga pemberdayaan. Melalui roadmap ini, kita ingin memastikan bahwa anak-anak—termasuk mereka yang hidup dalam kemiskinan, terdampak bencana, atau berkebutuhan khusus—menjadi prioritas yang dibantu secara sistematis dan berbasis data,” jelasnya. Dalam kesempatan tersebut, UNICEF Indonesia Maniza Zaman menyambut baik langkah strategis ini. “Kami percaya bahwa melalui kerja sama dengan BAZNAS, kita dapat menghadirkan dampak yang lebih besar bagi anak-anak Indonesia. Kolaborasi ini tidak hanya tentang program, tapi juga tentang bagaimana kita merancang sistem yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya. Kolaborasi BAZNAS dan UNICEF sebelumnya telah terwujud dalam berbagai program, seperti penanganan anak putus sekolah di Bulukumba, program sanitasi di NTB dan Jawa Timur, hingga distribusi gizi untuk pencegahan stunting.

31/07/2025 | Humas

Dorong Ketahanan Pangan Mustahik, BAZNAS Resmikan Lumbung Pangan di Teluknaga Banten
Dorong Ketahanan Pangan Mustahik, BAZNAS Resmikan Lumbung Pangan di Teluknaga Banten
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Republik Indonesia meresmikan Lumbung Pangan Alhasaniyah Benzar Teluknaga di Desa Kampung Melayu Barat, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten. Program ini merupakan bagian dari upaya pendistribusian dan pendayagunaan zakat untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan ekonomi mustahik berbasis pertanian lokal. Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, MA, menjelaskan bahwa lumbung pangan ini dikembangkan melalui kerja sama antara BAZNAS RI, BAZNAS Kabupaten Tangerang, Pondok Pesantren Alhasaniyah Benzar, serta pemerintah desa dan kecamatan. “Melalui program ini, kami mendorong penggunaan teknologi pertanian modern seperti sistem pertanian terintegrasi dan pupuk organik cair dari bahan alami. Tanaman yang dikembangkan antara lain melon golden, pare, mentimun, dan kacang panjang. Pendampingan intensif juga kami lakukan untuk memperkuat kapasitas petani binaan,” ujar Saidah, dalam keterangan tertulis, Kamis (31/7/2025). Saidah berharap lumbung pangan ini menjadi motor penggerak dalam peningkatan usaha ekonomi petani mustahik. “Program ini tidak hanya fokus pada hasil panen, tapi juga pada proses pemberdayaan yang berkelanjutan. Zakat yang dikelola secara produktif seperti ini menjadi solusi nyata dalam membangun kemandirian mustahik,” tambahnya. Sebelumnya, peresmian Lumbung Pangan Alhasaniyah Benzar Teluknaga ini telah diresmikan pada Sabtu (26/7/2025). Turut hadir Pengawas BAZNAS Kab. Tangerang KH.Hanafi, Waka II BAZNAS kabupaten Tangerang KH. Anwar, Waka IV BAZNAS Kabupaten Tangerang Endi Romdoni serta Ketua PP Alhasaniyah Benzar Teluknaga KH.Marusillah. Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua IV BAZNAS Kabupaten Tangerang, Endi Romdoni menyampaikan program ini lahir dari aspirasi kelompok-kelompok tani setempat. “Kami menindaklanjuti usulan dari para petani binaan yang telah lebih dulu menanam pare, kacang panjang, oyong, dan kini sedang panen melon. Bahkan ke depan sudah mulai dikembangkan terong. Program ini sangat positif karena melibatkan banyak kelompok seperti Muslimat NU, PKK, dan Kelompok Wanita Tani,” jelasnya. Endi berharap ke depannya skala pemberdayaan dapat semakin diperluas. “Dengan lahan yang masih tersedia dan semangat tinggi dari masyarakat, kami optimistis program seperti ini bisa terus dikembangkan untuk memperkuat ekonomi desa,” ujarnya. Sementara itu, Ketua Pondok Pesantren Alhasaniyah Benzar Teluknaga, KH. Marusillah, menyampaikan apresiasi mendalam atas dukungan BAZNAS. “Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada BAZNAS Republik Indonesia atas kerja sama dalam pengembangan pesantren dan masyarakat melalui Lumbung Pangan Alhasaniyah Binzar. Saat ini kami tengah panen raya melon. Ini semua tidak lepas dari dukungan penuh BAZNAS kepada pesantren dan para petani kami,” tuturnya.

31/07/2025 | Humas

Rakorda se-Provinsi Kaltim, BAZNAS Tekankan Pentingnya Pengelolaan Zakat Sesuai Prinsip 3A
Rakorda se-Provinsi Kaltim, BAZNAS Tekankan Pentingnya Pengelolaan Zakat Sesuai Prinsip 3A
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menegaskan pentingnya pengelolaan zakat yang sesuai dengan prinsip 3A: Aman Syar’i, Aman Regulasi, dan Aman NKRI. Hal tersebut disampaikan oleh Pimpinan BAZNAS RI Bidang Koordinasi Nasional, KH. Achmad Sudrajat, Lc., M.A., CFRM., saat membuka Rapat Koordinasi Daerah (RAKORDA) BAZNAS se-Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2025, yang berlangsung pada 27-29 Agustus 2025. "Zakat harus dijalankan sesuai syariat, tunduk pada peraturan negara, dan menjaga keutuhan bangsa. Ini bukan hanya soal ibadah, tapi kontribusi untuk kemajuan Indonesia," tegas Achmad. Achmad juga menambahkan, kolaborasi antara BAZNAS, pemerintah daerah, dan masyarakat adalah kunci dalam memaksimalkan potensi zakat. “Melalui Rakorda ini, kita harapkan muncul langkah-langkah konkret dalam memperluas manfaat zakat, meningkatkan kapasitas kelembagaan, dan memperkuat komitmen kita bersama untuk menghadirkan kesejahteraan yang merata,” ucapnya. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman mengatakan, "Atas nama Pemerintah Kabupaten Kutim, saya menyampaikan selamat datang di Kota Sangatta kepada para peserta Rakorda dan seluruh tamu undangan. Semoga kehadiran Bapak dan Ibu mempererat silaturahmi serta memberi kontribusi positif bagi zakat di Kalimantan Timur," ujar Bupati Ardiansyah dalam sambutan pembukaan. Mewakili Gubernur Kaltim, Bupati Ardiansyah juga menyampaikan pesan strategis, pentingnya sinergi BAZNAS dengan pemerintah daerah agar program zakat bisa seiring sejalan dengan arah pembangunan. "Rakorda ini momentum evaluasi, sekaligus penyusunan solusi dan inovasi. Harapannya lahir program zakat yang lebih efektif dan tepat sasaran," tuturnya. RAKORDA BAZNAS se-Provinsi Kaltim kali ini mengusung tema "Memperkuat BAZNAS Kaltim dalam Mendukung Asta Cita Menuju Generasi Emas 2045." Tema ini merefleksikan tekad BAZNAS untuk mengambil peran lebih besar dalam pembangunan, khususnya melalui program-program pemberdayaan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Evaluasi terhadap penghimpunan dan penyaluran zakat, infak, dan sedekah (ZIS), hingga strategi penguatan SDM dan tata kelola juga dibahas mendalam.

30/07/2025 | Humas

BAZNAS: Fatwa MUI Jadi Landasan Kuat Optimalisasi Jaminan Syariah dalam Pengelolaan Zakat
BAZNAS: Fatwa MUI Jadi Landasan Kuat Optimalisasi Jaminan Syariah dalam Pengelolaan Zakat
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI terus memperkuat komitmen pengelolaan zakat yang sesuai prinsip syariah, salah satunya melalui penyelenggaraan Kelas Hukum bertema “Fatwa MUI dan Optimalisasi Jaminan Aman Syariah dalam Pengelolaan Zakat”. Kegiatan ini menghadirkan Pimpinan BAZNAS RI Bidang SDM, Keuangan, dan Umum, Kol. CAJ (Purn.) Drs. Nur Chamdani, serta Ketua MUI Bidang Fatwa, Prof. Dr. KH. M. Asrorun Ni'am Sholeh, M.A., sebagai narasumber utama, juga diikuti oleh perwaklian BAZNAS seluruh Indonesia secara daring, Rabu (30/7/2025). Pimpinan BAZNAS RI Bidang SDM, Keuangan, dan Umum, Kol. CAJ (Purn.) Drs. Nur Chamdani, dalam sambutannya menyampaikan, kepatuhan syariah adalah pilar utama dalam pengelolaan zakat. “Zakat adalah ibadah sosial yang menyangkut harta umat. Maka mutlak hukumnya dikelola secara aman, transparan, dan sesuai syariah,” tegasnya. Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan upaya BAZNAS untuk memperkuat kapasitas kelembagaan, khususnya amil zakat, agar memiliki landasan hukum dan fikih yang kokoh. “Kami ingin seluruh pelaksana zakat di Indonesia memahami, bahwa hukum zakat tidak hanya berdimensi administratif, tetapi juga ibadah yang harus sah secara syar’i,” ujarnya. Dalam pemaparannya, Prof. Asrorun menegaskan, zakat memiliki kedudukan fundamental dalam ajaran Islam, sebagaimana disebut dalam QS. At-Taubah ayat 60 yang mengatur delapan golongan penerima zakat (asnaf). “Zakat bukan sekadar kewajiban individual, namun merupakan sistem sosial-ekonomi Islam yang memerlukan tata kelola yang profesional dan sesuai prinsip syariah,” jelasnya. Ia menjelaskan tiga paradigma hubungan agama dan negara dalam pengelolaan zakat di Indonesia. Pertama, paradigma integralistik yang menyatukan agama dan negara; kedua, paradigma sekularistik yang memisahkan keduanya; dan ketiga, paradigma simbiotik yang saling memperkuat. “Indonesia menganut paradigma simbiotik, di mana negara memfasilitasi pelaksanaan kewajiban agama seperti zakat,” terang Prof. Asrorun. “Zakat adalah dana umat Islam yang tidak bisa dikelola sembarangan. Harus ada mekanisme pengawasan syariat yang memastikan tidak ada penyimpangan, baik dari sisi niat, pelaksanaan, maupun pendistribusian,” ujarnya. Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 pun telah mengamanatkan adanya pengawas syariat yang direkomendasikan oleh MUI. Menutup pemaparannya, Prof. Asrorun menegaskan, pengelolaan zakat memerlukan kepastian hukum dan standar yang jelas, sebagaimana dalam pengelolaan produk halal dan ekonomi syariah lainnya. Kelas Hukum ini menjadi wadah penting untuk meningkatkan pemahaman para amil dalam menjalankan tugas secara syar’i, transparan, dan akuntabel.

30/07/2025 | Humas

Lewat Transformasi Digital, BAZNAS RI Dorong Efektivitas Pengelolaan Zakat di Kaltim
Lewat Transformasi Digital, BAZNAS RI Dorong Efektivitas Pengelolaan Zakat di Kaltim
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI terus memperkuat efektivitas pengelolaan zakat di daerah melalui pendekatan transformasi digital. Hal ini disampaikan oleh Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital, Prof. Ir. H. Nadratuzzaman Hosen, MS.MEc., Ph.D., saat memberikan arahan strategis dalam Rapat Koordinasi Daerah (RAKORDA) BAZNAS se-Provinsi Kalimantan Timur, di Kutai Timur, Rabu (30/7/2025). Sebagai Pimpinan Pembina Wilayah Kalimantan Timur, Prof. Nadra mendorong seluruh jajaran Pimpinan dan Amil BAZNAS daerah untuk memperkuat strategi dan layanan zakat berbasis digital. Salah satu fokus utama adalah optimalisasi layanan kemudahan zakat bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), mengingat potensi besar yang dimiliki dari kalangan ini sebagai muzakki tetap. Prof. Nadratuzzaman kembali menguatkan pemahaman kepada para Pimpinan dan Amil BAZNAS Se-Provinsi Kalimantan Timur tentang strategi dan optimalisasi layanan kemudahan zakat bagi ASN yang menjadi salah satu sumber utama pengumpulan zakat di wilayah masing-masing. Evaluasi Pengelolaan ZIS-DSKL Se-Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2024 dan Semester I tahun 2025 juga menjadi fokus bahasan dalam kegiatan ini. Prof. Nadra menyebut, proses perbaikan harus dilakukan menyeluruh mulai dari tata kelola, pengumpulan, hingga sistem pelaporan. Dari aspek sistem informasi, Kalimantan Timur menunjukkan peningkatan. Sebanyak 90,9 persen BAZNAS daerah telah menggunakan aplikasi SIMBA, dengan empat di antaranya meraih grade A. Selain itu, aktivitas Kantor Digital juga meningkat drastis, baik dalam jumlah berita maupun total donasi, menandakan ekosistem digital mulai terbentuk secara nyata di lapangan. Dalam kesempatan tersebut, Prof. Nadra mengajak seluruh BAZNAS daerah untuk terus mengoptimalkan kinerja dalam pengelolaan zakat. "Mari bersama-sama meningkatkan pelayanan, memperluas distribusi, dan memperkuat kepercayaan publik terhadap BAZNAS sebagai lembaga yang amanah dan profesional,” tutupnya. RAKORDA se-Kalimantan Timur 2025 kali ini mengusung tema "Memperkuat BAZNAS Kaltim dalam Mendukung Asta Cita Menuju Generasi Emas 2045." Tema ini merefleksikan tekad BAZNAS untuk mengambil peran lebih besar dalam pembangunan, khususnya melalui program-program pemberdayaan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Evaluasi terhadap penghimpunan dan penyaluran zakat, infak, dan sedekah (ZIS), hingga strategi penguatan SDM dan tata kelola juga dibahas mendalam.

30/07/2025 | Humas

BAZNAS RI Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Kebakaran di Tambora
BAZNAS RI Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Kebakaran di Tambora
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melalui Tim BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) dan Rumah Sehat BAZNAS terus memberikan layanan bantuan kemanusiaan seperti makanan siap saji, dan multivitamin bagi warga terdampak kebakaran di kawasan Jaya 65, Kelurahan Duri Utara, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Hingga Senin (28/7/2025), BAZNAS telah mendistribusikan lebih dari 3.500 porsi makanan dan ratusan paket logistik dan multivitamin kepada warga terdampak. BAZNAS juga melakukan penyaluran 350 Kaleng kornet dari mitra LAZ BSI Maslahat. Saat kegiatan berlangsung, tim BAZNAS juga turut bertemu dengan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, yang tengah melakukan kunjungan langsung ke posko pengungsian. Kehadiran Wapres menjadi bentuk dukungan pemerintah pusat terhadap sinergi antara lembaga zakat dan respons kemanusiaan di tingkat lapangan. Dalam keterangan tertulisnya, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan, MA, menyampaikan, sejak hari pertama pascakejadian, tim BAZNAS telah melakukan asesmen cepat di lokasi, mendirikan Dapur Air, dan memberikan layanan logistik serta makanan siap saji yang disesuaikan dengan kebutuhan warga terdampak. Ia menambahkan, “Kami hadir untuk memastikan kebutuhan dasar warga terdampak kebakaran di Tambora dapat terpenuhi, sekaligus menjadi bagian dari proses pemulihan.” Menurutnya, kolaborasi dengan berbagai pihak juga sangat penting, termasuk pemerintah dan mitra strategis. Hal ini menjadi kekuatan besar dalam memastikan layanan kemanusiaan ini berdampak nyata. “BAZNAS terus berupaya membantu secara maksimal para penyintas, dan insyaAllah amanah yang diberikan oleh para muzaki melalui BAZNAS ini dapat disalurkan secara tepat sasaran,” tegasnya. Saidah berharap, kehadiran BAZNAS dapat membawa harapan, ketenangan, dan kepedulian di tengah musibah. Mari panjatkan doa dan berikan terbaik untuk saudara kita yang terdampak dengan sedekah via Dompet Bencana dan Kemanusiaan BAZNAS: baznas.go.id/sedekahbencana Atau melalui: BSI 9000055740 BCA 6860737777 a.n. Badan Amil Zakat Nasional Layanan BAZNAS: wa.me/6281188821818 [email protected]

28/07/2025 | Humas

BAZNAS Bersama Muhammadiyah Perkuat Kolaborasi Strategis Majukan Pendidikan di Indonesia
BAZNAS Bersama Muhammadiyah Perkuat Kolaborasi Strategis Majukan Pendidikan di Indonesia
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI terus memperkuat sinergi dengan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan umat. Kolaborasi strategis ini ditandai dengan Penandatanganan Kerja Sama yang dilakukan oleh Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad MA., dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir, di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Senin (28/7/2025). Turut hadir Wakil Ketua BAZNAS RI H Mo Mahdum, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan H. Rizaludin Kurniawan, S.Ag, M.Si, CFRM, beserta jajaran PP Muhammadiyah. Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, menyampaikan, kolaborasi dengan Muhammadiyah dinilai memiliki peran besar dalam penguatan dakwah dan pendidikan Islam di Indonesia, termasuk hingga wilayah 3T. “Muhammadiyah merupakan mitra strategis yang memiliki jaringan pendidikan dan sosial yang kuat hingga ke pelosok negeri. Kolaborasi ini adalah bentuk konkrit bagaimana zakat dikelola secara profesional dan tepat sasaran untuk mendukung dakwah dan pemberdayaan umat,” ucap Kiai Noor. Ia menambahkan, selama ini kolaborasi BAZNAS dan Muhammadiyah telah menghasilkan berbagai program, seperti beasiswa pendidikan, pembangunan sarana belajar, penguatan SDM, serta revitalisasi lembaga pendidikan dan sosial berbasis umat. “Apa yang kita lakukan ini untuk dakwah. Apalagi seperti Muhammadiyah yang dakwahnya sampai ke Papua, itu luar biasa. Yang saya tahu, Muhammadiyah ini kekuatan yang luar biasa,” lanjutnya. BAZNAS berharap sinergi ini ke depan terus meluas ke sektor-sektor strategis lainnya. “Dengan bersinergi, kita bisa menjangkau lebih banyak umat dan menebar manfaat zakat secara merata dan berkelanjutan,” ucapnya. Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir, menyampaikan, tidak hanya BAZNAS, Muhammadiyah juga hadir menjadi solusi keumatan. Oleh karena itu, karena cakupan medan garap yang begitu luas Muhammadiyah dan BAZNAS diperlukan kerja sama untuk memaksimalkan peran. “Maka dari itu diperlukan kolaborasi, sinergi untuk pentasyarufan zakat dari Baznas dengan berbagi,” katanya. Haedar mengamati, ketimpangan di Indonesia ini tidak hanya terjadi antara Jawa dengan luar jawa. Tapi di Jawa juga masih banyak daerah yang membutuhkan sentuhan untuk maju bersama-sama. “Jadi kalau kita bisa memobilisasi kolaborasi bersama kita itu akan ada perubahan yang bagus dalam kehidupan umat Islam kita,” ungkapnya.

28/07/2025 | Humas

BAZNAS Bersama Kemnaker RI Fasilitasi Pelayanan Tenaga Kerja bagi 1.000 Penyandang Disabilitas
BAZNAS Bersama Kemnaker RI Fasilitasi Pelayanan Tenaga Kerja bagi 1.000 Penyandang Disabilitas
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bersama Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI dan meluncurkan fasilitasi pelayanan penempatan tenaga kerja bagi 1.000 penyandang disabilitas dan dan program magang 3.000 mustahik ke Jepang. Turut hadir dalam peluncuran program tersebut Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI, Prof. Dr. Yassierli, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan MA., Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, bersama Wakil Wali Kota, Aliyah Mustika Ilham, di Kantor BBPVP Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (28/7/2025). "Kita bekerja sama dengan BAZNAS, yang siap memfasilitasi pelatihan untuk seribu orang disabilitas. Ini merupakan angin segar," kata Menaker RI Yassierli. Yassierli mengakui, tantangan ketenegarjaan sangat luar biasa. Menurut dia, Kemnaker memiliki tugas menyiapkan sumber daya manusia, optimalisasi kerja keluar negeri, pertumbuhan perusahaan existing, dan menyiapkan tenaga kerja mandiri. "Memastikan bahwa tenaga kerja tersedia, dengan adanya balai BBPBVP sebagai wadah pelatihan vokasi untuk kompetisi yang level moderat yang memang kebutuhannya langsung diserap dunia industri," ungkap Yassierli. Sementara itu. Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan MA mengatakan, kerja sama antara Kemnaker dan BAZNAS merupakan upaya pemerintah dalam memberikan kesempatan 1.000 tenaga kerja disabilitas. Seluruh anggaran dikover BAZNAS. Saidah mengatakan BAZNAS memiliki visi menyejahterakan umat, termasuk disabilitas. Sehingga, tidak boleh ada satupun warga Indonesia yang ditinggalkan. Saidah menegaskan disabilitas memiliki hak yang sama terkait akses pendidikan, pelatihan, dan akses dunia kerja. Tidak hanya itu, BAZNAS juga akan memfasilitasi program magang 3 ribu mustahik ke Jepang. "Kami komitmen mendampingi teman-teman yang akan magang ke Jepang. Jadi mari kita bersama-sama menyukseskan program ini,” ucapnya. Saidah juga mengingatkan kepada para penerima manfaat untuk bersungguh-sungguh memanfaatkan kesempatan ini demi peningkatan kemandirian ekonomi dan kualitas hidup.

28/07/2025 | Humas

Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat